2.5 Syarat-Syarat Air Minum
Penggunaan sumber air minum bagi Perusahaan Air Minum PAM di kota- kota besar masih menggantungkan dari sungai-sungai yang telah dicemari sehingga
treatment yang sempurna sangat diperlukan secara mutlak. Badan air yang akan digunakan sebagai sumber air minum hendaknya memenuhi syarat-syarat kualitas air
minum Ryadi, 1984. Standar mutu air minum untuk kebutuhan rumah tangga berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907MENKESSKVII2002 tentang persyaratan kualitas air minum. Standar baku air minum tersebut disesuaikan
dengan standar yang dikeluarkan oleh WHO Kusnaedi, 2010. Air siap minumair minum ialah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia,
bakteriologi serta level kontaminasi maksimum LKM Maximum Contaminant Level. Level kontaminasi maksimum meliputi sejumlah zat kimia, kekeruhan dan
bakteri koliform yang diperkenankan dalam batas-batas aman. Air siap minumair minum yang berkualitas harus terpenuhi syarat sebagai berikut :
- Harus jernih, transparan dan tidak berwarna
- Tidak dicemari bahan organik maupun bahan anorganik
- Tidak berbau, tidak berasa, kesan enak bila diminum
- Mengandung mineral yang cukup sesuai dengan standar
- Bebas kumanLKM coliform dalam batas aman
Gabriel, 2001.
2.6 Pengolahan Air
Prosedur yang umum digunakan dalam pemurnian buatan meliputi koagulasi sedimentasi, penyaringan dan penggunaan bahan kimia seperti klor, ozon, dan
iodium. Langkah pertama yang umum digunakan untuk pengolahan air ialah membuang bahan yang melayang didalamnya dan ini biasanya dicapai dengan
penambahan tawas Aluminium Kalium Sulfat. Tawas membentuk endapan seperti, gelatin yang mengendap pelan-pelan dengan membawa serta benda–benda partikel
yang meliputi sejumlah besar mikroorganisme. Setelah endapan tawas mengendap, air dipompa ke alat penyaringan untuk menghilangkan partikel yang ketinggian dan
juga banyak bakteri yang tersisa. Penyaringan dibuat dari pasir dan kerikil dengan partikel-partikel halus dekat dengan permukaan. Langkah akhir dalam pemurnian air
minum ialah memberikan perlakuan kimia untuk menjamin bahwa tidak ada organisme patogen enterik. Hal ini dicapai dengan penambahan klor kedalam air
Volk dan Margaret, 1989.
2.6.1 Metode Pengolahan Fisik
1. Penyaringan
Penyaringan digunakan untuk memastikan bahwa satuan utama dalam suatu instalasi pengolahan bekerja lebih efisien, maka diperlukan pembuangan sampah-
sampah besar yang mengambang dan terapung., misalnya batang-batang kayu. Saringan kasar dari batang yang berjarak kira-kira 0,75 hingga 2 inci 20 hingga 50
mm, sedangkan saringan-saringan mikro atau ayakan mikro dibuat dalam bentuk suatu drum yang ditutup dengan saringan jala halus yang ditunjang oleh suatu jala