Pentingnya peranan media yakni media sekunder dalam proses komunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat
kabar, radio, atau televisi merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak. Jelas efisien karena dengan
menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat tersebar luas kepada khalayak yang begitu banyak jumlahnya; bukan saja jutaan, melainkan
puluhan juta, bahkan ratusan juta. Akan tetapi, oleh para ahli komunikasi diakui bahwa keefektifan dan
efisiensi komunikasi bermedia hanya dalam menyebarkan pesan-pesan yang bersifat informatif. Menurut mereka, yang efektif dan efisien dalam
menyampaikan pesan persuasif adalah komunikasi tatap muka karena kerangka acuan frame of reference komunikan dapat diketahui oleh
komunikator, sedangkan dalam proses komunikasinya, umpan balik berlangsung seketika, dalam arti kata komunikator mengetahui tanggapan atau
reaksi komunikan pada saat itu juga.
29
4. Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam pengertian bahwa
29
Ibid, hlm. 16-17.
pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung kepada situasi dan kondisi.
30
Alo Liliweri mendefinisikan strategi komunikasi sebagai berikut: a
Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang
baik b
Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang dilakukan berdasarkan satu pilihan keputusan dari beberapa opsi
komunikasi c
Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas yang berbasis pada satuan teknik bagi
pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan
sebelumnya d
Tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen.
Karena itu strategi komunikasi selalu dihubungkan dengan; siapa bicara, maksud apa bicara, pesan apa yang harus disampaikan kepada seseorang, cara
bagaimana menyampaikan pesan kepada seseorang, dan bagaimana mengukur dampak pesan tersebut.
31
Strategi komunikasi yang baik adalah strategi yang dapat menetapkan atau menempatkan posisi seseorang secara tepat dalam komunikasi dengan lawan
30
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, cet. Ke-6, hlm. 29.
31
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, hlm. 240.
komunikasinya, sehingga dapat mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan.
32
Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor
penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi itu diperhatikan komponen-komponen
komunikasi dan
fakor-faktor pendukung
dan penghambat pada setiap komponen tersebut.
a. Mengenali Sasaran Komunikasi
Sebelum melancarkan komunikasi, sebagai komunikator haruslah mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasinya. Sudah
tentu ini bergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu. Apa
pun tujuannya, metodenya, dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1 Faktor Kerangka Referensi
Pesan komunikasi yang akan disampaikan kepada komunikan harus disesuaikan dengan kerangka referensi frame of reference-nya. Kerangka
referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi,
cita-cita, dan sebagainya. 2
Faktor Situasi dan Kondisi Situasi di sini ialah situasi komunikasi pada saat komunikan akan
menerima pesan yang kita sampaikan. Situasi yang bisa menghambat jalannya
32
Ibid, hlm. 239.