Sejarah Locus of Control

Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 menyandarkan harapannya pada diri sendiri dan diidentifikasikan juga lebih menyenangi keahlian-keahlian dibanding hanya situasi yang menguntungkan. Penelitian Licata, et. al. 1986 dalam Shinta 2006 menunjukkan bahwa manajer dengan locus of control internal lebih bisa memberikan kesempatan untuk bawahan untuk mengemukakan pendapat mereka daripada manajer dengan locus of control eksternal.

II.5.1. Sejarah Locus of Control

Pengendalian sikap individu atau lokus kontrol secara umum merujuk kepada individu, yaitu suatu ekspektasi tentang di mana kontrol atas suatu peristiwa yang terjadi. Dengan kata lain, apa yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Hal ini dapat dikatakan sejalan dengan, tetapi berbeda dari attributions. Menurut Weiner menyatakan bahwa teori atribusi bahwa orang mencoba untuk menentukan mengapa orang melakukan apa yang mereka lakukan, yakni, atribut untuk menyebabkan perilaku. Ada tiga tahap proses yang melandasi sebuah atribusi. Langkah pertama adalah seseorang harus menanggapi atau mungkin mematuhi suatu perilaku. Langkah kedua adalah mencoba dan mengetahui perilaku ini dimaksudkan, dan langkah ketiga adalah untuk menentukan apakah orang tersebut dipaksa untuk melakukan suatu sikap atau perilaku. Fakta merupakan penjelasan untuk peristiwa yang telah terjadi. Harapan yang menyangkut masa depan merupakan aspek penting dari lokus kontrol. Lokus kontrol dapat menjelaskan perilaku manusia yang ditentukan oleh persepsi kemungkinan hasil atau peristiwa yang terjadi atas perilaku Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 dalam pertanyaan dan nilai yang dihasilkan. Secara khusus, harapan atau nilai teori menyatakan bahwa jika a seseorang nilai-nilai tertentu dan hasil b orang yang percaya bahwa mengambil tindakan tertentu yang akan menghasilkan hasil, kemudian c mereka lebih mungkin untuk mengambil tindakan yang khusus. Julian 1966 menyatakan bahwa formulasi lokus kontrol diklasifikasikan secara umum adalah kepercayaan tentang apa yang mempengaruhi hal-hal bersama yang berkutub pada dua dimensi yaitu dari internal ke eksternal kontrol dimana kontrol internal adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa kontrol dari hasil masa depan terutama berada dalam diri, sedangkan kontrol eksternal merujuk kepada harapan yang di luar dari kontrol diri, seperti di tangan orang lain atau karena nasib dan kesempatan. Model Levenson 1973 menegaskan bahwa ada tiga dimensi independen yaitu internality, peluang, dan kuasa. Dalam Levenson model tersebut dinyatakan bahwa satu dimensi dapat mendukung dimensi lain dari suatu kontrol diri baik secara mandiri ataupun pada saat yang bersamaan dimana seseorang mungkin secara simultan dapat memiliki percaya diri yang baik dan handal sehingga dapat mempengaruhi hasil, namun tidak memiliki kesempatan.

II.5.2. Konsep Dasar Pengendalian Sikap Individu Locus of Control