Prinsip-Prinsip Pemberian Klorin Klorin .1 Proses Klorinasi

2.7.4 Metode Klorinasi

Pemberian klorin pada desinfeksi air dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu dengan pemberian: 1. Gas klorin 2. Kloramin 3. Perkloron Gas klorin merupakan pilihan utama karena harganya murah, kerjanya cepat, efisien, dan mudah digunakan. Gas klorin harus digunakan secara hati-hati karena gas ini beracun dan dapat menimbulkan iritasi pada mata. Alat klorinasi berbahan gas klorin ini disebut sebagai chlorinating equipments. Alat yang sering dipakai adalah paterson’s chloronome yang berfungsi untuk mengukur dan mengatur pemberian gas klorin pada persedian air Chandra, 2011. Kloramin juga dapat dipakai dan merupakan persenyawaan lemah dari klorin dan amoniak. Zat ini kurang memberikan rasa klorin pada air dan sisa klorin bebas di dalam air lebih persisten walau kerjanya lambat dan tidak sesuai untuk klorinasi dalam skala besar, sedangkan perkloron sering juga disebut sebagai high test hypochlorite. Zat ini merupakan persenyawaan antara kalsium dan 65-75 klorin yang di lepaskan di dalam air Chandra, 2011.

2.7.5 Dampak Klorinasi Air

Proses klorinasi yang dilakukan pada air yang mengandung bahan-bahan organik dengan konsentrasi tinggi akan membentuk senyawa halogen organik yang mudah menguap seperti volatilehalogenated organics yang biasa disingkat dengan VHO. Senyawa-senyawa tersebut sebagian besar ditemukan dalam bentuk trihalomethane THM yang berbahaya bagi kesehatan. Penurunan konsentrasi THM dalam air yang akan menjalani klorinasi dapat dilakukan dengan menghilangkan dahulu penyebab terbentuknya THM, yaitu zat-zat organik Chandra, 2011. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menghilangkan penyebab terbentuknya THM, yaitu: 1. Memindahkan proses klorinasi ke bagian paling akhir agar kandungan bahan organik dalam air sudah hilang sebelum proses klorinasi dimulai 2. Jika klorinasi dilakukan setelah proses koagulasi dan pengendapan atau setelah proses pelunakan dan pengendapan, proses-proses tersebut perlu diperbaiki untuk mengoptimalkan penghilangan bahan-bahan organik. 3. Optimalisasi proses-proses pendahuluan sebelum proses klorinasi untuk menghilangkan bahan-bahan organik 4. Penggunaan absorben karbon aktif untuk menghilangkan bahan-bahan organik sebelum proses klorinasi 5. Memperbaiki kualitas air baku atau memilih sumber alternatif yang tidak mengandung bahan organik dalam konsentrasi tinggi 6. Penggunaan kombinasi cara-cara tersebut dan juga cara mereduksi dosis klorin, sebaiknya dilakukan tanpa mempengaruhi efek desinfeksi 7. Air direbus terlebih dahulu sebelum di konsumsi sebagai air minum sampai mendidih selama 3 – 5 menit Chandra, 2011.