METODE PENELITIAN Dr. Elisabet Siahaan, M.Ec 5. Drs. H. B. Tarmizi, SU

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan yang beralamat di Jalan Brigjen Katamso no. 51 Medan. Kegiatan penelitian ini dimulai bulan Agustus 2008 sampai dengan Desember 2008. III.2. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei yang menggunakan sampel dari populasi. Menurut Nazir 2005 menyatakan bahwa: survei adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dan gejala-gejala yang ada serta mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang intitusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nazir 2005 menyatakan bahwa : penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan Arikunto 2006 menyatakan bahwa: penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan explanatory yaitu suatu penelitian yang menguraikan fenomena yang terjadi di objek penelitian. Sugiyono 2004 menyatakan bahwa: penelitian eksplanatori merupakan penelitian Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 41 yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara suatu variabel dengan yang lain. III.3. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS. Penentuan dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu sampel yang diambil melalui pertimbangan. Pertimbangannya adalah responden penelitian merupakan staff peneliti dan teknis yang berada di kantor Medan yang berjumlah 65 orang, yang terdiri dari tenaga peneliti, yaitu 34 orang dan tenaga teknis, yaitu 31 orang. Populasi dan pengambilan sampel ditunjukkan pada Tabel III.1 berikut. Tabel III.1. Distribusi Populasi Unit Populasi No Kelompok Penelitian Peneliti Teknis Jumlah orang 1 Ilmu Tanah dan Agronomi 18 18 36 2 Enginering dan Lingkungan 7 4 11 3 Pengelolaan Hasil dan Mutu 5 7 12 4 Sosial Ekonomi 4 2 6 Jumlah 34 31 65 Sumber: Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2005 Data Diolah Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut: 2 1 Ne N n + = dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapa ditolerir atau diinginkan, sebesar 10. Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah: 2 1 . 65 1 65 + = n = 39, 39393939 ≈ 39 orang Dari 39 orang yang menjadi responden sampel penelitian dibagi menjadi responden kelompok peneliti dan teknis dengan perhitungan sebagai berikut : n N N n × = 1 1 dan n N N n × = 2 2 Dimana: n 1, = jumlah sampel kelompok peneliti n 2 = jumlah sampel kelompok teknis n = jumlah sampel keseluruhan N 1 = jumlah populasi kelompok peneliti N 2 = jumlah populasi kelompok teknis N = jumlah populasi keseluruhan Dengan demikian, jumlah distribusi sampel dalam penelitian ini adalah: 39 65 34 1 × = n 39 65 31 2 × = n n 1 = 20,4 ≈ 20 orang n 2 = 18,6 ≈ 19 orang Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 maka jumlah sampel keseluruhan n adalah n 1 + n 2 = 20 + 19 = 39 orang, yang terdiri dari 20 orang responden sampel kelompok peneliti dan 19 orang responden sampel kelompok teknis. Tabel III.2. Distribusi Sampel No Unit Sampel Jumlah orang 1 Peneliti 20 2 Teknisi 19 Jumlah 39 Sumber: Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2005 Data Diolah III.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : 1. Wawancara interview secara langsung kepada pihak yang berhak dan berwenang memberikan informasi dan data di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan sehubungan dengan penelitian ini. 2. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada staff peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS yang menjadi responden dalam penelitian ini. 3. Studi dokumentasi, mengumpulkan data atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari staff yang berwenang, berupa laporan Kegiatan Tahunan. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah bersumber dari: Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari wawancara interview dan pemberian daftar pertanyaan questionnaire kepada responden penelitian. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi. III.6. Pengujian Validitas dan Realibilitas Sebelum daftar pertanyaan questionaire diberikan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian, maka terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 tiga puluh orang yang tidak menjadi responden dalam penelitian di objek penelitian yang dilakukan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan bantuan program Software SPSS Statistic Product and Service Solution versi 12.00. III.6.1 Uji Validitas Untuk mendapatkan data yang lebih akurat terlebih dahulu dilakukan uji validitas internal, yaitu menguji validitas setiap butir pertanyaan content validity. Pengujian validitas dalam penelitian ini dengan mengambil 26 dua puluh enam responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket kuesioner maupun Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 seperangkat alat tes. Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur one shot method, dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali. Masrun 1979 dalam Sugiyono 2004 menyatakan bahwa: teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0.3, maka penilaian validitasnya adalah sebagai berikut: Jika r hitung positif dan r hitung 0.3 , maka butir pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung negatif dan r hitung 0.3 , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Tabel III.3. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi No r hitung Sig 1-tailed N Pertanyaan1 .645 .000 26 Pertanyaan2 .770 .000 26 Pertanyaan3 .851 .000 26 Pertanyaan4 .470 .008 26 Pertanyaan5 .922 .000 26 Pertanyaan6 .598 .001 26 Pertanyaan7 .404 .020 26 Pertanyaan8 .539 .002 26 Pertanyaan9 .626 .000 26 Pertanyaan10 .827 .000 26 Pertanyaan11 .679 .000 26 Sumber: Hasil Penelitian, 2008Data Diolah Dari Tabel III.3 di atas dapat lihat bahwa nilai r hitung setiap butir pertanyaan positif dan r hitung r tabel yaitu r hitung 0.30 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan pada variabel budaya organisasi adalah valid. Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi kerja No r hitung Sig 1-tailed N Pertanyaan1 .801 .000 26 Pertanyaan2 .404 .020 26 Pertanyaan3 .332 .049 26 Pertanyaan4 .808 .000 26 Pertanyaan5 .786 .000 26 Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Pertanyaan6 .349 .040 26 Pertanyaan7 .345 .042 26 Pertanyaan8 .337 .046 26 Pertanyaan9 .841 .000 26 Pertanyaan10 .569 001 26 Pertanyaan11 .590 .001 26 Pertanyaan12 .393 .024 26 Sumber: Hasil Penelitian, 2008Data Diolah Dari Tabel III.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai r hitung setiap butir pertanyaan positif dan r hitung r tabel yaitu r hitung 0.30 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan pada variabel motivasi kerja adalah valid. Tabel III.5. Hasil Uji Validitas Variabel Gaya kepemimpinan No r hitung Sig 1-tailed N Pertanyaan 1 .364 .034 26 Pertanyaan 2 .504 .004 26 Pertanyaan 3 .682 .000 26 Pertanyaan 4 .713 .000 26 Pertanyaan 5 .337 .048 26 Pertanyaan 6 .887 .000 26 Pertanyaan 7 .716 .000 26 Sumber: Hasil Penelitian, 2008Data Diolah Dari Tabel III.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai r hitung setiap butir pertanyaan positif dan r hitung r tabel yaitu r hitung 0.30 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan pada variabel gaya kepemimpinan adalah valid. Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Variabel Locus of control No r hitung Sig 1-tailed N Pertanyaan1 .336 .047 26 Pertanyaan2 .313 .049 26 Pertanyaan3 .321 .046 26 Pertanyaan4 .750 .000 26 Pertanyaan5 .326 .048 26 Pertanyaan6 .373 .036 26 Pertanyaan7 .560 .001 26 Pertanyaan8 .564 .001 26 Pertanyaan9 .536 .002 26 Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Pertanyaan10 .322 .034 26 Pertanyaan11 .600 .001 26 Pertanyaan12 .772 .000 26 Pertanyaan13 .363 .041 26 Pertanyaan14 .648 .000 26 Sumber: Hasil Penelitian, 2008Data Diolah Dari Tabel III.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai r hitung setiap butir pertanyaan positif dan r hitung r tabel yaitu r hitung 0.30 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan pada variabel locus of control adalah valid. Tabel III.7. Hasil Uji Validitas Prestasi kerja No r hitung Sig 1-tailed N Pertanyaan1 .612 .000 26 Pertanyaan2 .728 .000 26 Pertanyaan3 .430 .014 26 Pertanyaan4 .525 .003 26 Pertanyaan5 .327 .047 26 Pertanyaan6 .335 .025 26 Pertanyaan7 .578 .001 26 Pertanyaan8 .825 .000 26 Pertanyaan9 .304 .033 26 Pertanyaan10 .662 .000 26 Pertanyaan11 .833 .000 26 Pertanyaan12 .900 .000 26 Pertanyaan13 .369 042 26 Pertanyaan14 .493 .005 26 Pertanyaan15 .506 .004 26 Sumber: Hasil Penelitian, 2008Data Diolah Dari Tabel III.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai r hitung setiap butir pertanyaan positif dan r hitung r tabel yaitu r hitung 0.30 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan pada variabel locus of control adalah valid. III.6.2 Uji Reliabilitas Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban tentang tanggapan responden. Hasil uji realibilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alpa realibilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan yang dipakai adalah Cronbach Alfa, dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alfa 0,60 Ghozali, 2003. Hasil dari reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.7 pada kolom Cronbach’s Alpha berikut ini: Tabel III.8. Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Cronbach’s Alpha N of Item 1 Budaya Organisasi .888 11 2 Motivasi Kerja .798 12 3 Gaya Kepemimpinan .743 7 4 Locus of Control .745 14 5 Prestasi Kerja .794 15 Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah Dari Tabel III.8 di atas dapat dilihat koefisien reliabilitas 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan atas variabel – variabel yang digunakan adalah reliabel. III.7. Model Analisis Data III.7.1 Hipotesis Pertama Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Hipotesis pertama dalam penelitian ini yaitu: budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap sikap pengendalian individu locus of control pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. H : B 1 , B 2 , B 3 = 0 budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap locus of control H 1 : B 1 , B 2 , B 3 ≠ 0 budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap locus of control Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda tiga prediktor untuk mengetahui hubungan budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan secara simultan terhadap locus of control, dengan rumus sebagai berikut: Y= B + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + e Dimana : Y = Locus of Control X 1 = Budaya Organisasi; X 2 = Motivasi Kerja X 3 = Gaya Kepemimpinan B = Konstanta B 1 B 2 B 3 = Koefisien regresi e = Variabel yang tidak diteliti III.7.1.1 Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Pertama Pada hipotesis pertama, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 1. Variabel Terikat Dependent Variable dengan simbol Y, yaitu pengendalian sikap individu locus of control karyawan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. 2. Variabel Bebas Independent Variable dengan simbol X, yaitu terdiri dari budaya organisasi X 1 , motivasi X 2 dan gaya kepemimpinan X 3 . III.7.1.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Pertama Defisinisi operesional dari variabel-variabel pada hipotesis pertama adalah: 1. Budaya organisasi X 1 adalah nilai-nilai dan keyakinan belief yang dimiliki oleh anggota organisasi, yang dimanifestasikan dalam bentuk norma-norma perilaku para individu atau kelompok organisasi yang bersangkutan Motivasi kerja 2. Motivasi kerja X 2 adalah kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkannya. 3. Gaya kepemimpinan X 3 adalah perilaku manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan organisasi, misalnya dengan bawahan, atasan atau kolega. 4. Locus of control Y adalah keyakinan dan tingkatan seseorang mampu menerima tanggung jawab pribadi terhadap apa yang terjadi dalam diri mereka sendiri. Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 III.7.2. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu: budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. H : B 1 , B 2 , B 3 = 0 budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja H 1 : B 1 , B 2 , B 3 ≠ 0 budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda tiga prediktor untuk mengetahui hubungan budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja, dengan rumus sebagai berikut: Y= B + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + e Dimana : Y = Prestasi Kerja X 1 = Budaya Organisasi; X 2 = Motivasi Kerja X 3 = Gaya Kepemimpinan B = Konstanta B 1 B 2 B 3 = Koefisien regresi e = Variabel yang tidak diteliti III.7.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Kedua Pada hipotesis kedua, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Variabel Terikat Dependent Variable dengan simbol Y, yaitu prestasi kerja karyawan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 2. Variabel Bebas Independent Variable dengan simbol X, yaitu terdiri dari budaya organisasi X 1 , motivasi X 2 dan gaya kepemimpinan X 3 . III.7.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Kedua Defisinisi operesional dari variabel-variabel pada hipotesis kedua adalah: 1. Budaya organisasi X 1 adalah nilai-nilai dan keyakinan belief yang dimiliki oleh anggota organisasi, yang dimanifestasikan dalam bentuk norma-norma perilaku para individu atau kelompok organisasi yang bersangkutan Motivasi kerja 2. Motivasi kerja X 2 adalah kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkannya. 3. Gaya kepemimpinan X 3 adalah perilaku manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan organisasi, misalnya dengan bawahan, atasan atau kolega. 4. Prestasi kerja Y adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasari kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. III.7.3. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu: sikap pengendalian individu locus of control berpengaruh terhadap prestasi kerja pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. H : B 1 , B 2 , B 3 = 0 locus of control tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 H 1 : B 1 , B 2 , B 3 ≠ 0 locus of control berpengaruh terhadap prestasi kerja Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan kausal satu variable independent dengan satu variable dependen, yaitu locus of control terhadap prestasi kerja dengan rumus sebagai berikut: Y= B + B 1 X 1 + e Dimana : Y = Prestasi Kerja X 1 = Locus of Control B = Konstanta B 1 = Koefisien regresi e = Variabel yang tidak diteliti III.7.3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesi Ketiga Pada hipotesis ketiga, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Variabel Terikat Dependent Variable dengan simbol Y, yaitu prestasi kerja karyawan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. 2 Variabel Bebas Independent Variable dengan simbol X adalah pengendalian sikap individu Locus of control. III.7.3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Ketiga Definisi operesional dari variabel-variabel pada hipotesis ketiga adalah: 1. Locus of control X 1 adalah keyakinan dan tingkatan seseorang mampu menerima tanggung jawab pribadi terhadap apa yang terjadi dalam diri mereka sendiri. Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 2. Prestasi kerja Y adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasari kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. III.7.4. Hipotesis Keempat Hipotesis keempat pada penelitian ini yaitu: budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan yang diinteraksikan dengan pengendalian sikap individu locus of control berpengaruh terhadap prestasi kerja pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. H : B 1 , B 2 , B 3 , B 4 , B 5 , B 6 , B 7 = 0 budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan dan yang diinteraksikan dengan locus of control tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja H 1 : B 1 , B 2 , B 3 , B 4 , B 5 , B 6 , B 7 ≠ 0 budaya organisasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan dan yang diinteraksikan dengan locus of control berpengaruh terhadap prestasi kerja Pengujian hipotesis dilakukan dengan model regresi moderasi dari Brownell 1982, Frucot dan Shearon 1991, Indriantoro 2000, Ghozali 2002, Kuncoro 2007. Rumus persamaaan regresi tersebut adalah: Y= B + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + B 4 X 4 + B 5 X 1 X 4 + B 6 X 2 X 4 + B 7 X 3 X 4 + e Dimana : Y = Prestasi Kerja B - B7 = Koefisien regresi; X 1 = Budaya Organisasi; X 2 = Motivasi Kerja Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 X 3 = Gaya Kepemimpinan X 4 = Locus of Control X 1 X 4 = interaksi antara budaya organisasi dengan locus of control X 2 X 4 = interaksi antara motivasi kerja dengan locus of control X 3 X 4 = interaksi antara gaya kepemimpinan dengan locus of control e = Variabel yang tidak diteliti III.7.4.1. Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Keempat Pada hipotesis keempat, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Variabel Terikat Dependent Variable dengan simbol Y, yaitu prestasi kerja karyawan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. 2. Variabel Interaksi Moderating variable adalah pengendalian sikap individu Locus of control. 3. Variabel Bebas Independent Variable dengan simbol X, yaitu terdiri dari budaya organisasi X 1 , motivasi X 2 dan gaya kepemimpinan X 3 . III.7.4.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Keempat Defisinisi operesional dari variabel-variabel pada hipotesis keempat adalah: 1. Budaya organisasi X 1 adalah nilai-nilai dan keyakinan belief yang dimiliki oleh anggota organisasi, yang dimanifestasikan dalam bentuk norma-norma perilaku para individu atau kelompok organisasi yang bersangkutan. 2. Motivasi kerja X 2 adalah kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkannya. 3. Gaya kepemimpinan X 3 adalah perilaku manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan organisasi, misalnya dengan bawahan, atasan atau kolega. 4. Locus of control X 4 adalah keyakinan dan tingkatan seseorang mampu menerima tanggung jawab pribadi terhadap apa yang terjadi dalam diri mereka sendiri. 5. Prestasi kerja Y adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasari kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Pengujian keempat hipotesis tersebut digunakan alat uji sebagai berikut : 1. Uji F Uji secara Simultan Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 α=0,05. Urutan uji F adalah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H : B 1 = B 2 = B 3 =…………….=B 7 = 0 H a : Paling sedikit ada satu B i ≠ 0 i = 1,2,3,…….8 b. Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu : 1 1 2 2 − − − = k n R k R F Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 dimana : R 2 = koefesien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F hitung yang dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat resiko level of significant dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom = n-k-1. c. Kriteria Pengujian : dimana : F hitung F tabel = H ditolak F hitung ≤ F tabel = H diterima 2. Uji-t Uji secara Parsial Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 α = 0,05. Urutan Uji t adalah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H : B i = 0 i = 1,2,3,….....7 H a : B i ≠0 i = 1,2,3,…….7 b. Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus : i i hit sb b t = dimana : b i = koefesien regresi masing-masing variabel Sb i = standar error masing-masing variabel Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t hitung yang kemudian dibandingkan dengan t tabel pada tingkat keyakinan 95. c. Kriteria pengujian : t hitung t tabel = H ditolak t hitung ≤ t tabel = H diterima III.8. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari variabel bebas, variabel terikat dan variabel moderating untuk mengetahui pengaruh variabel penelitian yang dinyatakan dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Definisi operasional variabel-variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel III.9. Operasionalisasi Variabel Budaya Organisasi Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 VARIABEL DEFINISI INDIKATOR PENGUKURAN Budaya organisasi Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan keyakinan belief yang dimiliki oleh anggota organisasi, yang dimanifestasikan dalam bentuk norma-norma perilaku para individu atau kelompok organisasi yang bersangkutan, yang terdiri dari Profesionalisme, Percaya Pada Rekan Sekerja, Keteraturan, Integrasi Profesionalisme: 1. Perusahaan menjadi pionir 2. Keunggulan teknologi 3. Keunggulan metode kerja Percaya pada rekan kerja 4. Sikap terbuka 5. Bersikap optimis Keteraturan: 6. Rapat tepat waktu 7. Keseriusan 8. Perhatian Integrasi: 9. Kesetiaan 10. Keamanan 11. Kerjasama antar departemen Skala Likert Tabel III.10. Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja VARIABEL DEFINISI INDIKATOR PENGUKURAN Motivasi Motivasi kerja merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkannya. Pengaruh: 1. Kuat dalam gagasan 2. Kuat dalam argumen 3. Penetapan diri sebagai contoh dan teladan Pengendalian: 4. Pencatatan dengan teliti 5. Pekerjaan sesuai dengan rencana Ketergantungan: 6. Kebutuhan bantuan orang lain Pengembangan: 7. Pengembangkan tim 8. Pertolongan 9. Pemahaman Afilasi: 10. Menjalin hubungan baik 11. Tanggapan 12. Inisiatif Skala Likert Tabel III.11. Operasionalisasi Variabel Gaya Kepemimpinan VARIABEL DEFINISI INDIKATOR PENGUKURAN Gaya Kepemimpin an Gaya kepemimpinan merupakan perilaku manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan organisasi, misalnya dengan bawahan, atasan atau kolega, Gaya Partisipasif: 1. Berdialogi dengan bawahan 2. Pergaulan atasan dengan bawahan 3. Perbedaan perlakukan antar karyawan Gaya pengasuh: Skala Likert Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Gaya partisipasif, Gaya Pengasuh 1. Perhatian dalam promosi 2. Membimbing 3. Memberikan bantuan 4. Membantu bawahan sekalipun bukan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan Tabel III.12. Operasionalisasi Variabel Locus of Control VARIABEL DEFINISI INDIKATOR PENGUKURAN Pengendalian Sikap Individu Locus of Control Locus of control merupakan keyakinan dan tingkatan seseorang mampu menerima tanggungjaw ab pribadi terhadap apa yang terjadi dalam diri mereka sendiri yang terdiri dari Internal dan Ekternal Internal 1. Kehormatan sebagai sesuatu layak diterima 2. Yang terjadi adalah hasil perbuatan sendiri 3. Tidak ada kaitannya dengan keberuntungan 4. Penempatan jabatan ditentukan oleh kemampuannya 5. Tidak beruntung akibat perbuatannya sendiri 6. Membuat perencanaan 7. Pengakuan kesalahan Eksternal 1. Hasil kerja yang berharga sering diabaikan 2. Merasa tidak memiliki cukup kendali untuk mengarahkan tujuan hidup 3. Memutuskan dengan melemparkan mata uang 4. yang menjadi bos tergantung kepada keberuntungan yang melekat pada seseorang 5. Kejadian buruk yang akibat ketidakmujuran 6. Membuat perencanaan ke depan adalah hal yang sia-sia 7. Hal terbaik adalah menutupi kesalahan Skala Likert Tabel III.13. Operasionalisasi Variabel Prestasi Kerja VARIABEL DEFINISI INDIKATOR PENGUKURAN Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu .Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja yang terdiri dari Kualitas Kerja, Kuantitas, Keandalan, Pengetahuan, Kehadiran Kualitas: 1. Mampu membuat keputusan 2. Evaluasi 3. Mengambil resiko 4. Berkerja secara kreatif Kuantitas: Bekerja sesuai target Keandalan: 1. Berorientasi kepada keberhasilan 2. Pengenalan suatu permasalahan 3. Pegertian atas tujuan organisasi 4. Kebutuhan klien dalam memecahkan permasalahan 5. Pemberian pertimbangan kepada pimpinan 6. Kemampuan menyelesaikan tugas yang lebih berat Pengetahuan: 1. Pengetahuan ruang lingkup tugas 2. Pengetahuan atas keterkaitan tugas-tugas jabatan Kehadiran: 1. Kedatangan tepat waktu 2. Kehadiran bertugas Skala Likert III.9. Uji Asumsi Klasik Suatu instrumen pengamatan dinyatakan layak untuk diteliti bila data tersebut terbebas dari asumsi – asumsi klasik statistik, antara lain asumsi multikolineritas, dan heteroskesdastisitas. III.9.1. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variable penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi atau sebaran normal. Normalitas data dapat dlihat dengan Nilai Skewness kecondongan berada diantara -2 dan 2 Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Wahyono, 2006 atau sebaran Plot pada Graph P-P Plot berbentuk linier dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot. III.9.2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas independent. Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas, yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance Inflation Faktor VIF 1 dan nilai tolerance 1. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan uji Glejser dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai absolute residual sebagai variabel terikat dengan variabel bebas. Deteksi ada atau tidaknya heterosdekastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit pada grafik plot scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN