Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan Struktur Pengelolaan Program E ka

Pedoman E ka Bisnis Perusahaan BAB I ASPEK STRUKTURAL PENERAPAN PEDOMAN ETIKA BISNIS PERUSAHAAN

A. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan

1. Misi perusahaan sering kali disebut sebagai pernyataan alasan mengapa perusahaan didirikan reason of existence. Berdasarkan alasan inilah maka akan dijabarkan nilai-nilai yang diyakini oleh para pendiri perusahaan. Nilai-nilai ini akan diuraikan menjadi nilai sasaran akhir terminal value dan nilai-nilai moral perilaku instrumental value dalam mencapai sasaran akhir perusahaan. Nilai sasaran akhir perusahaan dinyatakan dalam visi perusahaan jangka panjang, sedangkan nilai-nilai moral perilaku, lebih dikenal sebagai etos kerja dan nilai budaya perusahaan. Pedoman E ka Bisnis Perusahaan haruslah mampu menunjukkan keterkaitannya dengan misi dan visi perusahaan serta merupakan jabaran dari nilai-nilai moral perilaku dalam pencapaian visi perusahaan. 2. Se ap perusahaan adalah unik dan khas. Walaupun nilai- nilai moral perilaku usaha pada dasarnya universal, tetapi dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter dan letak geografis dari masing- masing perusahaan. Perumusan nilai-nilai moral perila- Pedoman E ka Bisnis Perusahaan ku dalam Pedoman E ka Bisnis Perusahaan, merupakan cermin an dan pernyataan sikap perusahaan dalam mela- kukan bisnisnya secara e s dan bertanggung jawab.

B. Kebijakan Penerapan Pedoman E ka Bisnis Perusahaan

Kebijakan penerapan e ka bisnis pada suatu perusahaan hendaknya memuat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Pernyataan komitmen

Pernyataan komitmen Direksi dan Dewan Komisaris un- tuk secara konsisten menerapkan Pedoman E ka Bisnis Perusahaan haruslah dicantumkan dalam buku Pedoman E ka Perusahaan. Termasuk dalam pernyataan tersebut adalah niat untuk menegakkan kepatuhan terhadap hu- kum dan peraturan perundangan yang berlaku, mence- gah dan menindak ndak korupsi dalam perusahaan ser- ta melindungi mereka yang melaporkan adanya ndak kecurangan tersebut. Pernyataan komitmen ini juga harus menjelaskan man- faat penerapan program e ka perusahaan dan alasan mengapa perusahaan ingin menerapkan program e ka perusahaan ini secara konsisten. Selain itu juga perlu dijelaskan pen ngnya buku Pedoman E ka Perusahaan dalam program tersebut.

2. Kepemimpinan

Program penerapan e ka perusahaan hanya dapat ber- hasil dengan baik bila Dewan Komisaris, Direksi dan Pedoman E ka Bisnis Perusahaan manajemen senior perusahaan secara sungguh-sungguh mempromosikan dan memimpin penerapannya dalam kegiatan sehari-hari perusahaan. Kepemimpinan ini haruslah terlihat secara nyata karena perilaku yang baik hanya dapat dicontohkan dan dak cukup hanya sekadar diceramahkan saja tone at the top.

3. Akuntabilitas

Akuntabilitas ter nggi untuk memas kan bahwa Pedoman E ka Bisnis Perusahaan harus dipatuhi dan dilaksanakan terletak pada pundak Direksi dan Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan program penerapan e ka bisnis per - usahaan, akuntabilitas ini dapat didelegasikan kepada unit pelaksana program yang ditunjuk untuk itu. Struktur pelak- sana program pengelolaan e ka bisnis perusahaan diura- ikan lebih rinci pada bagian C. 2 di halaman berikutnya.

4. Perbaikan berkelanjutan

Prinsip perbaikan berkelanjutan haruslah dinyatakan secara tegas, sehingga buku Pedoman E ka Perusahaan senan asa mencerminkan prak k terbaik dalam perilaku usaha yang e s. Evaluasi dan monitoring perbaikan haruslah dilakukan secara berkala.

C. Struktur Pengelolaan Program E ka

1. Struktur pengelolaan program e ka bisnis bagi ap perusahaan dapat berbeda-beda sesuai dengan besar- Pedoman E ka Bisnis Perusahaan nya, kompleksitas operasinya, dan lingkup geografis ope- rasinya. Struktur pengelolaan program e ka bisnis yang direkomendasikan dalam pedoman ini adalah struktur pengelolaan e ka untuk perusahaan besar. Untuk pe r- usahaan yang lebih kecil, tugas dan fungsi dari struktur pengelolaan program e ka ini dapat dilaksanakan oleh struktur yang ada. Dalam kasus seper ini, penugasan tersebut harus dinyatakan secara tertulis dan tegas, sehingga akuntabilitasnya jelas; 2. Ada semacam acuan umum rule of thumb yang di- berikan oleh Daniel Kile penulis “Business Conduct and Ethics: How to Set Up a Self-Governance Program” dalam menyusun struktur pengelolaan program e ka bisnis sebagai berikut: 2.1 Bila jumlah karyawan sudah mencapai 50 orang maka perlu adanya Pedoman E ka Perusahaan tertulis dan perlu dibentuk Steering Commi Ʃee untuk menangani masalah e ka; 2.2 Bila jumlah karyawan sudah mencapai 200 orang maka diperlukan program e ka yang lebih formal, termasuk sosialisasi, pela han, komunikasi, monitoring, dan penegakan atas pelanggaran e ka; 2.3 Bila jumlah karyawan sudah mencapai 1.000 orang maka perlu ditambahkan dengan prosedur formal whistle-blowing dan dilengkapi dengan saluran ek s- ternal hotline; 2.4 Bila jumlah karyawan sudah mencapai 5.000 orang maka perlu ditambahkan adanya saluran internal hotline dan Biro E ka. Pedoman E ka Bisnis Perusahaan Rekomendasi di atas disampaikan dengan mengingat si- tuasi budaya dan kesadaran e ka di lingkungan bisnis negara-negara maju, di mana; pelanggaran e ka dan ke- patuhan mendapat sanksi yang cukup berat. 3. Struktur pengelolaan program penerapan e ka bisnis untuk perusahaan yang besar biasanya melipu struktur yang diuraikan di bawah ini.

3.1 Komite Ekseku f E ka

Komite Ekseku f E ka dibentuk oleh Direksi dan dipimpin oleh salah satu Direktur dengan anggota para pejabat senior dari masing-masing direktorat dan bila perlu dibantu oleh seorang penasihat e ka dari luar perusahaan. Komite ini lebih bersifat sebagai forum yang mengarahkan steering commi Ʃee dan bertanggung jawab dalam menciptakan situasi kerja kondusif dan perilaku kerja yang e s. Tugas dari Komite Ekseku f E ka: a. Melakukan supervisi terhadap proses penyu- sunan, pengembangan, promosi, dan perawatan buku Pedoman E ka Bisnis Perusahaan yang dilaksanakan oleh Biro E ka; b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program e ka; c. Menjadi lembaga ter nggi untuk menjatuhkan keputusan terhadap pelanggaran e ka dan ke- patuhan serta melaporkan pelaksanaannya ke- pada Direksi. Pedoman E ka Bisnis Perusahaan

3.2 Biro E ka

Direksi membentuk suatu Biro E ka sebagai pelaksana tugas harian Komite Ekseku f E ka. Biro ini dipimpin oleh seorang pejabat senior di bawah Direksi dan dibantu dengan staf profesional sesuai dengan ke- butuhan. Biro ini bertanggung jawab mengelola ke- giatan sehari-hari pelaksanaan program e ka bisnis perusahaan. Tugas dari Biro E ka: a. Melaksanakan proses penyusunan dan pengem- bangan serta pemutakhiran buku Pedoman E ka Bisnis Perusahaan; b. Melaksanakan program sosialisasi, pela han, dan komunikasi e ka untuk seluruh karyawan dan pihak-pihak terkait, seper misalnya pemasok, kontraktor, masyarakat sekitar, dan lain-lain; c. Menjadi pusat komunikasi dan tempat bertanya bila terjadi masalah-masalah e ka dan pe- langgaran e ka; bila dak dapat menemukan solusinya, biro ini akan membawa persoalan tersebut ke Komite Ekseku f E ka; d. Menangani secara cermat semua pelanggaran e ka yang dilaporkan atau ditemukan dengan prinsip rahasia, adil, konsisten, dan terkoordinasi, termasuk di dalam tugas ini adalah penanganan program Whistleblower System bila ada; Pedoman E ka Bisnis Perusahaan e. Melaporkan semua ndakan, proses, aturan, serta rekomendasi yang berkaitan dengan E ka kepada Komite Ekseku f E ka untuk diputuskan; f. Menangani tata usaha dan administrasi serta pengelolaan informasi pelaksanaan program e - ka perusahaan.

3.3 Komite Pemantau E ka

Dewan Komisaris perusahaan membentuk Komite Pemantau E ka dan Kepatuhan yang bertanggung ja- wab untuk memas kan bahwa program penerapan e ka bisnis perusahaan berjalan dengan efek f dan efisien. Hal ini dilakukan dengan melakukan peman- tauan terhadap kecukupan program e ka dan kepa- tuhan perusahaan, pelaksanaan program e ka, dan kepatuhan dan evaluasi efek vitas program tersebut. Dalam hal dak dibentuk komite khusus ini, maka fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya harus dialihkan kepada komite yang ada, misalnya Komite Audit, te- tapi harus secara tegas dan tertulis dinyatakan dalam piagam komite tersebut.

D. Penunjukan Pejabat pada Struktur Pengelolaan Program E ka