Metode Klorinasi Dampak Klorinasi Air

VHO. Senyawa-senyawa tersebut sebagian besar ditemukan dalam bentuk trihalomethane THM yang berbahaya bagi kesehatan. Penurunan konsentrasi THM dalam air yang akan menjalani klorinasi dapat dilakukan dengan menghilangkan dahulu penyebab terbentuknya THM, yaitu zat-zat organik Chandra, 2011. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menghilangkan penyebab terbentuknya THM, yaitu: 1. Memindahkan proses klorinasi ke bagian paling akhir agar kandungan bahan organik dalam air sudah hilang sebelum proses klorinasi dimulai 2. Jika klorinasi dilakukan setelah proses koagulasi dan pengendapan atau setelah proses pelunakan dan pengendapan, proses-proses tersebut perlu diperbaiki untuk mengoptimalkan penghilangan bahan-bahan organik. 3. Optimalisasi proses-proses pendahuluan sebelum proses klorinasi untuk menghilangkan bahan-bahan organik 4. Penggunaan absorben karbon aktif untuk menghilangkan bahan-bahan organik sebelum proses klorinasi 5. Memperbaiki kualitas air baku atau memilih sumber alternatif yang tidak mengandung bahan organik dalam konsentrasi tinggi 6. Penggunaan kombinasi cara-cara tersebut dan juga cara mereduksi dosis klorin, sebaiknya dilakukan tanpa mempengaruhi efek desinfeksi 7. Air direbus terlebih dahulu sebelum di konsumsi sebagai air minum sampai mendidih selama 3 – 5 menit Chandra, 2011.

BAB III METODE PENGUJIAN

3.1 Tempat

Tempat dilaksanakannya pengujian analisa pengaruh pemberian post chlorination terhadap pertumbuhan mikroba pada air yang telah diolah ialah di laboratorium mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada tanggal 20 Februari 2015 dan pengamatannya dilakukan pada tanggal 21 Februari 2015.

3.2 Sampel, alat dan bahan

3.2.1 Sampel

Sampel yang digunakan berupa air sungai Belawan, air sungai Belawan setelah penambahan pree chlorination, air sungai Belawan setelah penambahan tawas, dan air sungai Belawan setelah pemberian post chlorination.

3.2.2 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah autoklaf, beaker glass, cawan petri, erlenmeyer, kapas, kertas perkamen, laminar air flow, oven, pipet inokulum, rak tabung reaksi , dan tabung reaksi.

3.2.3 Bahan

Bahan–bahan yang digunakan sebagai berikut: NaCl sebagai media pengencer, PCA sebagai media penguji.

3.3 Pembuatan Media

3.3.1 Pembuatan Media NaCl 9

Komposisi: Natrium Klorida 0,9 g Air Suling ad 100 ml Cara pembuatan: Natrium klorida ditimbang sebanyak 0,9 g lalu dilarutkan dalam air suling steril sedikit demi sedikit dalam erlenmeyer 100 ml sampai larut sempurna, kemudian disterilkan di autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit Sonnenwirth, 1980.

3.3.2 Pembuatan Media PCA

Komposisi: PCA 2,35 g Air suling ad 100 ml Timbang PCA sebanyak 2,35 g dan dimasukkan kedalam erlenmeyer 100 ml. dilarutkan dengan 100 ml air suling, lalu dihomogenkan. Dipanakan hingga larutan mendidih dan terlarut sempurna. Ditutup dengan aluminium foil lalu disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121 o C selama 20 menit.

3.4 Prosedur

3.4.1 Sterilisasi Alat

Alat-alat yang digunakan disterilkan terlebih dahulu sebelum dipakai.Alat-alat gelas disterilkan di dalam oven pada suhu 170 selama 1 jam. Media disterilkan di autoklaf pada suhu 121 selama 15 menit Lay, 1992.