Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Pemisahaan fungsi antara bagian penerimaan dengan bagian pencatatan harus dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan kas.
Penerimaan kas atas pembayaran untuk sejumlah unit yang diservis serta penjualan atas spare part sebaiknya dilakukan oleh pihak kasir dan bukan pihak
administrator untuk tujuan menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan atas sejumlah kas yang sudah terkumpul collected dari pihak customer.
3. Analisis Pengawasan Pengeluaran Kas
Berdasarkan uraian prosedur pengawasan penerimaan kas pada PT Golden Dragon Medan, penulis dapat menganalisis bahwa:
1 Setiap aktivitas pengeluaran kas pada PT Golden Dragon Medan dilakukan dengan cek dan harus mendapat otorisasi dari Direktur kecuali untuk
pengeluaran kas dalam jumlah kas kecil dan bukan untuk kepentingan proyek. Apabila Direktur tidak berada di tempat atau sedang di luar kota, maka
otorisasi dapat diwakilkan oleh Marketing Manager. Permasalahan yang sering timbul dan menghambat aktivitas operasional perusahaan, yakni apabila
Direktur sedang berada di luar kota dan pada waktu yang bersamaan dibutuhkan otorisasi Direktur untuk mendapat persetujuan sejumlah kas yang
harus dikeluarkan dan harus menunggu kedatangan Direktur. 2 Prosedur pengeluaran kas yang begitu panjang dan rumit akan menyulitkan
departemen yang membutuhkan sejumlah uang kas dalam hal otorisasi voucher atau cek jika pejabat yang berwenang tidak berada ditempat. Pada
kenyataannya, seringkali terjadi dalam berlangsungnya aktivitas operasional perusahaan, karyawan menggunakan uang pribadi, dalam artian
mendahulukan uang pribadi untuk kepentingan perusahaan, selanjutnya dibuat
Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008.
USU Repository © 2009
laporan untuk meng-claim menagih ke perusahaan. Jika tidak mendapat perhatian atau pengawasan, maka dapat menyebabkan kemungkinan
terjadinya penyelewengan dengan melakukan mark up atas bukti pendukung pengeluaran kas oleh karyawan bersangkutan.
3 Rekonsiliasi bank yang dilakukan di perusahaan sudah cukup baik, karena telah dilakukan secara rutin periodik dan hanya ditandatangani oleh pihak
yang berwenang saja sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengawasan intern bagi orang yang bertanggung jawab dalam mengelola kas tersebut.
Rekonsiliasi cukup efektif dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengoreksi faktor-faktor penyebab terjadinya ketidaksesuaian antara buku kas perusahaan
dan buku bank. Alat pengawasan pendukung lainnya yang dipergunakan yaitu: Brankas, Kotak Uang Cash Box, CekBilyet Giro untuk dijadikan
pengendali atas kas perusahaan baik dalam bentuk uang tunai maupun surat- surat berharga lainnya.
4 Pada dasarnya, transaksi untuk pengeluaran kas harus disertai dengan bukti pendukung seperti kwitansi, voucher, cek. Menurut penulis, penggunaan
system voucher, kwitansi belum efektif, sebab dalam proses operasional perusahaan terkadang diabaikan dengan tidak mengikutsertakan atau
melampiri bukti pendukung tersebut, sehingga menimbulkan kecurigaan atau hal-hal yang tidak diinginkan dalam perusahaan tanpa adanya sanksi berat
bagi pegawai bersangkutan dengan alasan bahwa atasan yang bersangkutan sudah menyetujui permohonan tersebut atau mendapat otorisasi dari atasan
secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya
Ervina Adelina Nababan : Analisis Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Dan Kaitannya Dengan Pengawasan Intern Pada Pt Golden Dragon Medan, 2008.
USU Repository © 2009
penyelewengan dan mengundang pemikiran yang kurang baik terhadap atasan dan pegawainya.
4. Analisis Rekonsiliasi Bank