43 Starting dengan tahanan rotor ini, ideal untuk beban dengan kelembaman tinggi
yang distart pada saat berbeban dimana arus puncak dari sumber daya listrik dibatasi. Selanjutnya nilai tahanan dan jumlah tahap dapat ditentukan sesuai dengan
karakteristik motor tersebut.
Gambar 3.2 Starting dengan tahanan rotor
3.4 Starting Why-Delta
Sistem start ini Gambar 3.3 hanya dapat digunakan pada motor yang kedua ujung tiga belitan statornya terhubung pada terminal. Belitan harus dibuat
sedemikian sehingga hubungan delta memenuhi tgangan jala-jala: misalnya tegangan tiga fasa 380 V mensuplay motor dengan 380V delta dan 660V belitan why.
44 Prinsipnya untuk start motor belitan dihubungkan why pada sumber
tegangan, yang membagi tegangan jala-jala pada motor dengan 3 contoh sebelumnya tegangan jala-jala pada
3 660
380 V
V =
. Arus puncak start SCadalah dibagi 3:
SC = 1,5 sampai 2,6 RC Rated Current.
Gambar 3.3 Starting why-delta
Suatu motor 380V660V hubungan why pada tegangan nominal 660V menarik arus 3 kali dari hubungan delta pada 380V. Dengn hubungan why pada
tegangan 380V, arus dibagi 3 lagi, sehingga totalnya adalah 3. Torsi Start ST adalah sebanding dengan tegangan jala-jala, ini juga dibagi
oleh 3: ST = 0,2 sampai 0,5 RT rated current.
45 Kecepatan motor stabil ketika motor dan tahanan torsi beban seimbang,
umumnya pada 75-85 dari kecepatan nominal. Kemudian belitannya adalah hubungan delta dan motor memulihkan karakteristiknya. Perubahan dari hubungan
why ke hubungan delta diatur oleh pengatur waktu timer. Kontak delta menutup pada 30 sampai 50 millidetik setelah kontak why membuka, untuk mencegah
terjadinya hubung singkat antar fasa kedua kontak tidak boleh menutup secara bersamaan. Arus akan terputus ketika kontak why membuka dan memulihkan ketika
kontak delta menutup. Ada suatu arus transien yang besar namun singkat saat perpindahan ke delta, dalam kaitannya dengan EMF dari motor.
Starting why-delta sesuai untuk motor dengan torsi beban kecil atau tanpa beban saat start misalnya mesin pemotong kayu.
3.5 Starting Dengan Penambahan Tahanan Stator
Dengan sistem ini Ganbar 3.4, motor distart dengan menurunkan tegangan karena penambahan tahanan secara seri terhadap belitan. Ketika kecepatan stabil
tahanan dilepas dan motor dihubungkan langsung dengan jala-jala. Proses ini biasanya diatur oleh suatu pengatur waktu timer. Metode starting ini tidak
mengubah belitan rotor, jadi kedua ujung masing-masing belitan tidak memerlukan keluaran pada terminal.
46
Gambar 3.4 Starting dengan penambahan tahanan stator
Nilai arus starting dan torsi starting ditentukan oleh nilai tahanan yang digunakan. Secara teknis, nilai arus starting adalah sekitar 4,5 kali arus nominal, dan
torsi starting mencapai 0,75 kali torsi nominal. Starting dengan penambahan tahanan stator terutama lebih tepat digunakan
untuk aplikasi, seperti kipas angin, dimana torsi beban meningkat sesuai dengan kecepatan. Satu kerugian yang mungkin adalah arus yang sangat besar pada saat
starting, namun hal ini dapat dikurangi dengan cara memperbesar nilai tahanan. Walaupun demikian penambahan tahanan ini akan menyebabkan
47
3.6 Starting Dengan Autotransformator