Konsep Dasar Pengendalian Sikap Individu Locus of Control

Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 dalam pertanyaan dan nilai yang dihasilkan. Secara khusus, harapan atau nilai teori menyatakan bahwa jika a seseorang nilai-nilai tertentu dan hasil b orang yang percaya bahwa mengambil tindakan tertentu yang akan menghasilkan hasil, kemudian c mereka lebih mungkin untuk mengambil tindakan yang khusus. Julian 1966 menyatakan bahwa formulasi lokus kontrol diklasifikasikan secara umum adalah kepercayaan tentang apa yang mempengaruhi hal-hal bersama yang berkutub pada dua dimensi yaitu dari internal ke eksternal kontrol dimana kontrol internal adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa kontrol dari hasil masa depan terutama berada dalam diri, sedangkan kontrol eksternal merujuk kepada harapan yang di luar dari kontrol diri, seperti di tangan orang lain atau karena nasib dan kesempatan. Model Levenson 1973 menegaskan bahwa ada tiga dimensi independen yaitu internality, peluang, dan kuasa. Dalam Levenson model tersebut dinyatakan bahwa satu dimensi dapat mendukung dimensi lain dari suatu kontrol diri baik secara mandiri ataupun pada saat yang bersamaan dimana seseorang mungkin secara simultan dapat memiliki percaya diri yang baik dan handal sehingga dapat mempengaruhi hasil, namun tidak memiliki kesempatan.

II.5.2. Konsep Dasar Pengendalian Sikap Individu Locus of Control

Konsep tentang Locus of control pusat kendali pertama kali dikemukakan oleh Rotter 1966 dalam Kustini 2005, seorang ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian personility, yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib destiny sendiri. Kreitner Kinichi 2001 mengatakan bahwa hasil yang dicapai locus of control internal dianggap berasal dari aktifitas dirinya. Sedangkan pada individu locus of control eksternal menganggap bahwa keberhasilan yang dicapai dikontrol dari keadaan sekitarnya. Seseorang dengan Internal Locus of Control adalah mereka yang merasa bertanggung jawab atas kejadian-kejadian tertentu. Hasil adalah dampak langsung dari tindakannya, sedangkan orang dengan External Locus of Control adalah mereka yang seringkali menyalahkan atau bersyukur atas keberuntungan, petaka, nasib, keadaan dirinya, atau kekuatan-kekuatan lain diluar kekuasaannya. Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 Konsep tentang locus of control yang digunakan Rotter 2006 memiliki empat konsep dasar, yaitu a Potensi perilaku yaitu setiap kemungkinan yang secara relatif muncul pada situasi tertentu, berkaitan dengan hasil yang diinginkan dalam kehidupan seseorang. b. Harapan, merupakan suatu kemungkinan dari berbagai kejadian yang akan muncul dan dialami oleh seseorang. c Nilai unsur penguat adalah pilihan terhadap berbagai kemungkinan penguatan atas hasil dari beberapa penguat hasil-hasil lainnya yang dapat muncul pada situasi serupa. d Suasana psikologis, adalah bentuk rangsangan baik secara internal maupun eksternal yang diterima seseorang pada suatu saat tertentu, yang meningkatkan atau menurunkan harapan terhadap munculnya hasil yang sangat diharapkan. Menurut Crider 2003 perbedaan karateristik antara internal locus control dengan external locus of control sebagai berikut; 1 Internal locus of control yang meliputi, suka bekerja keras, memiliki inisiatif yang tinggi, selalu berusaha untuk menemukan pemecahan masalah, selalu mencoba untuk berpikir seefektif mungkin dan selalu mempunyai persepsi bahwa usaha harus dilakukan jika ingin berhasil 2 External locus of control meliputi; kurang memiliki inisiatif, mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan, kurang suka berusaha, karena mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol, kurang mencari informasi untuk memecahkan masalah. Pada orang-orang yang memiliki internal locus of control faktor kemampuan dan usaha terlihat dominan, oleh karena itu apabila individu dengan internal locus of control mengalami kagagalan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri karena kurangnya usaha yang dilakukan. Begitu pula dengan keberhasilan, mereka akan merasa bangga atas hasil usahanya. Hal ini akan membawa pengaruh untuk tindakan selanjutnya dimasa akan datang bahwa mereka akan mencapai keberhasilan apabila berusaha keras dengan segala kemampuannya. Sebaliknya pada orang yang memiliki external locus of control melihat keberhasilan dan kegagalan dari faktor kesukaran dan nasib, oleh karena itu apabila mengalami kegagalan mereka cenderung menyalahkan lingkungan sekitar yang menjadi penyebabnya. Hal itu tentunya berpengaruh terhadap tindakan Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008 dimasa datang, karena merasa tidak mampu dan kurang usahanya maka mereka tidak mempunyai harapan untuk memperbaiki kegagalan tersebut. Locus of control merupakan dimensi kepribadian yang berupa kontinium dari internal menuju eksternal, oleh karenanya tidak satupun individu yang benar-benar internal atau yang benar-benar eksternal. Kedua tipe locus of control terdapat pada setiap individu, hanya saja ada kecenderungan untuk lebih memiliki salah satu tipe locus of control tertentu. Disamping itu locus of control tidak bersifat statis tapi juga dapat berubah. Individu yang berorientasi internal locus of control dapat berubah menjadi individu yang berorientasi external locus of control dan begitu sebaliknya, hal tersebut disebabkan karena situasi dan kondisi yang menyertainya yaitu dimana ia tinggal dan sering melakukan aktifitasnya. Brownell 1982 dalam Shinta 2006 menggelompokkan berbagai kondisi kedalam empat kelompok variabel, yaitu: kultural, organisasional, interpersonal dan individual. Locus of control merupakan salah satu faktor individual yang mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa, bisa tidaknya ia mengendalikan peristiwa tersebut. Menurut Rotter 2006 seperti dikutip dari Brownell 1981 mengatakan bahwa: locus of control adalah tingkatan dimana seseorang menerima tanggung jawab personal terhadap apa yang terjadi pada diri mereka. Locus of control dibedakan menjadi dua, yaitu locus of control internal dan eksternal. Locus of control internal mengacu kepada persepsi bahwa kejadian baik positif maupun negatif, terjadi sebagai konsekuensi dari tindakan atau perbuatan diri sendiri dan dibawah pengendalian diri, sedang locus of control eksternal mengacu kepada keyakinan bahwa suatu kejadian tidak mempunyai hubungan langsung dengan tindakan oleh diri sendiri dan berada di luar kontrol dirinya. Reffiany : Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Yang Diinteraksikan Dengan Pengendalian Sikap Individu Locus Of Control Terhadap Prestasi Kerja Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, 2009 USU Repository © 2008

II.6. Pengertian dan Teori Tentang Prestasi Kerja