Laporan audit hanya dapat bermanfaat dengan maksimal bila laporan tersebut disajikan pada saat dibutuhkan. Sehingga auditor harus mampu
menyajikan laporan dengan tepat waktu. Sebelum disampaikan pada pengguna laporan, peninjauan kembali atas
laporan review dilakukan. Review adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan audit internal. Hal tersebut bertujuan untuk lebih memastikan kebenaran dan
kelengkapannya. Laporan audit akan efektif bila terdapat pelaksanaan tindak lanjut agar proses audit yang berjalan benar-benar memberikan manfaat bagi
perusahaan. Untuk itu, departemen audit internal bertugas untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut, menganalisis kecukupan tindak lanjut disertai
identifikasi hambatan pelaksanaannya dan memberikan laporan atas tindak lanjut tersebut.
2. Good Corporate Governance GCG a. Pengertian
GCG
Mencuatnya skandal keuangan yang melibatkan perusahaan besar seperti Enron, WorldCom, Tyco, Global Crossing dan yang terakhir AOL-Warner,
menuntut peningkatan kualitas Good Corporate Governance GCG, Soegiharto 2005:38 dalam Pratolo 2007:7. Terminologi GCG telah dikenal dari Amerika
Serikat pasca krisis ekonomi sekitar tahun 1930an. Istilah GCG secara luas telah dikenal dalam dunia usaha. Ada beberapa pengertian GCG yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Evelyn Yusrina : Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal SPI Terhadap Pelaksanaan..., 2008 USU Repository © 2009
1 Cadburry Committee memandang corporate governance CG sebagai seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para pemegang
saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan
dengan hak-hak dan tanggung jawab mereka. 2 Menurut Hirata 2003 dalam Pratolo 2007:8, pengertian “CG yaitu
hubungan antara perusahaan dengan pihak-pihak terkait yang terdiri atas pemegang saham, karyawan, kreditur, pesaing, pelanggan, dan lain-lain.
CG merupakan mekanismen pengecekan dan pemantauan perilaku manejemen puncak”.
3 Salowe 2002 dalam Pratolo 2007:8 juga menambahkan bahwa “GCG dapat diartikan sebagai interaksi antara struktur dan mekanisme yang
menjamin adanya control dan akuntabilitas dengan tetap mendorong efisiensi dan kinerja perusahaan”.
4 Menurut Pratolo 2007:8, “GCG adalah suatu sistem yang ada pada suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mencapai kinerja organisasi
semaksimal mungkin dengan cara-cara yang tidak merugikan stakeholder organisasi tersebut”.
5 Tanri Abeng dalam Tjager 2003:iii menyatakan bahwa “CG merupakan pilar utama fondasi korporasi untuk tumbuh dan berkembang dalam era
persaingan global, sekaligus sebagai prasyarat berfungsinya corporate leadership yang efektif”.
Evelyn Yusrina : Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal SPI Terhadap Pelaksanaan..., 2008 USU Repository © 2009
6 Zaini dalam Tjager 2003:iv menambahkan bahwa “CG sebagai sebuah governance system diharapkan dapat menumbuhkan keyakinan investor
terhadap korporasi melalui mekanismen control and balance antar berbagai organ dalam korporasi, terutama antara Dewan Komisiaris dan
Dewan Direksi. Secara sederhananya, CG diartikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi.
b. Prinsip-prinsip dan Manfaat GCG