Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit
PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008
Ada 3 tiga implikasi penting dari definisi tersebut, yaitu : 1 kepemimpinan menyangkut orang lain, 2 kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan
yang tidak seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok, 3 selain dapat memberi pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga
mempergunakan pengaruh. Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan
manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
II.4.2. Tipe dan Jenis Gaya Kepemimpinan
Menurut House 2001 ada beberapa tipe kepemimpinan yang didefinisikan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan yang direktif mengarahkan, memberikan panduan kepada para
karyawan mengenai apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, menjadwalkan pekerjaan, dan mempertahankan standar kinerja.
2. Kepemimpinan yang suportif mendukung, menunjukkan kepedulian terhadap
kesejahteraan dan kebutuhan karyawan, bersikap ramah dan dapat didekati, serta memperlakukan para pekerja sebagai orang yang setara dengan dirinya.
3. Kepemimpinan partisipatif, berkonsultasi dengan para karyawan dan secara
serius mempertimbangkan gagasan mereka pada saat mengambil keputusan 4.
Kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian, mendorong para karyawan untuk berprestasi pada tingkat tertinggi mereka dengan menetapkan tujuan yang
menantang, menekankan pada kesempurnaan, dan memperlihatkan kepercayaan diri atas kemampuan karyawan.
Menurut Terry 2006 membagi tipe kepemimpinan sebagai berikut: 1.
Tipe Kharismatis, yaitu memiliki kekuatan energi, daya tarik dan wibawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga mempunyai pengikut yang
sangat besar jumlahnya dan pegawai-pegawai yang dapat dipercaya.
2. Tipe Paternalitis, yaitu tipe kepemimpinan yang kebapakan.
Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit
PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008
3. Tipe Militeristis, yaitu sifatnya kemiliter-militeran. Hanya gaya luarnya saja
mencontoh gaya militer, tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe kepemimipinan otoriter.
4. Tipe Otokratis, yaitu mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang
mutlak harus dipatuhi. Pemimpin selalu mau berperan sebagai pemimpin tunggal, dia berambisi sekali untuk merajai situasi dan kebijakan diterapkan
tanpa berkonsultasi dengan bawahannya.
5. Tipe Laissez Faire, yaitu tipe kepemimpinan dimana sang pemimpin tidak
memimpin namun membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya.
Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri.
6. Tipe Populistis, yaitu berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang
tradisional dan kurang mempercayai dukungan kekuatan dari luar. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan rasionalisme.
7. Tipe Administratif, yaitu kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-
tugas administrasi secara efektif, sedang para pemimpinnya terdiri dari teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan
dinamika modernisasi dan pembangunan.
8. Tipe Demokratis, yaitu berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan
yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal pada diri
sendiri dan kerjasama yang baik.
Menurut Hopwood 2000, ada beberapa tipe kepemimpinan sebagai berikut: 1.
Gaya Partisipasif, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan pimpinan selalu berada di tengah-tengah para bawahan sehingga ia terlibat dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.
2. Gaya Pengasuh, yaitu gaya kepemimpinan yang bersifat kebapakan.
3. Gaya Otoriter, yaitu gaya kepimimpinan yang menempatkan kekuasaan di
tangan satu orang. 4.
Gaya Birokrasi, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan peraturan organisasi sebagai orientasi dalam pelaksanaan tugas.
5. Gaya yang berorientasi pada tugas, yaitu gaya kepemimpinan yang memandang
bahwa pelaksanaan tugas adalah yang paling utama dalam suatu organisasi. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimipinan ini akan berupaya untuk
bekerja sesuai target dan tepat waktu, meskipun dalam kondisi yang sulit. Kedisiplinan dan kerja keras adalah ciri utama dari pemimpin dengan gaya ini.
Ia juga selalu menuntut kepada bawahannya untuk bekerja serius dan lebih memprioritaskan kepentingan penyelesaian tugas dari pada urusan lain, apalagi
urusan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan tugas organisasi.
Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit
PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008
II.5. Teori Tentang Pengendalian Sikap Individu Locus of Control