Kemasan sekali pakai terdiri atas:
1. Botol PET Poly Ethelene Terephthalate : 1500ml, 625 ml, 600 ml, 330 ml. 2. Gelas plastic PP Poly Propelene : 240 ml.
Kemasan ulang-alik terdiri atas:
1. Botol kaca : 380 ml 2. Botol PC Poly Carbonate : 5 Galon 19 liter
Semula Aqua memproduksi botol-botol plastiknya memakai bahan PVC Poly Vinyl Chloride yang kurang ramah lingkungan karena menimbulkan hujan asam
bilamana dibakar. Pada tahun 1988 Aqua mengganti mesin produksi dan bahan bakunya dengan PET, sedangkan di Eropa pada saat itu masih memakai PVC. Aqua
lah yang pertama-tama merubah botol bulat disain Eropa menjadi persegi dan bergaris agar mudah dipegang. Botol PET ciptaan Aqua ini sekarang menjadi standar dunia.
Demikian pula dengan gelas plastik 240 ml yang semula berukuran 220 ml, diciptakan oleh Research Development Aqua dan sekarang menjadi teramat
popular di Indonesia.
D. Sumber Mata Air Aqua
Air Aqua telah melewati proses pemurnian secara alami selama perjalanannya dari pegunungan hingga mencapai sumber mata air bawah tanah.
Sepanjang perjalanannya ini, air menyerap mineral dan menjaga keseimbangannya sebagaimana di sumber mata air asalnya, yang merupakan mineral penting bagi
kesehatan tubuh. Inilah keistimewaan mata air Aqua, yang menjadikan setiap tetes Aqua ciptaan berharga alam semesta yang jernih dan segar dengan segala kebaikan
dan keseimbangan alami mineralnya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Aqua hanya berasal dari mata air pegunungan pilihan. Aqua berasal dari sumber mata air terpilih yang mewakili sebagian dari sumber mata air alami terbaik di
Indonesia. Meski Indonesia kaya akan sumber mata air, namun tidak semuanya layak menjadi sumber mata air Aqua.
Karenanya bagi Aqua, kerja keras untuk mencari sejumlah sumber air terbaik di seluruh Indonesia, bukanlah main-main. Pada saat menemukan sumber mata air alami,
harus dipastikan bahwa setiap sumber mata air pegunungan harus memenuhi 9 poin kriteria yang kemudian melewati 5 tahap proses seleksi yang ketat sebelum akhirnya
dapat dijadikan sumber mata air untuk Aqua. 9 kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan mata air pegunungan adalah:
1. Jumlah debit air dari sumber air harus seimbang dengan kebutuhan. Hal ini karena Aqua ingin memastikan bahwa lingkungan di sekitar mata air tetap terjaga.
2. Parameter fisik, misalnya PH atau tingkat konduktivitas. 3. Parameter kimia, seperti misalnya keberadaan elemen kalsium atau magnesium
yang sesuai dengan standar SNI. 4. Parameter mikrobiologi, misalnya ketiadaan bakteri-bakteri yang kurang baik bagi
kesehatan, sesuai dengan standar SNI. 5. Lingkungan mata air dan keberadaan sumber-sumber yang berpotensi untuk
menjadi sumber polutan, karena penting bagi Aqua untuk memberikan air yang penuh dengan segala kebaikan alam.
6. Stabilitas parameter fisik, yaitu pemantauan jangka panjang terhadap kemungkinan berubahnya parameter fisik dalam periode waktu tahunan.
7. Stabilitas parameter kimia, yaitu pemantauan jangka panjang terhadap kemungkinan berubahnya parameter kimia dalam periode waktu tahunan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
8. Kesinambungan sumber air, dimana dalam proses pemilihan mata air, Aqua memastikan bahwa mata air tersebut dapat bersifat berkesinambungan, baik dari
segi kualitas maupun jumlah debit. 9. Ketersediaan infrastruktur yang mendukung namun tetap menjaga lingkungan
sekitar sumber mata air. Selanjutnya Aqua berkomitmen untuk melakukan studi yang terintegrasi oleh tim
ahli yang memerlukan waktu lebih dari 1 tahun untuk mempelajari karakteristik sumber mata air terpilih yang diterapkan dalam 5 tahap proses seleksi yang ketat, yang terdiri dari:
1. Studi identifikasi prospek, dimana sumber mata air akan dilihat berdasarkan kesesuaian dengan 9 kriteria diatas.
2. Studi geologi untuk semua sumber mata air untuk memastikan kualitas dan kuantitas mata air serta lingkungan di sekitarnya. Dan juga rencana untuk
melakukan studi hidrogeologi dan hidrologi guna meningkatkan pengetahuan akan keunikan semua sumber mata air Aqua.
3. Studi geolistrik untuk menginterpretasi kualitas dan kuantitas air berdasarkan kondisi mata air serta lingkungan sekitarnya.
4. Studi eksplorasi awal untuk menentukan kemungkinan suatu mata air pegunungan untuk menjadi mata air Aqua.
5. Studi pendayagunaan mata air yang menyeluruh untuk memastikan kesinambungan mata air.
Dan setelah melalui proses seleksi yang panjang dan ketat tersebut, saat ini Aqua telah memiliki 11 mata air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Mata Air Aqua
Mata air Pegunungan yang terkait dengan mata air
Brastagi Gunung sibayak ± 1250 meter
Jabung-Lampung Balak Ridge ± 245 meter
Kubang - Sukabumi Gunung Salak ± 2210 meter
Lido Gunung salak ± 2210 meter
Cipondoh - Subang Gunung Tangkubanparahu ± 2209 meter
Mangli Gunung Sindoro ± 3136 meter
Sigedang Gunung Merapi ± 2920 meter
Pandaan Gunung Arjuno ± 3339 meter
Keboncandi Gunung Bromo ± 245 meter
Mambal Gunung Batur ± 245 meter
E. Sertifikasi dan Penghargaan