Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No Jenis Perusahaan
Jumlah
1. Industri Dasar Kimia
a.  Semen b.  Keramik, porselin dan kaca
c.  Metal dan sejenisnya d.  Kimia
e.  Plastik dan Kemasan f.  Pakan Ternak
g.  Kayu h.  Kertas dan alat tulis
3 3
8 7
6 5
5 6
2. Aneka Industri
a.  Otomotif dan komponennya b.  Garment dan tekstil
c.  Alas kaki d.  Kabel
e.  Elektronik dan lainnya 8
8 5
7 6
3. Industri Barang dan Konsumsi
a.  Makanan dan Minuman b.  Rokok
c.  Farmasi d.  Kosmetik
dan keperluan
rumah tangga e.  Peralatan  rumah  tangga  dan
lainnya
Total
5 3
5 8
10
107
D. Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Tujuan  dari  analisis  deskriptif  adalah  memberikan  gambaran  suatu data  yang  dilihat  dari  mean,  standar  deviasi,  maksimum,  minimum.
Analisis  deskiptif  dari  ukuran  perusahaan,  rasio  lancar,  variabilitas
persediaan,  variabilitas  harga  pokok  penjualan,  intensitas  persedian  dan financial leverage adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif
Dari  tabel  di  atas  rata-rata  mean  antara  perusahaan  yang menggunakan
metode persediaan
FIFO dan
perusahaan yang
menggunakan  metode  rata-rata  mempunyai  perbedaan.  Dari  hasil  di  atas perbedaan  yang  besar  terdapat  pada  ukuran  perusahaan,  yaitu
6119607657648.2500 dengan 413955115991.3130 dimana terdapat selisih 5705652541656.937  demikian  juga  dengan  nilai  dari  minimum  dan
maksimum  serta  standar  deviasi  terdapat  perbedaan  yang  besar  diantara dua  metode  tersebut.  Untuk  mengetahui  apakah  terdapat  perbedaan  dari
masing-masing variabel, maka diperlukan pengujian secara statistik,  yaitu pengujian univariat dan multivariat.
2.2042 6119607657648.2500
1.0596 .2415
12.9473 .2109
.04 19895827801.50
.01 .00
.95 .01
20.10 246832784457000.00
25.14 .96
505.27 1.51
2.65569 27535106372330.70000
2.91951 .20063
55.33345 .24200
2.0753 413955115991.3130
.9434 .2683
9.5639 .2023
.28 23315580021.80
.02 .00
.77 .01
8.46 2895764897500.00
4.72 1.03
71.64 1.00
2.07964 644932713849.16400
1.33889 .22600
17.16791 .20090
2.1768 4904514986739.8300
1.0349 .2472
12.2268 .2090
.04 19895827801.50
.01 .00
.77 .01
20.10 246832784457000.00
25.14 1.03
505.27 1.51
2.53549 24511248956179.98000
2.65749 .20548
49.66071 .23300
Mean Minimum
Maximum Std. Deviation
Mean Minimum
Maximum Std. Deviation
Mean Minimum
Maximum Std. Deviation
METODE PERSEDIAAN
RATA-RATA
FIFO
Total CURRENT
RATIO UKURAN
PERUSAHAAN FINANCIAL
LEVERAGE VARIABILITAS
PERSEDIAAN INTENSITAS
PERSEDIAAN VARIABILITAS
HPP
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Univariat
Untuk  mengetahui  apakah  metode  rata-rata  dan  metode  FIFO mempunyai  perbedaan  dilihat  dari  variabel  ukuran  perusahaan,  rasio
lancar,  variabilitas  persediaan,  variabilitas  harga  pokok  penjualan, intensitas  persediaan,  dan  financial  leverage  dilakukan  dengan  pengujian
univariat.  Namun,  sebelum  dilakukan  pengujian  univariat  dilakukan terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data.
Uji  normalitas  data  yang  dilakukan  pada  penelitian  ini  dilakukan dengan  One-Sample  Kolmogrov-Smirnov  dengan  tingkat  signifikasi  5.
Dari pengujian tersebut didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
108 108
108 108
108 108
2.1768 4904514986739.8300
1.0349 .2472
12.2268 .2090
2.53549 24511248956179.970
2.65749 .20548
49.66071 .23300
.232 .421
.349 .189
.429 .192
.232 .390
.271 .189
.429 .188
-.199 -.421
-.349 -.117
-.409 -.192
2.414 4.375
3.632 1.961
4.456 1.993
.000 .000
.000 .001
.000 .001
N Mean
Std. Deviation
Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed CURRENT
RATIO UKURAN
PERUSAHAAN FINANCIAL
LEVERAGE VARIABILITAS
PERSEDIAAN INTENSITAS
PERSEDIAAN VARIABILITAS
HPP
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Dari  hasil  pengujian  normalitas  data  dengan  menggunakan  one- sample
Kolmogrov-Smirnov diperoleh hal bahwa semua variabel yang ada tidak berdistribusi normal. Karena tingkat signifikasi dari seluruh variabel
lebih  kecil  dari  5,  semua  dapat dilihat  dari  nilai  Assym.  Sig.  2-tailed dari  ukuran  perusahaan,  rasio  lancar,  financial  leverage,  variabilitas
persediaan,  variabilitas  harga  pokok  penjualan,  dan  intensitas  persediaan menunjukan nilai probabilitas lebih kecil dari 5.
Dengan hasil tersebut, maka pengujian univariat dilakukan dengan nonparametrik  statistik.  Alat  uji  yang  digunakan  adalah  Mann-Whitney
Test.  Hal  tersebut  dilakukan  Karena  data  yang  ada  berupa  rasio  dan pengujian menggunakan tingkat signifikasi 5. Hasil yang didapat adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Mann-Whitney Test
Nilai  asimtotic  significance  variabel  yang  lebih  kecil  dari  5 adalah variabel ukuran perusahaan yang berarti bahwa ukuran perusahaan
signifikan.  Sedangkan  variabel-variabel  yang  lain  seperti  rasio  lancar, financial  leverage,  variabilitas  persediaan,  variabilitas  harga  pokok
861.000 447.000
866.000 895.000
880.000 934.500
1137.000 723.000
4521.000 4550.000
1156.000 4589.500
-.874 -3.981
-.837 -.619
-.732 -.323
.382 .000
.403 .536
.464 .747
Mann-
Whitney
U
Wilcoxon
W Z
Asymp
. Sig. 2-tailed
CURRENT RATIO
UKURAN PERUSAHAAN
FINANCIAL LEVERAGE
VARIABILITAS PERSEDIAAN
INTENSITAS PERSEDIAAN
VARIABILITAS HPP
Grouping Variable: METODE PERSEDIAAN a.
penjualan,  dan  intensitas  persediaan  nilainya  lebih  besar  dari  5  yang berarti bahwa variabel-variabel tersebut tidak signifikan.
b. Pengujian Multivariat
1   Pengujian multivariat tahap pertama Dalam  penelitian  ini,  pengujian  multivariate  dengan
menggunakan  regresi  logistik  berganda.  Logistic  regresi  sebetulnya mirip  dengan  analisis  deskriminan  yaitu  untuk  menguji  apakah
probabilitas  terjadinya  variabel  idependen  dapat  diprediksi  dengan variabel  independennya.  Dalam  hal  ini,  peneliti  ingin  melihat
pengaruh  dari  ukuran  perusahaan,  rasio  lancar,  financial  leverage, variabilitas  persediaan,  variabilitas  harga  pokok  penjualan,  dan
persediaan. Penggunaan  regresi  logistic  pada  penelitian  ini  dikarenakan
asumsi  multivariate  normal  distribution  tidak  dapat  dipenuhi  karena variabel  bebasnya  merupakan  campuran  antara  variabel  kontinyu
metric  dan  kategorial  non-metrik  sehingga  tidak  memerlukan asumsi normalitas data pada variabel independennya.
Metode yang digunakan pada regresi logistic dalam penelitian ini  adalah  metode  enter  dengan  tingkat  signifikasi  5.  Pengujian
dilakukan dengan dua tahapan, yaitu pada tahapan pertama pengujian dilakukan  dengan  pengujian  seluruh  variabel  selama  tahun
pengamatan. Dan pada tahap kedua pengujian dilakukan pada seluruh
variabel  untuk  masing-masing  tahun  pengamatan.  Hal  ini  dilakukan untuk  mengetahui  apakah  perbedaan  tingkat  inflasi  setiap  tahunnya
berpengaruh  atau  memberikan  hasil  yang  berbeda  pada  hasil penelitian tiap tahunnya.
Tabel 4.5 Uji Fit Data
Dalam regresi  logistic sebelum menganalisa  hasil pengolahan maka terlebih dahulu dilihat fit data. Dari tabel di atas didapat nilai -2
log  L  dari  pengolahan  data  adalah  111.857  baik  untuk  model  yang hanya memasukan konstanta saja maupun model dengan memasukan
variabel. Nilai dari X2 dari df = 200 adalah  sebesar 128.412 dengan selisih 16.555.
Penurunan nilai pada -2 log likehood mengindikasikan model fit dengan data atau model dapat diterima  karena cocok dengan data
observasinya.
112.328 -1.148
111.858 -1.301
111.857 -1.307
111.857 -1.307
Iteration 1
2 3
4 Step
-2 Log likelihood
Constant Coefficients
Constant is included in the model. a.
Initial -2 Log Likelihood: 111.857 b.
Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.
c.
Tabel 4.6 Uji Simultan Variabel Bebas
Dari  tabel  di  atas  dapat  dijelaskan,  hasil  dari  Negelkerke  R square yang sebesar 0.220 menunjukan bahwa variabel dependen dapat
dijelaskan  oleh  variabel  independent  sebesar  22.  sedangkan  sisanya sebesar  78  dijelaskan  oleh  faktor-faktor  yang  lain,  seperti  dalam
penelitian  yang  pernah  dilakukan  terdahulu    yang  dilakukan  oleh Gunawan 2006, maupun penelitian yang dilakukan oleh Abdullah dan
Muslim  2004.  Variabel  tersebut  bisa  seperti  struktur  kepemilikan, intensitas modal atau juga variabilitas laba akuntansi ataupun variabel-
variabel yang lainnya. Dalam teori akuntansi positif, mengatakan bahwa ada banyak
landasan  atau  alasan  sebuah  perusahaan  memilih  suatu  metode akuntansi.  Hal  ini  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  yang  bersifat
sosiologis.  Sedangkan  dalam  kenyataannya,  pemilihan  metode akuntansi  yang  dipilih  oleh  perusahaan  disesuaikan  dengan  jenis
perusahaan  itu  sendiri.  Misalnya  perusahaan  yang  bergerak  dibidang industri  makanan,  maka  perusahaan  yang  hasil  produksinya  berupa
makanan  yang  cepat  mengalami  kadaluarsa  akan  memilih  metode FIFO.
95.302
a
.142 .220
Step 1
-2 Log likelihood
Cox  Snell R Square
Nagelkerke R Square
Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
a.
Tabel 4.7 Uji Hosmer dan Lemeshow
Besarnya  nilai  Hosmer  and  Lemeshow  adalah  sebesar  7.116 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.524 yang nilainya jauh diatas
0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima karena cocok dengan data data observasinya.
Tabel 4.8 Uji Ketepatan Model Data
Tabel  di  atas  menunjukkan  ketepatan  dari  model  adalah sebesar  100  dan  4.3  yang  berarti  bahwa  variabel  independen
mampu memprediksi penggunaan metode akuntansi persediaan dengan ketepatan  prediksi  sebesar  100  untuk  metode  rata-rata  4.3  untuk
metode FIFO. Hal  ini  dikarenakan  sebagian  besar  perusahaan  manufaktur
yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  menggunakan  metode  rata-rata daripada  metode  FIFO.  Dalam  penelitian  ini perbandingan  perusahaan
85 100.0
22 1
4.3 79.6
Observed RATA-RATA
FIFO METODE PERSEDIAAN
Overall Percentage Step 1
RATA-RATA FIFO
METODE PERSEDIAAN
Percentage Correct
Predicted
The cut value is .500 a.
7.116 8
.524 Step
1 Chi-square
df Sig.
yang  menggunakan  metode  rata-rata  dan  metode  FIFO  adalah  4 banding  1,  karena  dalam  penelitian  sampel  yang  digunakan  sebanyak
107  perusahaan  dan  perusahaan  yang  menggunakan  metode  rata-rata sebanyak  84  perusahaan  dan  yang  menggunakan  metode  FIFO
sebanyak  23  perusahaan.  Itulah  mengapa  ketepatan  prediksi  dari  data yang diperoleh cukup besar bedanya.
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Logistic Regression 2004 - 2007
-.030 .097
.098 1
.754 .970
.000 .000
4.801 1
.028 1.000
-.017 .098
.030 1
.862 .983
.606 1.355
.200 1
.655 1.832
.018 .017
1.138 1
.286 1.018
-1.002 1.455
.475 1
.491 .367
-.457 .552
.685 1
.408 .633
CURRAT UKPER
FINLEV VARPERSED
INTPERSED VARHPP
Constant Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: CURRAT, UKPER, FINLEV, VARPERSED, INTPERSED, VARHPP.
a.
Dari  hasil  pengujian  multivariat  tahap  pertama,  maka  dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1
Dalam  tabel  terlihat  bahwa  hasil  pengujian  menunjukan  nilai ukuran  perusahaan  adalah  sebesar  0.028.  apabila  digunakan  tingkat
signifikan  sebesar  5,  maka  ukuran  perusahaan  signifikan  sehingga hipotesis ini diterima.
Dalam penelitian ini didapat bahwa ukuran perusahaan secara signifikan  berpengaruh  positif  terhadap  probabilitas  pemilihan  metode
akuntansi  persediaan  yang  dilakukan  perusahaan  antara  metode  rata- rata  atau  metode  FIFO.  Hasil  ini  mendukung  hasil  penelitian  yang
dilakukan  oleh  Gunawan  2006,  Takwa  2003,  Mukhlasin  2002, Dopuch  dan  Pincus  1988,  serta  penelitian  Cushing  dan  LeClere
1992.  Tetapi  hasil  penelitian  ini  tidak  konsisten  dengan  penelitian yang dilakukan Abdullah 2004, Lee dan Hsieh  1985, serta Niehaus
1989  pengaruh  ukuran  perusahaan  terhadap  pemilihan  metode akuntansi persediaan dikarenakan perusahaan yang besar lebih memilih
metode  persediaan  yang  dapat  menghemat  pajak  dengan  cara menurunkan  nilai  laba  pada  akhir  laporan  keuangan.  Sedangkan
perusahaan  yang  kecil  memilih  metode  perusahaan  yang  dapat meningkatkan  labanya  yaitu  metode  FIFO  dengan  alasan  untuk
mendapatkan  perhatian  dari  para  pemilik  modal  atau  investor  demi penambahan dana untuk perusahaan.
Hipotesis 2
Dilihat  dari  hasil  pengujian  dengan  regresi  logistic  didapat nilai  dari  variabilitas  persediaan  adalah  sebesar  0.655.  Yang
dibandingkan  dengan  tingkat  signifikan  sebesar  5,  maka  variabilitas persediaan  tidak  signifikan  karena  hasilnya  lebih  besar  dari  5.
Sehingga hipotesis 2 ditolak.
Variabilitas  persediaan  dalam  penelitian  ini,  tidak  dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode persediaan. Hasil ini
konsisten  dengan  hasil  yang  diperoleh  Gunawan  2006,  Abdullah 2004, Mukhlasin 2002. Hasil penelitian  yang  mereka  lakukan sama
dengan  hasil  yang  penulis  dapat,  yaitu  variabilitas  persediaan  tidak mempengaruhi  pemilihan  metode  akuntansi  persediaan.  Karena
variabilitas  persediaan  berbanding  terbalik  dengan  pemilihan  metode akuntansi  persediaan.  Jika  variabilitas  persediaannya  tinggi  maka
perusahaan akan memilih metode FIFO.
Hipotesis 3
Nilai dari pengujian untuk variabel rasio lancar adalah sebesar 0.754  adalah  lebih  besar  bila  dibandingkan  tingkat  signifikan  yang
nilainya  sebesar 0.05 maka, variabel rasio lancar  lebih besar dan tidak signifikan  terhadap  pemilihan  metode  akuntansi  persediaan.  Maka
hipotesis 3 juga ditolak. Dalam  penelitian  ini,  pemilihan  metode  persediaan  tidak
dipengaruhi  oleh  rasio  lancar  perusahaan.  Artinya  perusahaan  dalam memlilih  metode  persediaan  tidak  memperhatikan  hutang  jangka
pendeknya  dalam  meningkatkan  kesejahteraan  perusahaan  dengan memilih metode persediaan  yang dapat menghemat pajaknya. Hasil ini
konsisten dengan hasil yang ditemukan oleh Gunawan 2006, Abdullah 2004,  Takwa  2003,  dan  Cushing  dan  LeClere  1992,  yang  sama-
sama  tidak  menemukan  pengaruh  dari  rasio  lancar  terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan.
Hipotesis 4
Hipotesis  4  adalah  untuk  melihat  apakah  variabel  intensitas persediaan berpengaruh terhadap pemilihan akuntansi persediaan. Dari
hasil  pengujian  didapat  nilai  variabel  intensitas  persediaan  adalah sebesar 0.286 dan nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikan yaitu
sebesar  5.  Dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  variabel  ini  tidak
signifikan, dan hipotesis 4 juga ditolak.
Temuan  dalam  penelitian  ini  adalah  bahwa  intensitas persediaan  tidak  signifikan  atau  tidak  berpengaruh  dalam  pemilihan
metode akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan. Hasil ini juga konsisten  dengan  hasil  yang  didapat  oleh  Mukhlasin  2002,  dan
Dopuch  dan  Pincus  1988.  Tapi  hasil  ini  tidak  konsisten  dengan penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Hsieh 1985 yang memperoleh
hasil  bahwa  intensitas  persediaan  akan  mempengaruhi  perusahaan
dalam memilih metode akuntansi persediaan.
Hipotesis 5
Pengujian  multivariat  mendapatkan  hasil  untuk  variabel financial  leverage  adalah  sebesar  0.862  yang  lebih  besar  dari  5
sebagai  tingkat  signifikasi.  Sehingga  variabel  ini  tidak  berpengaruh
terhadap  pemilihan  metode  akuntansi  persediaan.  Dengan  kata  lain hipotesis 5 ini ditolak.
Merupakan  rasio  yang  digunakan  untuk  melihat  kemampuan perusahaan  dalam  membayar  hutang  jangka  panjangnya.  Hasil  yang
didapat  peneliti  adalah  bahwa  financial  leverage  tidak  mempengaruhi pemilihan  metode  persediaan  yang  dilakukan  oleh  perusahaan-
perusahaan  manufaktur.  hasil  ini  mendukung  hasil  yang  didapat  oleh Gunawan  2006,  Abdullah  2004,  dan  Takwa  2003.  Hal  tersebut
karena,  perusahaan  tidak  memperhatikan  hutang  jangka  panjangnya dalam melakukan pemilihan metode akuntansi persediaan.
Hipotesis 6
Hipotesis 6 bertujuan untuk melihat  apakah variabilitas  harga pokok  penjualan  berpengaruh  terhadap  pemilihan  metode  akuntansi
persediaan. Karena  hasil pengujian mendapatkan  nilai dari  variabel  ini adalah sebesar 0.491 yang lebih besar dari dari 5. Untuk itu hipotesis
6 ditolak.
Hipotesis 7
Hipotesis  tujuh  bertujuan  untuk  ,elihat  pengaruh  simultan variabel  bebas  tehadap  variabel  terikat.  Dari  hasil  regresi  logistic
didapat bahwa  variabel  bebas  dapat berpengaruh  terhadap probabilitas pemilihan  metode  akuntansi  persediaan  dengan  nilai  Negelkerke’s
sebesar  0.220,  yang  artinya  bahwa  variabel  probabilitas  pemilihan metode  akuntansi  persediaan  dapat  dipengaruhi  oleh  ukuran
perusahaan, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, rasio lancar, financial leverage, dan intensitas modal sebesar 22.
Hasil penelitian yang penulis dapat mengenai pengaruh variabilitas harga  pokok  penjualan  adalah  tidak  signifikan.  Yang  berarti  bahwa
variabilitas harga pokok penjualan tidak mempengaruhi pemilihan metode akuntansi  persediaan  yang  dilakukan  perusahaan.  Penelitian  ini  konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukhlasin 2002.
2  Pengujian multivariat tahap kedua a.  Pengujian multivariat tahun 2005
Pengujian  multivariat  pada  tahun  2005  adalah  untuk melihat  pengaruh tingkat  inflasi  pada  tahun  ini  yang  berkisar  pada
tingkat 12.55. hasil dari pengujian multivariat adalah :
Tabel 4.10
Logistic Regression tahun 2005
-1.191 1.854
.413 1
.520 .304
.285 .171
2.762 1
.097 1.330
-.186 .175
1.127 1
.288 .830
-.541 .185
8.564 1
.003 .582
.017 .015
1.357 1
.244 1.017
-.653 1.453
.202 1
.653 .521
12.985 4.971
6.824 1
.009 435657.0 Varpersed
Currat FinLev
Ukper Intnspersed
VarHPP Constant
Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: Varpersed, Currat, FinLev, Ukper, Intnspersed, VarHPP. a.
Tabel  di  atas  menunjukan  hasil  bahwa  dari  ke  enam variabel  penelitian  hanya  variabel  ukuran  perusahaan  yang
signifikan.  Hasil  ini  sama  dengan  penelitian  yang  menggunakan pengujian selama tiga tahun pengujian, Dan  pada penelitian dengan
menggunakan  tiga  tahun  hanya  variabel  ukuran  perusahaan  saja yang signifikan.  Nilai dari ukuran perusahaan adalah 0. 03.
b. Pengujian multivariat tahun 2006 Tingkat  inflasi  pada  tahun  2006  adalah  sebesar  10.15.
pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah inflasi yang menurun juga  dapat  mempengaruhi  perusahaan  dalam  memilih  metode
persediaan. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Logistic Regression tahun 2006
-.019 .048
.157 1
.692 .981
.151 .146
1.078 1
.299 1.163
.044 .135
.108 1
.743 1.045
-.461 .193
5.719 1
.017 .631
-.004 .016
.072 1
.788 .996
1.395 1.094
1.628 1
.202 4.036
10.585 5.199
4.145 1
.042 39536.9
VarPersed Currat
Finlev Ukper
Intanpersed VarHPP
Constant Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: VarPersed, Currat, Finlev, Ukper, Intanpersed, VarHPP.
a.
Dari  hasil  pengujian  didapat  bahwa  ukuran  perusahaan masih  tetap  signifikan  terhadap  pemilihan  metode  persediaan
dibandingkan  dengan  variabel-variabel  yang  lain,  seperti  intensitas persediaan sebesar 0.996.
c.  Pengujian multivariat tahun 2007 Pengujian  multivariat  tahun  2007  adalah  untuk  melihat
pengaruh dari inflasi yang sebesar 7,4. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12
Logistic Regresion tahun 2007
.723 1.248
.336 1
.562 2.061
-.048 .152
.098 1
.755 .953
-.006 .134
.002 1
.966 .994
-.417 .185
5.098 1
.024 .659
.011 .336
.785 1
.376 1.011
-1.906 .098
1.162 1
.281 .149
10.163 .002
4.036 1
.045 25913.982
Varpersed Currat
Finlev Ukper
Intenspersed VarHPP
Constant Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: Varpersed, Currat, Finlev, Ukper, Intenspersed, VarHPP.
a.
Dari hasil penelitian didapat bahwa dari enam variabel yang digunakan, hanya variabel ukuran perusahaan  yang signifikan yaitu
sebesar  0.024,  sedangkan  variabel-variabel  yang  lain  nilainya diatas 5.
3. Pembahasan