6
menghadapinya. Adanya rangsangan dari lingkungan, seperti partisipasi klien dalam kelompok, terlalu lama tidak diajak berkomunikasi, objek
yang ada di lingkungan, dan juga suasana sepi atau terisolasi sering menjadi terjadinya pencetus halusinasi. Hal tersebut dapat meningkatkan
stress dan kecemasan yang merangsang tubuh mengeluarkan zat halusinogenik Fitria, 2010.
3. Tanda dan Gejala
Menurut Hamid 2000, perilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah
sebagai berikut :
1. Bicara sendiri, senyum sendiri dan tertawa sendiri.
2. Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakkan mata yang cepat dan
respon verbal yang lambat. 3.
Menarik diri dari orang lain, berusaha untuk menghindari orang lain dan tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata.
4. Terjadi peningkatan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah.
5. Perhatian dengan lingkungan kurang atau hanya beberapa detik.
6. Berkonsentrasi dengan pengalaman sensori, sulit berhubungan dengan
orang lain dan ekspresi wajah tegang. 7.
Mudah tersinggung, marah dan tidak mampu mengikuti perintah dari perawat.
8. Tremor, berkeringat, panik, curiga dan bermusuhan.
9. Bertindak merusak diri, orang lain dan lingkungan, ketakutan dan tidak
dapat mengurus diri. 10.
Disorientasi waktu, tempat dan orang.
4. Jenis-Jenis Halusinasi
Menurut Stuart 2007, halusinasi terdiri dari tujuh jenis, yaitu : a.
Pendengaran Klien mendengar suarabunyi yang tidak ada hubungannya dengan
stimulus yang nyatalingkungan. Pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu
Universitas Sumatera Utara
7
yang kadang membahayakan. Seperti mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap,
mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya. b.
Penglihatan Klien melihat gambaran yang jelassamar terhadap adanya stimulus
yang nyata dari lingkungan dan orang lain tidak melihatnya. Seperti melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, kartun, melihat hantu, atau
monster. c.
Penghidu Klien mencium suatu bau yang muncul dari sumber tertentu tanpa
stimulus yang nyata. Seperti membaui bau darah, urine, feses, dan terkadang bau-bau tersebut menyenangkan klien.
d. Pengecapan
Klien merasakan sesuatu yang tidak nyata, biasanya merasakan rasa makanan yang tidak enak. Seperti merasakan rasa seperti darah, urine,
atau feses. e.
Perabaan Klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa ada stimulus yang nyata.
Seperti mengatakan ada serangga di permukaan kulit dan merasa seperti tersengat listrik.
f. Cenestetik
Klien merasakan badannya bergerak dalam suatu ruangan atau anggota badannya bergerak.
g. Viseral
Perasaan tertentu timbul dalam tubuhnya.
Universitas Sumatera Utara
8
5. Tahapan Halusinasi