28
4.3.4 Administrasi Apotek
Administrasi apotek merupakan pencatatan, pengarsipan dan pelaporan hal-hal yang berkaitan dengan data pasien dan penggunaan obat di apotek. Berikut
merupakan data administrasi di empat apotek penelitian yang dapat di lihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Administrasi
No Kegiatan
Jumlah Skor Apotek
A Apotek
B Apotek
C Apotek
D 1
Pencatatan pengobatan
data pasien medicationrecord untuk
penyakit kronis 2
Pencatatan pemakaian obat 4
4 4
4 3
Pengarsipan resep pemakaian obat
4 4
4 4
4 Pelaporan obat yang dilakukan
secara rutin 4
4 4
4
Dari data administrasi di empat apotek penelitian, pencatatan pengobatan pasien medicationrecord untuk penyakit kronis tertentu menunjukkan bahwa ke
empat apotek penelitian tidak melakukan pencatatan pengobatan pasien untuk penyakit kronis tertentu yang meliputi: data dasar pasien, nama dan jumlah obat
yang diberikan, keluhangejala penyakit pasien, penyakit yang pernah diderita sebelumnya dan riwayat alergi. Pada pencatatan pemakaian obat narkotika dan
psikotropika, ke empat apotek penelitian melakukannya. Pada pengarsipan resep pemakaian obat, empat apotek melakukannya untuk obat narkotika dan
psikotropika. Sedangkan pada pelaporan obat yang dilakukan secara rutin meliputi pemakaian obat narkotika dan psikotropika ke empat apotek penelitian
melakukannya.
Universitas Sumatera Utara
29
4.3.5 Evaluasi Mutu Pelayanan Kefarmasian
Evaluasi mutu pelayanan kefarmasian di apotek merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan pengukuran kinerja
dan tinjauankajian terhadap pelaksanaan pelayanan kefarmasian serta dilakukannya
survei dan observasi terhadap proses pengelolaan sediaan farmasi. Data evaluasi mutu pelayanan kefarmasian di empat apotek penelitian, dapat dilihat di Tabel 4.5
Tabel 4.5 Evaluasi Mutu Pelayanan Kefarmasian
No Kegiatan
Jumlah Skor Apotek
A Apotek
B Apotek
C Apotek
D 1
Tersedianya SPO 6
6 2
Melaksanakan evaluasi kepuasan konsumen
3 Mempunyai informasi obat
berupa leaflet, brosur 2
2 2
2 4
Observasi pelaksanaan SPO
Dari data evaluasi mutu pelayanan kefarmasian di empat apotek penelitian menunjukkan bahwa hanya dua apotek yaitu apotek C dan D yang memiliki
standar prosedur operasional tertulis. Apotek yang tidak memiliki standar prosedur operasional tertulis memiliki alasan yaitu apoteker pengelola apotek
yang telah mengetahui prosedur-prosedur yang harus dilakukan pada tiap kegiatan pelayanan kefarmasian.
4.3.6 Penilaian Mutu Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek