Perbedaan Nilai Anggaran dan Realisasi Kas Keluar

Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 Selisih kenaikan penyimpangan realisasi kas masuk yang paling tinggi adalah pada tahun 2003, yakni sebesar 2 dari nilai yang dianggarkan. Pada tahun ini permintaan untuk kebutuhan sekolah, operasional segala jenis perusahaan industri dan dealer-dealer mengalami kenaikan. Hal ini juga dipicu dengan pengadaan program happy genuine yakni, untuk setiap pembelian unit khususnya printer inkject harus melakukan registrasi berdasarkan serial number dan machine type serta kode tinta yang digunakan pada form yang sudah disajikan. Hal ini bertujuan untuk dikemudian hari bisa menukarkan tinta yang habis terpakai dengan yang original satu set sekaligus untuk segala jenis tipe dan menggaransi spare part sampai 3 tahun sejak tanggal pembelian, jika tetap menggunakan tinta original. Demikian pula halnya pengadaan program diskon 15 harga bagi printer dot matric dan unit komputer. Selisih penurunan penyimpangan yang paling rendah adalah pada tahun 2005, yakni turun sebesar 3. Hal ini disebabkan karena tingkat penjualan mengalami penurunan dan semua aktivitas operasional yang menjadi pendapatan bagi perusahaan mengalami penurunan dari 1 hingga 44 dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.

2. Perbedaan Nilai Anggaran dan Realisasi Kas Keluar

Berdasarkan Tabel 3.3 sd 3.7 yang disajikan pada Bab III, dapat dilihat bahwa selama lima tahun anggaran dan realisasi kas keluar pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan financing mengalami kenaikan dan penurunan penyimpangan. Hal ini yang menyebabkan nilai anggaran dan realisasi selalu berbeda setiap tahun dan tidak pernah sama nilainya. Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 Tahun 2002, pada aktivitas operasi pembelian unit mengalami penurunan penyimpangan sebesar 7, pembelian spare part dan tinta mengalami penurunan sebesar 34, biaya usaha yang dikeluarkan mengalami kenaikan sebesar 2. Pada aktivitas investasi pembelian perlengkapan untuk inventaris kantor mengalami kenaikan sebesar 47. Pada aktivitas pendanaan pembayaran dividen mengalami kenaikan penyimpangan sebesar 68 dari nilai anggaran yang direncanakan. Dari hasil pencapaian tersebut, pengeluaran untuk membiayai usaha meliputi pembayaran gaji karyawan, komisi, transportasi, administrasi, dan lain- lain serta pembelian inventaris kantor dan pembayaran dividen melebihi nilai anggaran yang direncanakan. Selisih nilai realisasi kas mengalami penurunan sebesar 2 dari nilai anggaran yang direncanakan Tahun 2003 pada aktivitas operasi pembelian unit atau produk kepada produsen mengalami penurunan sebesar 1, pembelian spare part dan tinta mengalami penurunan sebesar 32, biaya usaha mengalami kenaikan sebesar 5. Pada aktivitas investasi pembelian inventaris kantor mengalami penurunan sebesar 18. Pada aktivitas pendanaan pembayaran dividen mengalami kenaikan penyimpangan sebesar 35 dari nilai anggaran yang direncanakan. Dari hasil pencapaian tersebut, biaya pengeluaran untuk membiayai usaha dalam membayar gaji karyawan, komisi, transportasi, administrasi, dan lain-lain serta pembayaran dividen mencapai tingkat yang maksimum dan melebihi anggaran yang direncanakan. Pencapaian nilai realisasi kas terhadap anggaran mengalami kenaikan penyimpangan sebesar 3 dari nilai yang dianggarkan. Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 Tahun 2004, pada aktivitas operasi pembelian unit atau produk mengalami penurunan penyimpangan sebesar 3, pembelian spare part dan tinta mengalami kenaikan penyimpangan sebesar 6, biaya usaha mengalami kenaikan sebesar 1. Pada aktivitas investasi, pembelian inventaris kantor mengalami kenaikan 19 dari nilai yang dianggarkan. Pada aktivitas pendanaan, pembayaran dividen mengalami kenaikan sebesar 49 dari nilai yang dianggarkan. Dari hasil pencapaian tersebut, pembelian spare part, biaya usaha, pembelian inventaris kantor dan pembayaran dividen, melebihi dari nilai yang dianggarkan. Pencapaian nilai realisasi kas mengalami kenaikan penyimpangan sebesar 1 dari nilai yang dianggarkan. Tahun 2005, pada aktivitas operasi pembelian unit atau produk mengalami penurunan penyimpangan sebesar 4, pembelian spare part dan tinta mengalami kenaikan sebesar 26, biaya usaha mengalami kenaikan penyimpangan sebesar 11. Pada aktivitas investasi, pembelian inventaris kantor mengalami penurunan penyimpangan sebesar 16. Pada aktivitas pendanaan, pembayaran dividen mengalami kenaikan penyimpangan sebesar 28 dari nilai yang dianggarkan. Dari hasil tingkat pencapaian tersebut, sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya, pembelian spare part, biaya usaha dan pembayaran dividen melebihi dari nilai yang dianggarkan. Pencapaian nilai realisasi kas mengalami penurunan sebesar 1 dari nilai yang dianggarkan. Tahun 2006, pada aktivitas operasi pembelian unit atau produk mengalami penurunan penyimpangan 1 dari nilai yang dianggarkan, pembelian spare part dan tinta mencapai mengalami penurunan sebesar 16, biaya usaha mengalami Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 kenaikan sebesar 11 dari nilai anggaran. Pada aktivitas investasi, pembelian inventaris kantor mengalami penurunan penyimpangan sebesar 16. Pada aktivitas pendanaan, pembayaran dividen mengalami penurunan penyimpangan sebesar 5. Dari hasil tingkat pencapaian tersebut, biaya usaha juga berada pada tingkat melebihi dari nilai yang dianggarkan. Pencapaian realisasi kas pengeluaran mengalami penurunan penyimpangan sebesar 1 dari nilai yang dianggarkan. Sementara untuk pengeluaran pembayaran pajak nilainya tidak sama setiap tahun, tergantung pada aktivitas perusahaan yang wajib dikenakan pajak setelah diakumulasikan setiap akhir periode berlangsung dan dibayarkan mengikuti kebijakan pemerintah dalam hal pajak yang diberlakukan kepada pihak yang dikenakan pajak. Dari hasil perbandingan antara realisasi kas masuk dan keluar terhadap anggaran seperti diuraikan di atas, maka terlihat jelas bahwa anggaran kas masuk dan keluar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, dalam realisasinya terkadang tidak seperti demikian, realisasi kas masuk mencapai target atau melebihi anggaran pada tahun 2002 sd 2003, namun pada tahun 2004 sd 2006 mengalami penurunan disebabkan adanya kenaikanpenurunan penyimpangan yang terjadi pada setiap aktivitas operasi, investasi dan financing baik dari sisi kas masuk maupun keluar. Selisih kenaikan penyimpangan realisasi kas keluar yang tertinggi adalah pada tahun 2003, hal ini disebabkan tingkat biaya usaha yang tinggi sampai 5, diikuti dengan tingkat pembayaran dividen mengalami kenaikan 35 dari nilai yang dianggarkan, dipicu oleh kenaikan penjualan yang tinggi menyebabkan Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 pendapatan perusahaan mengalami kenaikan dan hal tersebut mengharuskan perusahaan membayarkan dividen sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Selisih penurunan penyimpangan realisasi kas keluar yang terendah adalah pada tahun 2002, hal ini disebabkan tingkat pembelian unit hanya berkisar 93 atau mengalami penurunan penyimpangan sebesar 7 dan pembelian spare part hanya berkisar 66 dengan penurunan penyimpangan sebesar 34. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT Golden Dragon melalui wawancara, maka dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya perbedaan nilai anggaran dan realisasi kas masuk dan keluar disebabkan karena terjadinya kenaikanpenurunan penyimpangan atas aktivitas operasional, investasi dan pendanaan financing baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran dan hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. A. Faktor Internal 1. Naik atau turunnya tingkat penjualan dalam kurun waktu tertentu selama tahun 2002 sd 2006, diikuti dengan kenaikan atau penurunan penyimpangan aktivitas operasional yang merupakan pendapatan bagi perusahaan. Khusus pada tahun 2004-2006, aktivitas operasional yang mengalami penurunan drastis adalah piutang usaha. Hal ini dipicu oleh karyawan yang berkompeten kurang antusias dalam meminta tagihan piutang kepada pihak klien, serta tidak adanya sanksi hukum yang memberatkan pihak klien. 2. Tahun 2004-2006 tingkat piutang usaha yang diperoleh oleh pihak perusahaan masih berada pada tingkat yang minim pada anggaran dan realisasi kas masuk. Salah satu penyebab timbulnya kredit bermasalah ini Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 adalah pihak perusahaan sangat dominan dalam menyetujui pemberian kredit tanpa memikirkan feed back yang timbul di belakang hari, sehingga karyawan yang berwenang kurang menerapkan prosedur perkreditan sesuai dengan ketetapan yang berlaku, demi memperoleh komisi sebagai imbalan dalam pencapaian target. 3. Selisih harga jual di lapangan, yakni selisih yang timbul karena departemen pemasaran telah menjual produk dengan harga jual sesungguhnya per unit lebih kecil dibandingkan dengan harga jual per unit yang dianggarkan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Di lapangan, kemungkinan hal ini bisa terjadi, apabila karyawan tidak mengikuti harga yang up to date baik terhadap nilai produk, spare part dan accessories lainnya. 4. Kurangnya perkiraan dalam menyusun anggaran, hal ini dapat dilihat dari Tabel 3.3 sd 3.7, perkiraan biaya usaha selalu melebihi dari yang dianggarkan setiap tahunnya dan pendapatan service dari tahun 2004 sd 2006 yang tidak mencapat target hingga terjadi penurunan sampai 22, namun hal ini masih berada pada batas penyimpangan yang dapat ditolerir. Untuk penyusunan anggaran biaya usaha, perusahaan belum sepenuhnya memperhitungkan dengan baik, karena setiap tahun selalu mengalami kenaikan penyimpangan dari yang dianggarkan hingga 11. B. Faktor Eksternal 1. Kenaikan nilai anggaran kas masuk dan kas keluar dari tahun 2002 sd 2006 dipicu oleh kenaikan bahan baku, biaya produksi untuk memproduksi unit oleh pihak produsen, biaya-biaya operasional yang Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun meliputi gaji karyawan, listrik, telephone, BBM, perawatan mesin kendaraan, tarif pajak oleh pemerintah baik PPh maupun PPN. Dari hasil perbandingan anggaran dan realisasi kas masuk, terlihat bahwa nilai anggaran mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini dipicu oleh karena departemen marketing dan service center membuat perencanaan terhadap penjualan yang menjadi pusat pendapatan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan sumber lain disesuaikan dengan harga terkini setiap tahunnya. Kenaikan nilai penjualan yang dianggarkan akan mengikuti harga-harga lain yang menjadi beban operasional, dimana biaya-biaya dalam kegiatan operasional perusahaan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dan hal ini juga yang akan memicu semakin meningkatnya pengeluaran yang dianggarkan dalam anggaran kas keluar perusahaan meliputi pembelian unit, spare part, tinta dan biaya-biaya operasional lainnya. Penetapan terhadap harga jual, service, training dan sewa yang dijadikan sebagai pendapatan, khususnya penjualan unit sebagai pusat pendapatan utama bagi perusahaan pada umumnya diukur dari seberapa besar tingkat pengeluaran yang dianggarkan untuk membiayai aktivitas perusahaan demi mencapai tingkat keuntungan yang maksimal. Oleh karena pengeluaran mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, baik untuk pembelian unit, spare part, tinta, gaji karyawan, administrasi dan umum, dan lain-lain, maka hal tersebut juga memicu peningkatan terhadap aktivitas operasi yang menjadi pendapatan bagi perusahaan. Hal tersebut bertujuan bukan hanya sekedar perusahaan dapat membiayai atau Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 menutupi biaya-biaya operasional, investasi dan pendanaan, tetapi juga dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan kondisi kas yang surplus. 2. Secara makro, tinggi rendahnya permintaan pasar terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam kaitannya dengan aktivitas yang mendatangkan pendapatan income bagi perusahaan, jika permintaan terhadap suatu produk atau unit semakin tinggi maka tingkat penjualan juga tinggi. Hal ini terlihat pada kondisi kas masuk pada tahun 2002- 2004, dimana tingkat realisasi penjualan berhasil melampaui nilai anggaran yang direncanakan. Namun, pada tahun 2005-2006 hal sebaliknya terjadi, dimana tingkat penjualan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, diikuti dengan piutang dagang, pendapatan sewa terhadap unit, server, spare part, pendapatan service yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sehingga pendapatan tidak mencapai nilai yang diharapkan, artinya permintaan mengalami penurunan. 3. PT Golden Dragon yang merupakan salah satu Master Dealer memilki memiliki competitior atau pesaing-pesaing berat dalam memasarkan produknya, meliputi PT Metrodata, PT Daya Mega, PT Dian Persada, PT Logikreasi, PT Hitech 2000, PT ID Comp., dan lain-lain. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat diantara para dealer dalam memasarkan produk atau unit dengan harga bersaing juga tentunya. 4. Faktor keadaan ekonomi yakni terjadinya inflasi, yakni melemahnya rupiah terhadap dollar dan bersifat fluktuatif. Naiknya tingkat inflasi akan memicu naiknya harga-harga lain berpengaruh terhadap nilai yang Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009 dianggarkan dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan, juga hal tersebut akan memicu meningkatnya anggaran kas masuk berdasarkan formulasi atau ketentuan perusahaan. Adapun ketentuan dalam pembelian dan penjualan unit atau produk dari produsen dan kepada customer ditentukan berdasarkan tarif Dollar AS. Selisih harga jual dan harga beli unit atau produk dapat terjadi disebabkan oleh posisi rupiah melemah atau menguat terhadap US Dollar. 5. Pencapaian tingkat piutang usaha yang tidak tertagih dari tahun 2004-2006 berada pada pencapaian yang minim, hal ini disebabkan oleh faktor customer tidak dapat membayar angsuran kredit karena munculnya masalah keuangan pada rata-rata customer dan diikuti terjadinya tingkat inflasi yang relatif cukup tinggi, sehingga terjadi gangguan dalam pembayaran angsuran kredit unit atau produk perusahaan, dalam artian terjadinya kredit macet oleh pihak customer kepada pihak perusahaan. Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis terhadap data-data yang diperoleh melalui PT Golden Dragon Medan, mengenai analisis penerimaan dan pengeluaran kas dan dikaitkan dengan pengawasan intern, maka penulis merumuskan beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil perhitungan terdahulu dan mencoba memberikan saran yang bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi perusahaan yang bersangkutan.

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan analisis perbandingan anggaran dan realisasi kas masuk dan keluar pada tahun 2002 sd 2006, dapat diketahui bahwa penyimpangan rata-rata realisasi kas masuk terhadap anggaran kas masuk adalah 2, dalam kondisi arus kas perusahaan penyimpangan ini masih dikatakan baik karena 5. Penyimpangan rata-rata realisasi kas keluar terhadap anggaran kas keluar adalah 1, dalam kondisi arus kas perusahaan penyimpangan ini masih dikatakan baik karena 5. Rata- rata perkembangan anggaran dan realisasi kas masuk dari tahun 2002 sd 2006 adalah 19 dan 18. Rata-rata perkembangan anggaran dan realisasi kas keluar dari tahun 2002 sd 2006, masing-masing adalah 19. 2. Selisih kenaikanpenurunan penyimpangan realisasi kas masuk terhadap anggaran yang paling tinggi adalah pada tahun 2003 yaitu sebesar 2, disebabkan karena kenaikan penyimpangan rasio tingkat penjualan yang tereliasasi sebesar 3 dan yang terendah adalah pada tahun 2005 yaitu