Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Elvrida Cahaya Dame Lumbantobing 200 dengan judul “Analisis Perencanaan dan Pengendalian Kas pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya
Cabang Sumbagut Medan. Masalah penelitian ini adalah “Bagaimana analisis perencanaan dan pengendalian kas yang diterapkan pada PT Asuransi Jiwa Bumi
Asih Jaya Cabang Sumbagut Medan?”. Data dan informasi didasarkan pada riset dan survei yang dilakukan dengan penelitian kepustakaan library research dan
penelitian langsung ke lapangan field research. Hasil penelitian ini adalah perencanaan dan pengendalian kas yang dilaksanakan oleh PT Asuransi Bumi
Asih Jaya Cabang Sumbagut Medan sudah cukup efektif meskipun masih terdapat kekurangan dimana tidak adanya suatu bentuk anggaran kas yang jelas dan tidak
adanya internal audit dalam perusahaan ini serta belum menunjukkan adanya pemisahan tugas dan wewenang sesuai dengan yang diinginkan dalam
menciptakan pengendalian intern atas kas. Hal ini dapat dilihat dalam struktur organisasi dimana bagian akuntansi perusahaan ini merangkap sebagai internal
auditornya juga. Hal ini merupakan suatu kelemahan yang dapat mendorong terjadinya penyelewengan terhadap kas perusahaan.
B. Pengertian Kas
Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat yang paling lancar dan mudah berpindah tangan dalam sebuah transaksi. Setiap
Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008.
USU Repository © 2009
perusahaan membutuhkan kas agar dapat menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai alat
investasi bagi perusahaan. Kas menurut Syahyunan 2004:49 merupakan aktiva perusahaan yang
paling likuid dan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Kas adalah seluruh uang tunai yang ada di tangan cash on hand
dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk, seperti deposito dan rekening koran. Apabila kas yang dimiliki terlalu sedikit, maka kegiatan tidak
dapat dilakukan dengan baik karena kas tidak cukup untuk membiayai kegiatan perusahaan. Tetapi sebaliknya, apabila perusahaan memiliki kas yang terlalu
banyak maka akan timbul kesan bahwa perusahaan tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh pengembalian yang lebih besar, sebab dalam
keadaan normal tingkat pengembalian uang kas akan sangat rendah. Menurut Mulyadi 2007:373, kas terdiri dari uang tunai uang logam dan
uang kertas, pos wesel, certified check, cashiers, check, cek pribadi dan bank draft serta dana yang disimpan di bank yang pengembaliannya tidak dibatasi oleh
bank atau perjanjian yang lain. Umumnya pengendalian intern yang diterapkan oleh klien terhadap kas sangat ketat, karena jenis aktiva ini mudah sekali
digelapkan dan merupakan jenis aktiva yang umumnya menjadi incaran penyelewengan.
Pengertian kas menurut Sugiyarso dan Winarni 2005:85 merupakan aktiva yang paling likuid dan paling aktif. Kas adalah alat pembayaran yang siap
dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Menurut Dunia 2005:109, yang dimaksud dengan kas adalah uang kas yang ada di perusahaan dan uang yang disimpan di bank, yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Menurut Greuning 2005:44, setiap kas terdiri dari uang di tangan, rekening giro bersih setelah
overdraft bank yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Setara kas terdiri dari investasi jangka pendek yang sifatnya likuid yang dapat dengan cepat diubah
menjadi kas dan menghadapi resiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
C. Anggaran Kas