air untuk membentuk suatu kumpulan aluminum hidroksida Linsley dan Joseph, 1985.
2. Disinfeksi Disinfeksi bermaksud membunuh bakteri patogen yang penyebarannya
melalui air, seperti bakteri penyebab tifus, kolera, disentri, dan lain-lain. Metode disinfeksi merupakan salah satu cara untuk membunuh bakteri patogen, karena ada 3
cara yaitu: -
Cara kimia, yaitu dengan cara penambahan bahan kimia -
Cara fisika, yaitu dengan pemanasan dengan air, sinar ultraviolet -
Cara mekanis, yaitu dengan pengendapan bakteri berkurang 25 – 75. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan cara
yang akan dipilih, yaitu: -
Daya kekuatan dalam membunuh mikroorganisme patogen -
Tingkat kemudahan dalam memantau konsentrasi di dalam air -
Kemampuan dalam memproduksi residu yang akan berfungsi sebagai pelindung kualitas air pada sistem distribusi
- Kualitas estetika warna, rasa, bau dari air yang didisinfeksi
- Teknologi pengadaan dan penggunaan yang tersedia
- Faktor ekonomi Waluyo, 2009.
2.6.3 Metode Pengolahan Khusus
1. Menghilangkan Rasa dan Bau Rasa dan bau disebabkan oleh gas-gas terlarut, zat-zat organik hidup, zat-zat
organik yang membusuk, limbah industri dan klorin, baik sebagai residu atau dalam gabungan dengan fenol atau bahan-bahan organik yang membusuk. Aerasi, adsorpsi,
dan oksidasi adalah beberapa metode yang telah dipergunakan untuk menghilangkan rasa dan bau.
2. Menghilangkan Besi dan Mangan Metode yang digunakan untuk menghilangkan besi dan mangan , penambahan
bahan-bahan kimia dan pengendapan serta filtrasi, filtrasi melalui zeolit mangan, dan pertukaran ion, namun metode yang paling banyak digunakan untuk menghilangkan
besi dan mangan adalah metode oksidasi dan presipitasi Linsley dan Joseph, 1985.
2.7 Klorin 2.7.1 Proses Klorinasi
Klorinasi chlorination adalah proses pemberian klorin ke dalam air setelah menjalani proses filtrasi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi
air. Klorin banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum di negara-negara berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya
relatif lebih murah, mudah, dan efektif. Senyawa-senyawa klor yang umum digunakan dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor
dioksida, bromin klorida, dihidroisosianurate dan kloramin Chandra, 2011.
Klor memiliki beberapa kualitas yang mendukung penggunaannya dalam persediaan air, keunggulannya adalah senyawa bakterisida yang sangat efektif bahkan
bila digunakan dalam konsentrasi 1 ppm. Klor juga cukup stabil tanpa adanya bahan organik yang berkelebihan dan cukup murah Volk dan Margaret, 1989.
Klorinasi dipraktikkan dalam berbagai cara, tergantung pada mutu air mentah dan kondisi-kondisi lainnya. Klorinasi-akhir, yaitu pemakaian klorin setelah
pengolahan merupakan metode yang umum, sedangkan klorinasi-awal, yaitu pemakaian klorin sebelum pengolahan, akan menyempurnakan koagulasi, mengurai
beban filter dan mencegah tumbuhnya ganggang. Klorinasi awal dan klorinasi akhir sering digunakan bersama-sama. Pemakaian klorin diberikan sedemikian rupa
sehingga meninggalkan residu besar yang berlebihan superklorinasi sering dipergunakan untuk menghilangkan rasa dan bau tertentu Linsley dan Joseph, 1985.
Berikut beberapa kegunaan klorin: 1.
Memiliki sifat bakterisidal. 2.
Dapat mengoksidasi zat besi, mangan, dan hidrogen sulfida. 3.
Dapat menghilangkan bau dan rasa tidak enak pada air. 4.
Dapat mengontrol perkembangan alga dan organisme pembentuk lumut yang dapat mengubah bau dan rasa pada air.
5. Dapat membantu proses koagulasi Chandra, 2011.
2.7.2 Cara Kerja Klorin
Klorin di dalam air akan berubah menjadi asam klorida. Zat ini kemudian dinetralisasi oleh sifat basa dari air sehingga akan terurai menjadi ion hidrogen dan