B. Profil Buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang
Buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang telah meraih sukses besar
dalam perbukuan Indonesia. Sejak tiga minggu diluncurkan ke pasar, buku ini banyak diminati dan diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia. Buku tersebut
mendapat apresiasi yang sangat baik. Itu terbukti dengan menjadi Active Selling Book versi Gramedia Indonesia, penjualan buku tercepat versi Ufuk Publishing
House, dan dalam dua minggu buku itu sudah memasuki cetakan kedua, serta telah menjadi buku Best Seller di Gramedia.
Penulisan buku tersebut membutuhkan waktu satu setengah bulan. Dimulai dari awal bulan sebelum Ramadhan, hingga awal Ramadhan. Apresiasi
masyarakat terhadap buku ini sangat luar biasa. Buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang mendapat predikat National Best Seller, bahkan selang beberapa
bulan kemudian buku tersebut berpredikat menjadi Mega Best Seller. Inspirasi Iding bermula dari sebuah tayangan TV yakni On The Spot
Trans|7. Ketika itu acara tersebut sedang menayangkan rekaman dari YouTube
mengenai lahirnya anak ajaib di Arusha, Tanzania. Anak yang bernama lengkap Syarifuddin Khalifah, sebenarnya sudah lama menjadi trending topic hangat di
dunia maya dan membuat jutaan mausia di berbagai penjuru dunia terheran-heran, bahkan nyaris tidak percaya. Kemampuan yang dimiliki Syarifuddin sangat aneh,
bahkan tidak dapat diterima oleh akal manusia. Hal tersebut membuat banyak orang yang meragukan mengenai kebenaran berita tentang Syarifuddin Khalifah.
Iding mengaku bahwa ketertarikannya pada bayi tersebut mengalahkan segalanya. Beliau sangat tertarik dengan kisah Syarifuddin, karena selama ini ia
belum pernah mendengar tentang anak yang mengislamkan orang, bahkan ribuan
orang. Iding pun menyanggupkan diri saat diminta oleh pemimpin redaksi Ufuk Publishing House lini keagamaan, Syafawi, untuk menulis buku mengenai
Syarifuddin Khalifah. Padahal, beliau pun sedang mempersiapkan dua buah naskah buku yang penulisannya sudah setengah tahunan.
Besarnya apresiasi masyarakat terhadap Buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang terbukti ketika acara Talk and Book Signing buku tersebut
diselenggarakan. Acara tersebut telah dilakukan di beberapa tempat, seperti di Gramedia Bintaro pada 6 Oktober 2012, di Gramedia Mall Lippo Karawaci pada
7 Oktober 2012, di Pesantren Miftahul Mutaalimat Babakan Ciwaringin Cirebon pada 25 Desember 2012, di Auditorium Universitas Pendidikan Indonesia,
Purwakarta, pada 11 Januari 2013, dan di Gramedia Cirebon pada 16 Februari 2013. Pra Talk and Book Signing di Cirebon, Iding pun melakukan Road Show ke
Tiga Radio FM di Cirebon dan wawancara dengan beberapa koran lokal. Salah satu Boarding School SMP, SMA, dan SMK Ihsanul Fikri, sekolah favorit dan
terkemuka di Pabelan, Magelang, memberikan kehormatan kepada Iding untuk bertemu dan berdialog dengan siswa-siswinya dalam acara Talk and Book
Signing, pada 10 Maret 2013. Masyarakat yang hadir pada acara tersebut sangat antusias. Acara Talk and
Book Signing pun berjalan sesuai rencana dan harapan dari banyak pihak, terutama dari penulis. Saat acara diadakan di Auditorium Universitas Pendidikan
Indonesia, 300 lembar tiket sesuai dengan kapasitas auditorium terjual habis. Iding sangat bersyukur karena antusias masyarakat tidak berhenti di beberapa kota
saja.
Buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang ini memang pantas mendapatkan apresiasi yang sangat baik dan luar biasa dari masyarakat Indonesia.
Buku tersebut pun akan diterbitkan dan didistribusikan oleh Humaira Book Store Enterprise, Taman Putra Kajang, Selangor Malaysia, dengan menggunakan
Bahasa Melayu. Malaysia menjadi distributor dan publisher pertama di luar negeri yang akan menerbitkan dan mendistribusikan buku ini. Iding berharap buku
tersebut dapat diterima di Singapura dan di negara lainnya.
51
C. Sinopsis Buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang
Afrika Timur tepatnya di Arusha, Tanzania merupakan kota yang menjadi saksi suatu peristiwa menakjubkan. Di kota tersebut telah lahir bayi laki-laki dari
pasangan Domisia Kimaro dan Francis Fundinkira. Mereka adalah pasangan yang berasal dari keluarga Katolik. Mereka pun tergolong keluarga yang rajin
beribadah. Kelahiran putra pertamanya telah memberikan mereka anugerah dan kemuliaan dalam hidup. Anak merekalah yang kelak mengantar mereka mengenal
Islam, membukakan hati mereka akan kebenaran agama Islam, dan berkat anak ini akhirnya mereka berdua mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Syarifuddin Khalifah, itulah nama anak Domisia dan Francis. Syarifuddin mempunyai kelebihan yang sangat menakjubkan. Ia dapat menghafal al-
Qur’an dan sholat lima waktu dengan baik, tanpa belajar dan tanpa diajari saat berumur
1,5 tahun. Sedangkan saat berumur 5 tahun, Syarifuddin dapat berbicara dengan lima bahasa asing dan telah mengislamkan ribuan orang termasuk mengislamkan
kedua orang tuanya. Kemampuan yang dimilikinya memang tidak dapat diterima
51
Wawancara Pribadi