Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No Jenis Perusahaan
Jumlah
1. Industri Dasar Kimia
a. Semen b. Keramik, porselin dan kaca
c. Metal dan sejenisnya d. Kimia
e. Plastik dan Kemasan f. Pakan Ternak
g. Kayu h. Kertas dan alat tulis
3 3
8 7
6 5
5 6
2. Aneka Industri
a. Otomotif dan komponennya b. Garment dan tekstil
c. Alas kaki d. Kabel
e. Elektronik dan lainnya 8
8 5
7 6
3. Industri Barang dan Konsumsi
a. Makanan dan Minuman b. Rokok
c. Farmasi d. Kosmetik
dan keperluan
rumah tangga e. Peralatan rumah tangga dan
lainnya
Total
5 3
5 8
10
107
D. Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Tujuan dari analisis deskriptif adalah memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, maksimum, minimum.
Analisis deskiptif dari ukuran perusahaan, rasio lancar, variabilitas
persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, intensitas persedian dan financial leverage adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif
Dari tabel di atas rata-rata mean antara perusahaan yang menggunakan
metode persediaan
FIFO dan
perusahaan yang
menggunakan metode rata-rata mempunyai perbedaan. Dari hasil di atas perbedaan yang besar terdapat pada ukuran perusahaan, yaitu
6119607657648.2500 dengan 413955115991.3130 dimana terdapat selisih 5705652541656.937 demikian juga dengan nilai dari minimum dan
maksimum serta standar deviasi terdapat perbedaan yang besar diantara dua metode tersebut. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari
masing-masing variabel, maka diperlukan pengujian secara statistik, yaitu pengujian univariat dan multivariat.
2.2042 6119607657648.2500
1.0596 .2415
12.9473 .2109
.04 19895827801.50
.01 .00
.95 .01
20.10 246832784457000.00
25.14 .96
505.27 1.51
2.65569 27535106372330.70000
2.91951 .20063
55.33345 .24200
2.0753 413955115991.3130
.9434 .2683
9.5639 .2023
.28 23315580021.80
.02 .00
.77 .01
8.46 2895764897500.00
4.72 1.03
71.64 1.00
2.07964 644932713849.16400
1.33889 .22600
17.16791 .20090
2.1768 4904514986739.8300
1.0349 .2472
12.2268 .2090
.04 19895827801.50
.01 .00
.77 .01
20.10 246832784457000.00
25.14 1.03
505.27 1.51
2.53549 24511248956179.98000
2.65749 .20548
49.66071 .23300
Mean Minimum
Maximum Std. Deviation
Mean Minimum
Maximum Std. Deviation
Mean Minimum
Maximum Std. Deviation
METODE PERSEDIAAN
RATA-RATA
FIFO
Total CURRENT
RATIO UKURAN
PERUSAHAAN FINANCIAL
LEVERAGE VARIABILITAS
PERSEDIAAN INTENSITAS
PERSEDIAAN VARIABILITAS
HPP
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Univariat
Untuk mengetahui apakah metode rata-rata dan metode FIFO mempunyai perbedaan dilihat dari variabel ukuran perusahaan, rasio
lancar, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, intensitas persediaan, dan financial leverage dilakukan dengan pengujian
univariat. Namun, sebelum dilakukan pengujian univariat dilakukan terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data.
Uji normalitas data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan One-Sample Kolmogrov-Smirnov dengan tingkat signifikasi 5.
Dari pengujian tersebut didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
108 108
108 108
108 108
2.1768 4904514986739.8300
1.0349 .2472
12.2268 .2090
2.53549 24511248956179.970
2.65749 .20548
49.66071 .23300
.232 .421
.349 .189
.429 .192
.232 .390
.271 .189
.429 .188
-.199 -.421
-.349 -.117
-.409 -.192
2.414 4.375
3.632 1.961
4.456 1.993
.000 .000
.000 .001
.000 .001
N Mean
Std. Deviation
Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed CURRENT
RATIO UKURAN
PERUSAHAAN FINANCIAL
LEVERAGE VARIABILITAS
PERSEDIAAN INTENSITAS
PERSEDIAAN VARIABILITAS
HPP
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Dari hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan one- sample
Kolmogrov-Smirnov diperoleh hal bahwa semua variabel yang ada tidak berdistribusi normal. Karena tingkat signifikasi dari seluruh variabel
lebih kecil dari 5, semua dapat dilihat dari nilai Assym. Sig. 2-tailed dari ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas
persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan intensitas persediaan menunjukan nilai probabilitas lebih kecil dari 5.
Dengan hasil tersebut, maka pengujian univariat dilakukan dengan nonparametrik statistik. Alat uji yang digunakan adalah Mann-Whitney
Test. Hal tersebut dilakukan Karena data yang ada berupa rasio dan pengujian menggunakan tingkat signifikasi 5. Hasil yang didapat adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Mann-Whitney Test
Nilai asimtotic significance variabel yang lebih kecil dari 5 adalah variabel ukuran perusahaan yang berarti bahwa ukuran perusahaan
signifikan. Sedangkan variabel-variabel yang lain seperti rasio lancar, financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok
861.000 447.000
866.000 895.000
880.000 934.500
1137.000 723.000
4521.000 4550.000
1156.000 4589.500
-.874 -3.981
-.837 -.619
-.732 -.323
.382 .000
.403 .536
.464 .747
Mann-
Whitney
U
Wilcoxon
W Z
Asymp
. Sig. 2-tailed
CURRENT RATIO
UKURAN PERUSAHAAN
FINANCIAL LEVERAGE
VARIABILITAS PERSEDIAAN
INTENSITAS PERSEDIAAN
VARIABILITAS HPP
Grouping Variable: METODE PERSEDIAAN a.
penjualan, dan intensitas persediaan nilainya lebih besar dari 5 yang berarti bahwa variabel-variabel tersebut tidak signifikan.
b. Pengujian Multivariat
1 Pengujian multivariat tahap pertama Dalam penelitian ini, pengujian multivariate dengan
menggunakan regresi logistik berganda. Logistic regresi sebetulnya mirip dengan analisis deskriminan yaitu untuk menguji apakah
probabilitas terjadinya variabel idependen dapat diprediksi dengan variabel independennya. Dalam hal ini, peneliti ingin melihat
pengaruh dari ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan
persediaan. Penggunaan regresi logistic pada penelitian ini dikarenakan
asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebasnya merupakan campuran antara variabel kontinyu
metric dan kategorial non-metrik sehingga tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel independennya.
Metode yang digunakan pada regresi logistic dalam penelitian ini adalah metode enter dengan tingkat signifikasi 5. Pengujian
dilakukan dengan dua tahapan, yaitu pada tahapan pertama pengujian dilakukan dengan pengujian seluruh variabel selama tahun
pengamatan. Dan pada tahap kedua pengujian dilakukan pada seluruh
variabel untuk masing-masing tahun pengamatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan tingkat inflasi setiap tahunnya
berpengaruh atau memberikan hasil yang berbeda pada hasil penelitian tiap tahunnya.
Tabel 4.5 Uji Fit Data
Dalam regresi logistic sebelum menganalisa hasil pengolahan maka terlebih dahulu dilihat fit data. Dari tabel di atas didapat nilai -2
log L dari pengolahan data adalah 111.857 baik untuk model yang hanya memasukan konstanta saja maupun model dengan memasukan
variabel. Nilai dari X2 dari df = 200 adalah sebesar 128.412 dengan selisih 16.555.
Penurunan nilai pada -2 log likehood mengindikasikan model fit dengan data atau model dapat diterima karena cocok dengan data
observasinya.
112.328 -1.148
111.858 -1.301
111.857 -1.307
111.857 -1.307
Iteration 1
2 3
4 Step
-2 Log likelihood
Constant Coefficients
Constant is included in the model. a.
Initial -2 Log Likelihood: 111.857 b.
Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.
c.
Tabel 4.6 Uji Simultan Variabel Bebas
Dari tabel di atas dapat dijelaskan, hasil dari Negelkerke R square yang sebesar 0.220 menunjukan bahwa variabel dependen dapat
dijelaskan oleh variabel independent sebesar 22. sedangkan sisanya sebesar 78 dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain, seperti dalam
penelitian yang pernah dilakukan terdahulu yang dilakukan oleh Gunawan 2006, maupun penelitian yang dilakukan oleh Abdullah dan
Muslim 2004. Variabel tersebut bisa seperti struktur kepemilikan, intensitas modal atau juga variabilitas laba akuntansi ataupun variabel-
variabel yang lainnya. Dalam teori akuntansi positif, mengatakan bahwa ada banyak
landasan atau alasan sebuah perusahaan memilih suatu metode akuntansi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersifat
sosiologis. Sedangkan dalam kenyataannya, pemilihan metode akuntansi yang dipilih oleh perusahaan disesuaikan dengan jenis
perusahaan itu sendiri. Misalnya perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan, maka perusahaan yang hasil produksinya berupa
makanan yang cepat mengalami kadaluarsa akan memilih metode FIFO.
95.302
a
.142 .220
Step 1
-2 Log likelihood
Cox Snell R Square
Nagelkerke R Square
Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
a.
Tabel 4.7 Uji Hosmer dan Lemeshow
Besarnya nilai Hosmer and Lemeshow adalah sebesar 7.116 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.524 yang nilainya jauh diatas
0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima karena cocok dengan data data observasinya.
Tabel 4.8 Uji Ketepatan Model Data
Tabel di atas menunjukkan ketepatan dari model adalah sebesar 100 dan 4.3 yang berarti bahwa variabel independen
mampu memprediksi penggunaan metode akuntansi persediaan dengan ketepatan prediksi sebesar 100 untuk metode rata-rata 4.3 untuk
metode FIFO. Hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menggunakan metode rata-rata daripada metode FIFO. Dalam penelitian ini perbandingan perusahaan
85 100.0
22 1
4.3 79.6
Observed RATA-RATA
FIFO METODE PERSEDIAAN
Overall Percentage Step 1
RATA-RATA FIFO
METODE PERSEDIAAN
Percentage Correct
Predicted
The cut value is .500 a.
7.116 8
.524 Step
1 Chi-square
df Sig.
yang menggunakan metode rata-rata dan metode FIFO adalah 4 banding 1, karena dalam penelitian sampel yang digunakan sebanyak
107 perusahaan dan perusahaan yang menggunakan metode rata-rata sebanyak 84 perusahaan dan yang menggunakan metode FIFO
sebanyak 23 perusahaan. Itulah mengapa ketepatan prediksi dari data yang diperoleh cukup besar bedanya.
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Logistic Regression 2004 - 2007
-.030 .097
.098 1
.754 .970
.000 .000
4.801 1
.028 1.000
-.017 .098
.030 1
.862 .983
.606 1.355
.200 1
.655 1.832
.018 .017
1.138 1
.286 1.018
-1.002 1.455
.475 1
.491 .367
-.457 .552
.685 1
.408 .633
CURRAT UKPER
FINLEV VARPERSED
INTPERSED VARHPP
Constant Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: CURRAT, UKPER, FINLEV, VARPERSED, INTPERSED, VARHPP.
a.
Dari hasil pengujian multivariat tahap pertama, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1
Dalam tabel terlihat bahwa hasil pengujian menunjukan nilai ukuran perusahaan adalah sebesar 0.028. apabila digunakan tingkat
signifikan sebesar 5, maka ukuran perusahaan signifikan sehingga hipotesis ini diterima.
Dalam penelitian ini didapat bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap probabilitas pemilihan metode
akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan antara metode rata- rata atau metode FIFO. Hasil ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Gunawan 2006, Takwa 2003, Mukhlasin 2002, Dopuch dan Pincus 1988, serta penelitian Cushing dan LeClere
1992. Tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Abdullah 2004, Lee dan Hsieh 1985, serta Niehaus
1989 pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan dikarenakan perusahaan yang besar lebih memilih
metode persediaan yang dapat menghemat pajak dengan cara menurunkan nilai laba pada akhir laporan keuangan. Sedangkan
perusahaan yang kecil memilih metode perusahaan yang dapat meningkatkan labanya yaitu metode FIFO dengan alasan untuk
mendapatkan perhatian dari para pemilik modal atau investor demi penambahan dana untuk perusahaan.
Hipotesis 2
Dilihat dari hasil pengujian dengan regresi logistic didapat nilai dari variabilitas persediaan adalah sebesar 0.655. Yang
dibandingkan dengan tingkat signifikan sebesar 5, maka variabilitas persediaan tidak signifikan karena hasilnya lebih besar dari 5.
Sehingga hipotesis 2 ditolak.
Variabilitas persediaan dalam penelitian ini, tidak dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode persediaan. Hasil ini
konsisten dengan hasil yang diperoleh Gunawan 2006, Abdullah 2004, Mukhlasin 2002. Hasil penelitian yang mereka lakukan sama
dengan hasil yang penulis dapat, yaitu variabilitas persediaan tidak mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Karena
variabilitas persediaan berbanding terbalik dengan pemilihan metode akuntansi persediaan. Jika variabilitas persediaannya tinggi maka
perusahaan akan memilih metode FIFO.
Hipotesis 3
Nilai dari pengujian untuk variabel rasio lancar adalah sebesar 0.754 adalah lebih besar bila dibandingkan tingkat signifikan yang
nilainya sebesar 0.05 maka, variabel rasio lancar lebih besar dan tidak signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Maka
hipotesis 3 juga ditolak. Dalam penelitian ini, pemilihan metode persediaan tidak
dipengaruhi oleh rasio lancar perusahaan. Artinya perusahaan dalam memlilih metode persediaan tidak memperhatikan hutang jangka
pendeknya dalam meningkatkan kesejahteraan perusahaan dengan memilih metode persediaan yang dapat menghemat pajaknya. Hasil ini
konsisten dengan hasil yang ditemukan oleh Gunawan 2006, Abdullah 2004, Takwa 2003, dan Cushing dan LeClere 1992, yang sama-
sama tidak menemukan pengaruh dari rasio lancar terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan.
Hipotesis 4
Hipotesis 4 adalah untuk melihat apakah variabel intensitas persediaan berpengaruh terhadap pemilihan akuntansi persediaan. Dari
hasil pengujian didapat nilai variabel intensitas persediaan adalah sebesar 0.286 dan nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikan yaitu
sebesar 5. Dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini tidak
signifikan, dan hipotesis 4 juga ditolak.
Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa intensitas persediaan tidak signifikan atau tidak berpengaruh dalam pemilihan
metode akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan. Hasil ini juga konsisten dengan hasil yang didapat oleh Mukhlasin 2002, dan
Dopuch dan Pincus 1988. Tapi hasil ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Hsieh 1985 yang memperoleh
hasil bahwa intensitas persediaan akan mempengaruhi perusahaan
dalam memilih metode akuntansi persediaan.
Hipotesis 5
Pengujian multivariat mendapatkan hasil untuk variabel financial leverage adalah sebesar 0.862 yang lebih besar dari 5
sebagai tingkat signifikasi. Sehingga variabel ini tidak berpengaruh
terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Dengan kata lain hipotesis 5 ini ditolak.
Merupakan rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya. Hasil yang
didapat peneliti adalah bahwa financial leverage tidak mempengaruhi pemilihan metode persediaan yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan manufaktur. hasil ini mendukung hasil yang didapat oleh Gunawan 2006, Abdullah 2004, dan Takwa 2003. Hal tersebut
karena, perusahaan tidak memperhatikan hutang jangka panjangnya dalam melakukan pemilihan metode akuntansi persediaan.
Hipotesis 6
Hipotesis 6 bertujuan untuk melihat apakah variabilitas harga pokok penjualan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi
persediaan. Karena hasil pengujian mendapatkan nilai dari variabel ini adalah sebesar 0.491 yang lebih besar dari dari 5. Untuk itu hipotesis
6 ditolak.
Hipotesis 7
Hipotesis tujuh bertujuan untuk ,elihat pengaruh simultan variabel bebas tehadap variabel terikat. Dari hasil regresi logistic
didapat bahwa variabel bebas dapat berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan dengan nilai Negelkerke’s
sebesar 0.220, yang artinya bahwa variabel probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan dapat dipengaruhi oleh ukuran
perusahaan, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, rasio lancar, financial leverage, dan intensitas modal sebesar 22.
Hasil penelitian yang penulis dapat mengenai pengaruh variabilitas harga pokok penjualan adalah tidak signifikan. Yang berarti bahwa
variabilitas harga pokok penjualan tidak mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan. Penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukhlasin 2002.
2 Pengujian multivariat tahap kedua a. Pengujian multivariat tahun 2005
Pengujian multivariat pada tahun 2005 adalah untuk melihat pengaruh tingkat inflasi pada tahun ini yang berkisar pada
tingkat 12.55. hasil dari pengujian multivariat adalah :
Tabel 4.10
Logistic Regression tahun 2005
-1.191 1.854
.413 1
.520 .304
.285 .171
2.762 1
.097 1.330
-.186 .175
1.127 1
.288 .830
-.541 .185
8.564 1
.003 .582
.017 .015
1.357 1
.244 1.017
-.653 1.453
.202 1
.653 .521
12.985 4.971
6.824 1
.009 435657.0 Varpersed
Currat FinLev
Ukper Intnspersed
VarHPP Constant
Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: Varpersed, Currat, FinLev, Ukper, Intnspersed, VarHPP. a.
Tabel di atas menunjukan hasil bahwa dari ke enam variabel penelitian hanya variabel ukuran perusahaan yang
signifikan. Hasil ini sama dengan penelitian yang menggunakan pengujian selama tiga tahun pengujian, Dan pada penelitian dengan
menggunakan tiga tahun hanya variabel ukuran perusahaan saja yang signifikan. Nilai dari ukuran perusahaan adalah 0. 03.
b. Pengujian multivariat tahun 2006 Tingkat inflasi pada tahun 2006 adalah sebesar 10.15.
pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah inflasi yang menurun juga dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode
persediaan. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Logistic Regression tahun 2006
-.019 .048
.157 1
.692 .981
.151 .146
1.078 1
.299 1.163
.044 .135
.108 1
.743 1.045
-.461 .193
5.719 1
.017 .631
-.004 .016
.072 1
.788 .996
1.395 1.094
1.628 1
.202 4.036
10.585 5.199
4.145 1
.042 39536.9
VarPersed Currat
Finlev Ukper
Intanpersed VarHPP
Constant Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: VarPersed, Currat, Finlev, Ukper, Intanpersed, VarHPP.
a.
Dari hasil pengujian didapat bahwa ukuran perusahaan masih tetap signifikan terhadap pemilihan metode persediaan
dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain, seperti intensitas persediaan sebesar 0.996.
c. Pengujian multivariat tahun 2007 Pengujian multivariat tahun 2007 adalah untuk melihat
pengaruh dari inflasi yang sebesar 7,4. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12
Logistic Regresion tahun 2007
.723 1.248
.336 1
.562 2.061
-.048 .152
.098 1
.755 .953
-.006 .134
.002 1
.966 .994
-.417 .185
5.098 1
.024 .659
.011 .336
.785 1
.376 1.011
-1.906 .098
1.162 1
.281 .149
10.163 .002
4.036 1
.045 25913.982
Varpersed Currat
Finlev Ukper
Intenspersed VarHPP
Constant Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: Varpersed, Currat, Finlev, Ukper, Intenspersed, VarHPP.
a.
Dari hasil penelitian didapat bahwa dari enam variabel yang digunakan, hanya variabel ukuran perusahaan yang signifikan yaitu
sebesar 0.024, sedangkan variabel-variabel yang lain nilainya diatas 5.
3. Pembahasan