tersebut. Sedangkan apabila dibandingkan dengan metode rata-rata, perputaran persediaan dengan metode FIFO akan lebih tinggi.
J. Variabilitas Harga Pokok Penjualan
Pada kondisi inflasi perubahan harga selain akan berpengaruh terhadap nilai akhir persediaan juga akan berpengaruh pada harga pokok
penjualan Kieso, 2002. Perubahan harga pokok penjualan akan berdampak pada net income perusahaan. Dengan adanya perubahan harga, pemilihan
metode persediaan yang berdasarkan harga pokok akan memberikan pengaruh yang berbeda pada neraca dan persediaan akhir. Dengan demikian perusahaan
yang mempunyai tujuan untuk menghemat pajak atau biaya politis akan memilih metode rata-rata. Sedangkan apabila perusahaan ingin terjadi
peningkatan pada labanya akan memilih metode FIFO. Karena dengan terjadinya kenaikan harga akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan.
Tabel 2.1 Variabel Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Pada Penelitian
Terdahulu
No Peneliti dan
hasil Ukuran
perusahaan Rasio
lancar Financial
leverage Variabilitas
persediaan Variabilitas
HPP Intensitas
persediaan Metode
persediaan
1.
Morse dan Ricardson
1983 • Ya
- -
- -
- FIFO
dan rata-rata
2. Abdullah dan
Muslim 2004
• Tidak • Tidak • Tidak
• Tidak -
- FIFO
dan rata-rata
3. Gunawan
2006 • Ya
• Tidak • Tidak
• Tidak -
- FIFO
dan rata-rata
4. Mukhlasin
2004 • Ya
- -
• Tidak • Ya
• Ya FIFO
dan rata-rata
5. Cushing dan
LeClere 1992
• Ya • Tidak
• Ya • Ya
FIFO dan
rata-rata
K. Model Penelitian dan Hipotesis Penelitian
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan, antara lain: ukuran perusahaan, rasio
lancar, financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan intensitas modal. Metode akuntansi persediaan yang paling
banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah metode rata-rata. Walaupun banyak metode FIFO dan rata-rata tidak begitu mencolok
perbedaannya, tetapi pada saat terjadi perubahan harga inflasi perbedaan tingkat laba yang dihasilkan kedua metode tersebut cukup signifikan.
Sehingga manajer perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan, karena setiap perusahaan mempunyai
tujuan yang berbeda terhadap pemilihan metode akuntansi.
Gambar 2.1 Hubungan Antara Ukuran Perusahaan, Rasio Lancar, Financial
Leverage, Variabilitas Persediaan, Variabilitas Harga Pokok Penjualan, dan Intensitas Persediaan dengan Metode Akuntansi Persediaan
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut: H
1
: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan.
H
2
: Rasio lancar berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan.
H
3
: Financial leverage perusahaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilhan metode akuntansi persediaan.
Ukuran Perusahaan
Rasio Lancar Financial Leverage
Metode Persediaan Variabilitas Persediaan
Variabilitas Harga Pokok Penjualan
Intensitas Persediaan
H
4
: Variabilitas persediaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi perseediaan.
H
5
: Variabilitas harga pokok penjualan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan.
H
6
: Intensitas persediaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan.
H
7
:
Ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok persediaan, dan intensitas
persediaan berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian