D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi penulis. Melalui penelitian ini, penulis diharapkan dapat memahami peranan Biro
SPI dan pelaksanaan GCG dengan baik dan kaitan antara Biro SPI dan pelaksanaan GCG.
2. Bagi perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
peningkatan kualitas Biro SPI sejalan dengan pelaksanaan GCG. 3. Bagi akademisi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan informasi bagi penelitian sejenis berikutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal
a. Pengertian Audit
Internal
Audit internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengevaluasi sistem pengendalian dengan tujuan membantu semua anggota
manajemen dalam mengelola secara efektif pertanggungjawabannya dengan cara menyediakan analisis, penilaian, rekomendasi, dan komentar-komentar yang
Evelyn Yusrina : Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal SPI Terhadap Pelaksanaan..., 2008 USU Repository © 2009
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang telah ditelaah. Mulyadi 2002:29 menyatakan bahwa:
Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan perusahaan negara maupun perusahaan swasta yang tugas pokoknya adalah menentukan
apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan
organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian
organisasi.
Dari defenisi tersebut dapat dilihat beberapa lingkup tugas auditor internal dalam perusahaan yang bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan
usaha dan juga pengendalian internal yang telah dijalankan. Selanjutnya Agoes 2004:221 menambahkan defenisi tentang audit internal sebagai berikut:
Internal audit pemeriksaan intern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan, dan catatan
akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan
ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup,
perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain. Ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.
Evelyn Yusrina : Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal SPI Terhadap Pelaksanaan..., 2008 USU Repository © 2009
Institute of Internal Auditors-IIA 1999 dalam Messier 2005:514 juga mendefenisikan audit internal sebagai berikut:
Audit intern adalah efektivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi.
Audit intern ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi
serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi bertujuan untuk mengetahui apakah
pembukuan dan laporan keuangan tersebut telah menunjukkan gambaran aktivitas yang sewajarnya dan untuk mengetahui apakah setiap bagian atau unit benar-benar
telah melaksanakan kebijakan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.
Dari defenisi di atas, terkandung pengertian audit internal sebagai suatu aktivitas yang dilakukan untuk membantu manajemen dalam penyediaan
informasi dengan tujuan akhir yaitu menambah nilai perusahaan. Adapun pelaksanaan audit internal dilaksanakan secara independen dan objektif yang
artinya tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun dan tidak dapat dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan yang diaudit. Hasil audit yang diperoleh dari
pelaksanaan audit internal secara independen dan objektif tersebut akan dapat diandalkan oleh para pengguna informasi.
Sawyer 2005:10 juga ikut memperkaya defenisi audit internal, yaitu:
Evelyn Yusrina : Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal SPI Terhadap Pelaksanaan..., 2008 USU Repository © 2009
Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda
dalam organisasi untuk menentukan apakah: 1 informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan
2 risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi 3 peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bias
diterima telah diikuti 4 kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
5 sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis 6 tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
Semua hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung
jawabnya secara efektif.
Berdasarkan berbagai defenisi yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam
suatu organisasi guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberi saran-saran perbaikan konstruktif kepada seluruh
manajemen. Kegiatan penilaian yang bersifat independen bukanlah dalam arti absolut yaitu berarti bebas dari semua ketergantungan, namun maksudnya ialah
bahwa auditor internal bebas dari pengaruh atau kekuasaan pihak yang diperiksanya sehingga diharapkan akan dapat memberikan penilaian yang
obejektif dimana keandalannya tidak perlu diragukan lagi.
Evelyn Yusrina : Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal SPI Terhadap Pelaksanaan..., 2008 USU Repository © 2009
Dari defenisi tersebut di atas, ditekankan bahwa peranan dan tujuan auditor internal tidak hanya bersifat internal, namun sudah lebih dimodifikasi yang mana
saat ini auditor internal modern lebih menekankan pada adanya suatu value added atau nilai tambah pada semua hal yang berkaitan dengan risiko, tata kelola
governance dan pengendalian. Nilai tambah disini maksudnya ialah laporan hasil pemeriksaan auditor internal tersebut tidak selesai begitu saja atau hanya
bersifat mandatory, namun akan dikembangkan sehingga kemungkinan kesalahan yang terjadi tidak akan terulang.
b. Audit Internal yang efektif