Pedoman E ka Bisnis Perusahaan
e. Melaporkan semua ndakan, proses, aturan, serta rekomendasi yang berkaitan dengan E ka
kepada Komite Ekseku f E ka untuk diputuskan; f. Menangani tata usaha dan administrasi serta
pengelolaan informasi pelaksanaan program e - ka perusahaan.
3.3 Komite Pemantau E ka
Dewan Komisaris perusahaan membentuk Komite Pemantau E ka dan Kepatuhan yang bertanggung ja-
wab untuk memas kan bahwa program penerapan e ka bisnis perusahaan berjalan dengan efek f dan
efisien. Hal ini dilakukan dengan melakukan peman- tauan terhadap kecukupan program e ka dan kepa-
tuhan perusahaan, pelaksanaan program e ka, dan kepatuhan dan evaluasi efek vitas program tersebut.
Dalam hal dak dibentuk komite khusus ini, maka fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya harus dialihkan
kepada komite yang ada, misalnya Komite Audit, te- tapi harus secara tegas dan tertulis dinyatakan dalam
piagam komite tersebut.
D. Penunjukan Pejabat pada Struktur Pengelolaan Program E ka
Perusahaan harus menunjuk pejabat-pejabat pelaksana pe- ngelolaan program e ka bisnis perusahaan, terutama pejabat
untuk Biro E ka. Pejabat yang ditunjuk hendaknya seseorang yang mampu dan sesuai untuk jabatan ini. Perlu diperha -
kan bahwa orang yang ditunjuk haruslah orang yang secara
Pedoman E ka Bisnis Perusahaan
umum dikenal dan dipersepsikan sebagai orang yang jujur, bersih, dan mempunyai integritas nggi oleh para pegawai
perusahaan dan para stakeholders in di luar perusahaan.
Pedoman E ka Bisnis Perusahaan
BAB II
ASPEK OPERASIONAL PENERAPAN PEDOMAN ETIKA BISNIS
PERUSAHAAN
A. Penyusunan Pedoman E ka Bisnis Perusahaan
1. Pedoman E ka Bisnis Perusahaan ini hendaknya bersifat
unik bagi perusahaan tersebut karena merupakan penja- baran nilai-nilai moral perusahaan yang dikandung dalam
visi, misi, dan strategi perusahaan. Dari nilai-nilai perusa- haan dan prinsip-prinsip bisnis serta filosofi perusahaan
ini akan ditemukenali perilaku bisnis yang diinginkan dan persepsi yang diinginkan dari para stakeholders. Oleh ka-
rena itu, diperlukan keterlibatan para stakeholders dan para pegawai dalam proses penyusunan draf Pedoman
E ka Bisnis Perusahaan. Ini pen ng khususnya keterlibat- an pegawai karena mereka adalah pelaku dari Pedoman
E ka Bisnis Perusahaan tersebut, sehingga harus di m- bulkan “rasa memiliki” yang nggi terhadap pedoman
tersebut. 2. Untuk
memas kan akseptabilitas dari draf Pedoman E ka Bisnis Perusahaan, hendaknya dilakukan proses validasi
atau “uji materi” terhadap draf tersebut. Proses validasi ini dapat dilakukan langsung dalam suatu pertemuan
Pedoman E ka Bisnis Perusahaan
ataupun melalui penyebaran kuesioner ke para pegawai dan stakeholders. Melalui proses ini, mereka dapat ikut
terlibat untuk memberikan masukan ataupun koreksi terhadap draf yang ada. Draf yang telah mendapatkan
masukan dan koreksi melalui proses validasi inilah yang akan dipresentasikan, didiskusikan, dan disahkan oleh
Direksi dan Dewan Komisaris menjadi Pedoman E ka Bisnis Perusahaan.
B. Isi Pedoman E ka Bisnis Perusahaan