Pelaksanaan Sertifikasi Guru Sertifikasi Guru 1. Pengertian Sertifikasi

semua itu bukanlah hal yang menjadi dasar pelaksanaan sertifikasi ini, melainkan efektifitas pelaksanaan sertifikasi ini semata mata untuk meningkatkan kualitas guru dan kompetensinya dalam dunia pendidikan. Dan hal yang menjadi tolok ukur keberhasilan sertifikasi ini dapat dilihat dari peserta didik bertambah gairah dalam belajar, bila hasil belajar peserta didik meningkat, bila disiplin sekolah membaik, bila hubungan antara guru, orang tua, dan masyarakat menjadi mesra. 9

B. Kompetensi Guru 1. Pengertian Kompetensi

Sertifikasi menurut Jejen Musfah dalam bukunya Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sum ber Belajar Teori dan Praktek “Kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan”. 10 Jika dilihat dari dalam Bahasa Indonesia kompetensi merupakan serapan dari bahasa Inggris “competence” yang berarti kecakapan dan kemampuan. Dengan demikian jelaslah bahwa kompetensi merupakan kemampuan yang harus dimiliki seseorang baik pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain yang tidak memiliki kemampuan tersebut.

2. Kompetensi Dasar Guru

Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 11 Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. 9 Depatemen Agama RI, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2005, hal. 12 10 Musfah, Jejen, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktek, Jakarta: Kencana, 2011, Cet ke 1, hal. 27 11 UU Guru dan Dosen, Citra Umbara, hal. 8 Kemampuan pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dari pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengembangkan peserta didik untuk mengkualifikasikan berbagai potensi yang dimilikinya, Peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. 12 kemampuan ini sangat menentukan terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar, karena seorang guru harus memahami kondisi peserta didik dan mengetahui bagaimana mengelola kegiatan transferknowledge serta mengevaluasinya. a. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlaq mulia, arif, berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. 13 Menurut pepatah Jawa bahwa seorang guru harus digugu dan ditiru, ,menjadi suri tauladan dalam setiap tindak-tanduknya, menjadi suatu keharusan seorang guru mencerminkan kepribadian yang baik kepada anak didik, sesama guru dan masyarakat Social Sense b. Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi ini harus dimiliki oleh seorang guru dimana pengetahuan yang luas akan menjadi referensi penting dalam penyampaian materi. c. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua walipeserta didik, dan masyarakat. Hubungan sosial ini merupakan bentuk pembuktian bahwa seorang guru tidak hanya berinteraksi dengan murid didalam kelas saja, melainkan harus mempunyai kepekaan sosial dan lingkungannya. 12 Nazarudin Rahman, Regulasi Pendidikan Menjadi Guru Profesional Pasca Sertifikasi, Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2009 hal. 37 13 UU Guru dan Dosen, Citra Umbara, hal. 56-57

3. Kompetensi Guru dalam Mengajar

Kompetensi guru dalam sertifikasi terdapat dalam Undang Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 10 yang berbunyi Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. a Kompetensi Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. b Kompetensi Kepribadian 1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. 2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. 5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. c Kompetensi Profesional 1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. d Kompetensi Sosial 1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. 2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. 3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. 4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.