Tujuan Sentral Strategi Komunikasi
suatu kenyataan yakni melakukan persepsi terhadap suatu obyek. Selanjutnya, hasil dari pemaknaan melalui proses persepsi itu diinternalisasikan kedalam
diri seorang konstruktur. Dalam tahap inilah dilakukan konseptualisasi terhadap suatu obyek yang dipersepsi. Langkah terakhir adalah melakukan
internalisasi atas hasil dari proses permenungan secara internal melalui pernyataan-pernyataan. Alat membuat pernyataan tersebut tiada lain adalah
kata-kata atau bahasa. Tampak dalam proses ini bahasa menempati peranan yang sangat sentral. Begitu pentingnya bahasa, maka tidak ada berita, cerita,
ataupun ilmu pengetahuan tanpa bahasa. Secara disadari atau tidak orang-orang menggunakan cara kerja tanda
sign secara semiotis. Dilihat dari semiotika ilmu yang mempelajari sistem tanda dan makna, setiap tanda itu mempunyai cara kerja selain memiliki
makna masing-masing.
36
Dalam semiotika, segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat dapat diteramati, mengacu pada hal yang dirujuknya, dan dapat
diinterpretasikan, itu semua adalah tanda. Fungsi tanda pertama-tama adalah alat untuk membangkitkan makna. Itu karena tanda selalu dapat dipersepsi
oleh perasaan dan pikiran. Dengan menggunakan akal sehatnya, seseorang biasanya menghubungkan sebuah tanda pada rujukannya reference untuk
menemukan makna tanda itu. Tidak berlebihan jika disimpulkan bahwa penggunaan tanda itu tiada lain karena seseorang memiliki tujuan. Orang
tersebut ingin menyampaikan dan atau mencapai sesuatu dalam menggunakan tanda.
37
36
Ibnu Hamad, Komunikasi Sebagai Wacana, Jakarta: La Tofi Enterprise, 2010, Cet.
Ke-1, hlm. 53.
37
Ibid, hlm. 58-60.
Menurut Pierce, sebuah tanda ialah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas tertentu. Tanda akan selalu mengacu ke sesuatu
yang lain, oleh Pierce disebut objek. Mengacu berarti mewakili atau menggantikan. Tanda baru berfungsi bila diinterpretasikan dalam benak
penerima tanda melalui interpretant. Jadi interpretant ialah pemahaman makna yang muncul dalam diri penerima tanda. Artinya tanda baru dapat berfungsi
sebagai tanda bila dapat ditangkap dan pemahaman terjadi.
38
Dengan demikian, sebuah tanda memiliki relasi triadik langsung dengan interpretan
dan objeknya.
39