Analisis Bivariat 1. Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Pengetahuan Pada

sikap dan perilaku yang berbeda terhadap sebuah persoalan. Terkait dengan fenomena pornografi yang menjadi bahan gunjingan hangat di masyarakat, remaja mempunyai sikap-sikap yang berbeda-beda. Berdasarkan pemahaman yang beragam yang dikemukakan oleh para remaja, sikap mereka pun sesungguhnya juga beragam. Sikap itu tidak terpisahkan dengan pandangannya. Artinya, sikap para remaja sejalan dengan pandangannya masing-masing. Ada yang menyatakan bahwa pornografi itu merupakan sesuatu yang terbuka dan tidak layak dipertontonkan.

5.1.5.3. Tindakan Responden

Sebuah tindakan merupakan suatu bentuk perilaku yang sudah konkrit berubah perbuatan terhadap situasi dan rangsangan dari luar yang dapat dibedakan menjadi bentuk persepsi,respon terpimpin,mekanisme dan adopsi. Suatu tindakan perlu diamati dan dilakukan penelitian yang dikarenakan sebua sikap dan pengetahuaan yang sudah baik belum tentu tertutup menjadi suatu tindakan yang baik hal ini sesuai menurut Notoatmodjo 2007 yang mnyatakan bahwa suatu sikap belum tentu terwujud dalam bentuk tindakan. Distribusi tindakan responden tentang seksual yaitu tindakan siswa baik sebanyak 41 orang 67.2 dan tindakan siswa buruk sebanyak 20 orang 32,8. 5.2. Analisis Bivariat 5.2.1. Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Pengetahuan Pada Remaja

5.2.1.1. Hubungan Jenis Media Dengan Pengetahuan Pada Remaja

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis media dengan pengetahuan pada remaja. Menunjukkan bahwa dari 41 siswa yang menggunakan 1-2 jenis media, terdapat 18 orang 43,9 yang pengetahuannya baik, sedangkan dari 20 siswa yang menggunakan 2 jenis media, terdapat 10 orang 50,0 yang pengetahuannya baik.

5.2.1.2. Hubungan Alamat Situs Dengan Pengetahuan Pada Remaja

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada pengaruh alamat situs dengan pengetahuan pada remaja. Menunjukkan bahwa dari 16 siswa yang tidak mengetahui alamat situs porno, terdapat 8 orang 50,0 yang pengetahuannya baik, sedangkan dari 45 siswa yang mengetahui alamat situs porno, terdapat 20 orang 44,4 yang pengetahuannya baik.

5.2.1.3. Hubungan Intensitas Dengan Pengetahuan Pada Remaja

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa ada pengaruh intensitas dengan pengetahuan pada remaja. Menunjukkan bahwa dari 43 siswa yang intensitas penggunaan ≤ 1 jam, terdapat 16 orang 37,2 yang pengetahuannya baik, sedangkan dari 18 siswa yang intensitas penggunaan 1 jam, terdapat 12 orang 66,7 yang pengetahuannya baik. Dalam penelitian ini kita dapat melihat sebanyak 66,7 responden telah memiliki sikap yang baik. Notoatmodjo 2007 juga memiliki pendapat yang sejalan yaitu pengetahuan mengenai kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka panjang dari pendidikan kesehatan hal itu dikarenakan dari pengetahuaan dan sikap itu lah akan tercipta perilaku kesehatan yang akan semakin baik kedepannya. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p =0035 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara intensitas penggunaan dengan pengetahuan. Jadi disimpulkan semakin lama seseorang mengakses media sosial, maka berdampak pada tingkat pengetahuan mereka terhadap perilaku seksual yang buruk karena media yang mereka gunakan terpapar dengan konten pornografi. 5.2.2. Hubungan Penggunaan Media Dengan Sikap Pada Remaja 5.2.2.1. Hubungan Jenis Media Dengan Sikap Pada Remaja Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada pengaruh jenis media dengan sikap pada remaja. Menunjukkan bahwa dari 41 siswa yang menggunakan 1-2 jenis media, terdapat 6 orang 14,6 yang sikapnya baik, sedangkan dari 20 siswa yang menggunakan 2 jenis media, terdapat 6 .orang 30,0 yang sikapnya baik. Menurut Notoatmodjo 2005 sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tertentu melalui persuasif serta tekanan dari kelompok sosialnya. Dari pernyataan tersebut responden mempunyai sikap yang baik tentang situs porno di internet terhadap seksual. Jika dilihat dari tingkat pengetahuan yang sedang, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang sedang tidak selamanya akan menciptakan sikap yang sedang pula. 5.2.2.2. Hubungan Alamat Situs Dengan Sikap Pada Remaja Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada pengaruh alamat situs dengan sikap pada remaja. Menunjukkan bahwa dari 16 siswa yang tidak mengetahui alamat situs porno, terdapat 2 orang 12,5 yang sikapnya baik, sedangkan dari 45 siswa yang mengetahui alamat situs porno, terdapat 10 orang 22,2 yang sikapnya baik. Hal berbeda dengan hasil penelitian Muslim,dkk 2014 Untuk kategori sikap seks yang menyatakan sangat terdorong sebanyak 36 orang 41,38, menyatakan terdorong 27 orang 31,03, sebanyak 19 orang 21,58 menyatakan kurang terdorong, dan hanya 5 orang 5,57 yang menyatakan tidak terdorong.

5.2.2.3. Hubungan Intensitas Dengan Sikap Pada Responden

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada pengaruh intensitas dengan sikap pada remaja. menunjukkan bahwa dari 43 siswa yang intensitas penggunaan ≤ 1 jam, terdapat 10 orang 23,3 yang sikapnya baik, sedangkan dari 18 siswa yang intensitas penggunaan 1 jam, terdapat 2 orang 11,1 yang sikapnya baik. 5.2.3. Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Tindakan Pada Remaja 5.2.3.1. Hubungan Jenis Media Dengan Tindakan Pada Remaja Responden Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa ada pengaruh intensitas dengan tindakan pada remaja. menunjukkan bahwa dari 41 siswa yang menggunakan 1-2 jenis media, terdapat 24 orang 58,5 yang tindakannya baik, sedangkan dari 20 siswa yang menggunakan 2 jenis media, terdapat 17 orang 85,0 yang tindakannya baik. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p =0,039 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara jenis media dengan tindakan. Kebanyakan responden menggunakan jenis media content sharing yang memfasilitasi gambar, video, maupun chatting board , sehingga mereka cenderung terpengaruh dengan pesan-pesan iklan yang berisi konten dewasa. Di samping itu juga, mereka bisa secara langsung mengunduh gambar, video yang berisi konten dewasa tersebut. Kebanyakan mereka yang terpapar mengaku pernah melakukan kissing, petting saling meraba alat vital.

5.2.3.2. Hubungan Alamat Situs Dengan Tindakan Pada Remaja Responden

Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa ada pengaruh alamat situs dengan tindakan pada remaja. Menunjukkan bahwa dari 16 siswa yang tidak mengetahui alamat situs porno, terdapat 14 orang 87,5 yang tindakannya baik, sedangkan dari 45 siswa yang mengetahui alamat situs porno, terdapat 27 orang 60,0 yang tindakannya baik. Berdasarkan penelitian sebelumnya juga menunjukkan kesamaan terdapat Pengunjung yang membuka situs porno dengan kategori gambar porno sebanyak 86 orang 98,85 dan yang tidak pernah hanya 1 orang 1,15, kategori karikatur porno sebanyak 70 orang 80,46 dan yang tidak pernah sebanyak 17 orang 19,54, kategori tulisan porno sebanyak 77 orang 88,54 dan yang tidak pernah sebanyak 11 orang 11,49, dan kategori film porno berjumlah 76 orang 87,36 dan yang tidak pernah 11 orang 12,64 Muslim; dkk, 2014. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p =0,044 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara alamat situs dengan tindakan. Alamat situs yang memang tergolong sebagai situs porno porn sites seharusnya tidak diakses oleh para remaja. Namun, dari hasil penelitian terdapat 45 orang responden 73,8 mengetahui alamat situs porno. Sehingga mereka cenderung mengakses alamat situs yang berisikan konten porno tersebut dan melakukan tindakan seksual seperti kissing, petting dan perilaku seks menyimpang lainnya. 5.2.3.3..Hubungan Intensitas Dengan Tindakan Pada Remaja Responden Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa ada pengaruh intensitas dengan tindakan pada remaja. Menunjukkan bahwa dari 43 siswa yang intensitas penggunaan ≤ 1 jam, terdapat 34 orang 79,1 yang sikapnya baik, sedangkan dari 18 siswa yang intensitas penggunaan 1 jam, terdapat 7 orang 38,9 yang tindakannya baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Muslim, dkk 2014 menunjukkan Distribusi perilaku seks remaja untuk bermasturbasi yaitu yang menyatakan sangat terdorong 18 orang 20,69, menyatakan terdorong 46 orang 52,87, menyatakan kurang terdorong sebanyak 18 orang 20,69, dan yang menyatakan tidak terdorong hanya 5 orang 5,57. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p =0,002 0,05, dengan demikian terdapat hubungan antara intensitas penggunaan dengan tindakan. Jadi disimpulkan semakin lama seseorang mengakses media sosial, maka berdampak pada tindakan mereka terhadap perilaku seksual yang menyimpang karena tingkat keingintahuan mereka tinggi untuk melakukan dan mencoba sesuatu yang baru mengarahkan mereka kepada fantasi seksual. Peneliti mendapatkan di lapangan beberapa siswa bahkan menyatakan diri mereka memiliki pasangan pacar dan adapula yang berpacaran dalam satu lingkungan sekolah. 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada 65 responden pada pelajar SMA Raksana Medan tahun 2014 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 6.1.1. Karakteristik responden yang dilihat meliputi umur, jenis kelamin dan pendidikan, yang berjumlah 61 siswa SMA Swasta Raksana 1 Kota Medan. Proporsi umur siswa tertinggi pada kelompok 15 tahun sebesar 59,0. Mayoritas berjenis kelamin perempuan sebesar 54,1 dan mayoritas pendidikan kelas XI dan XII sebesar 65,6. 6.1.2. Distribusi jenis media yang digunakan siswa didapatkan 1-2 yang menggunakan media sosial sebanyak orang 41 67,2 dan 2 media sebanyak 20 orang 32,8, alamat situs didapatkan sebanyak 16 orang 26,2 siswa tidak mengetahui situs porno dan sebanyak 45 orang 73,8 siswa mengetahui alamat situs porno, intensitas penggunaan didapatkan sebanyak 43 orang 70,5 siswa intensitas penggunaanya ≤ 1 jam dan sebanyak 18 orang 29,5 siswa intensitas penggunaanya 1 jam. 6.1.3. Tingkat pengetahuan siswa tentang seksual diri dengan kategori buruk sebanyak 33 orang 54,1 , sikap responden tentang seksual yang