Pengertian Masa Remaja Tahap Perkembangan Masa Remaja

3. High users yaitu individu yang mengakses materi seksual 11 jam atau lebih setiap minggu, individu ini menunjukkan perilaku kompulsif.

2.7. Remaja Dan Perkembangannya

2.7.1. Pengertian Masa Remaja

Remaja adalah usia peralihan antara masa anak-anak untuk menuju masa kedewasaan. Batasan usia remaja menurut World Health Organization badan PBB untuk kesehatan dunia adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua tidak mandiri, maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja. Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia yang memiliki beberapa keunikan tersendiri yang bersumber dari kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanak-kanak dan masa dewasa Agustiani, 2009.

2.7.2. Ciri-ciri Masa Remaja

Menurut Dra. Soesilowindradinin, MA dalam psikologi perkembangan masa ciri-ciri khas masa remaja antara lain : 1. Status anak remaja tidak tentu. Pada suatu waktu ia diperlakukan seperti anak-anak, akan tetapi bilamana berkelakuan seperti anak-anak ia mendapat teguran supaya bertindak sesuai dengan usianya.

2. Anak remaja lebih emosional. Emosi-emosi yang dialami oleh anak-

anak remaja antara lain adalah : marah, takut, cemas, rasa ingin tahu, iri hati, sedih dan kasih sayang.

3. Anak remaja tidak stabil keadaannya adalah akibat dari perasaan yang

tidak pasti mengenai dirinya. Perasaan yang tiba-tiba berganti kesedihan-kegembiraan, percaya diri sendiri-meragukan diri sendiri, egoisme-antusiasme-apatisme, semua ini adalah sikap yang wajar dari anak remaja.

4. Anak remaja menghadapi banyak masalah. Beberapa macam masalah

yang dihadapi oleh remaja, adalah : Masalah berhubungan dengan keadaan jasmaninya. Dalam masa remaja anak mulai memikirkan mengenai tampangnya serta bentuk badan yang diidam-idamkannya. Dia selalu membandingkan dirinya dengan iklan dan film-film. Masalah berhubungan dengan kebebasan. Anak remaja menginginkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya, misalnya cara berpakaian, musik yang digemari, cara menata rambut dan lain-lain. Masalah berhubungan dengan nilai-nilai. Anak remaja mulai memikirkan tentang norma-norma untuk membimbing tingkah lakunya serta anak remaja ingin sampai pada kesimpulannya sendiri. Masalah berhubungan dengan peranannya. Anak remaja ingin menjalankan peranannya sebagai anak perempuan atau anak laki- laki dengan baik. Masalah berhubungan dengan masyarakat. Dengan mulainya masa remaja, anak remaja mulai menyadari betapa penting arti hubungan baik dengan masyarakat. Masalah berhubungan dengan jabatan. Anak remaja biasanya sangat memikirkan masa depannya, khususnya yang berhubungan dengan pemilihan dan persiapan untuk suatu jabatan. Masalah berhubungan dengan kemampuan. Anak remaja ingin berhasil dalam mengerjakan sesuatu, untuk dapat memiliki rasa mampu ia harus dapat berhasil menyelesaikan sesuatu.

5. Sikap orang dewasa cenderung berpandangan negatif terhadap para

remaja. Hal ini disebabkan anak remaja seringkali bersikap keras kepala, mengerjakan sebaliknya apa yang disuruh atau diharapkan dari padanya. Hal ini menimbulkan ketegangan antara anak remaja dengan orang tuanya dan menyebabkan jarak antara remaja dengan orang tuanya.

6. Masa ini adalah masa kritis. Dikatakan demikian karena dalam masa

ini merupakan masa penentuan apakah anak remaja dapat menghadapi persoalan-persoalan dengan baik bila ia dewasa nanti. Menurut Agustiani 2009 masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orangtuanya. Beberapa yang menjadi alasan yaitu: 1. Remaja mulai menyampaikan kebebasan dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini dapat menciptakan ketegangan dan perselisihan, dan dapat menjauhkan ia dari keluarganya. 2. Remaja lebih mudah dipengaruhi teman-temannya daripada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orangtua pun melemah. 3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhan maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul dapat menakutkan, membingungkan, dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi. 4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orangtua.

2.7.3. Tahap Perkembangan Masa Remaja

Tahap perkembangan masa remaja menurut Jahja 2011, adalah sebagai berikut: 1. Masa remaja awal 12-15 tahun Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus pada tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya. 2. Masa remaja pertengahan 15-18 tahun Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri self-directed . Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas dan membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu. 3. Masa remaja akhir 19-22 tahun Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vokasional dan mengembangkan sense of personal identity . Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri dalam tahap ini.

2.8. Perkembangan Seksual Masa Remaja

Perkembangan seksual pada masa remaja dipengaruhi oleh hormon seks, baik pada laki-laki, maupun wanita, seperti testoteron dan estrogen. Perkembangan seksual yang terjadi pada masa remaja mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial remaja Monks Knoers, 1999. Perubahan dari perkembangan yang terjadi pada masa remaja dipengaruhi oleh hormon-hormon seksual. Hormon-hormon ini berpengaruh terhadap dorongan seksual seseorang. Dengan adanya perubahan hormononal pada remaja, baik pria maupun wanita, dapat meningkatkan dorongan seksual yang bisa