17
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Orang tua klien tidak memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa seperti klien.
B. Saudara kandung
Klien adalah anak ke empat dari 6 bersaudara, dan Saudara kandung klien yaitu anak kedua ada yang memiliki riwayat penyakit gangguan
jiwa seperti klien.
C. Penyakit keturunan yang ada
Keluarga klien tidak memiliki penyakit keturunan.
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan jiwa.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Anggota keluarga yang meninggal adalah ayah klien.
F. Penyebab meninggal
Ayah klien meninggal karena terjatuh dari kereta.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien mengatakan ia sering menyendiri karena merasa tidak berguna karena tidak bekerja sehingga tidak bisa membantu ibunya.
B. Konsep diri
- Gambaran diri
Klien tidak merasakan ada yang kurang dari tubuhnya.
Universitas Sumatera Utara
18
- Ideal diri
Klien ingin cepat sembuh dan pulang kerumah berkumpul dengan keluarganya.
- Harga diri
Klien mengatakan dirinya sudah tidak berguna dan berarti lagi karena telah gagal meraih cita-citanya.
- Peran diri
Klien sebagai seorang laki-laki yang belum menikah dan sebagai anak.
- Identitas
Klien merupakan seorang laki-laki tamatan SD.
C. Keadaan emosional :
Keadaan emosional klien tampak labil namun klien kooperatif.
D. Hubungan sosial :
- Orang yang berarti
Menurut klien orang yang paling berarti adalah orang tuanya terutama ibunya.
- Hubungan dengan keluarga
Menurut klien hubungan klien dengan keluarga baik dan harmonis. -
Hubungan dengan orang lain Selama klien dirawat di rumah sakit jiwa hubungan sosialisasi dengan
orang lain kurang baik karena klien lebih banyak menyendiri. -
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Karena kurangnya sosialisasi antara klien dengan teman-teman
diruangan, menyebabkan klien hanya memiliki teman yang terbatas.
E. Spiritual
- Nilai dan keyakinan
Klien menganut keyakinan agama Islam.
Universitas Sumatera Utara
19
- Kegiatan ibadah
Klien jarang mengikuti kegiatan ibadah kebaktian selama klien dirawat dirumah sakit jiwa.
VII. STATUS MENTAL
a. Tingkat Kesadaran
Klien sadar penuh compos mentis, tidak mengalami disorientasi maupun bingung.
b. Penampilan
Klien berpakain rapi dan sesuai, kuku tidak terlalu panjang. c.
Pembicaraan Selama wawancara klien mudah diajak berbicara, namun klien berbicara
agak lambat, menjawab pertanyaan dengan singkat. d.
Alam Perasaan Klien tampak lesu dan tidak bersemangat.
e. Afek
Afek klien datar, klien sulit untuk merespon stimulus yang diberikan. f.
Interaksi Selama Wawancara Selama wawancara dengan perawat, klien tampak kooperatif dan kontak
mata mudah beralih kearah yang tak menentu. g.
Persepsi Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang wujudnya tidak bisa
dilihat oleh orang lain. Klien mengatakan sering di ajak berbicara oleh seorang wanita. Klien mengatakan suara tersebut cukup mengganggu dan
muncul jika klien akan tidur. Klien biasanya tidak melakukan apapun jika suara tersebut di dengarnya.
h. Proses Pikir
Klien mampu nmenjawab pertanyaan yang di ajukan perawat. i.
Isi Pikir Saat dilakukan wawancara klien tidak mengalami gangguan isi pikir.
Universitas Sumatera Utara
20
j. Waham
Saat dilakukan wawancara klien tampak curiga dengan keadaan sekitar, terlihat dari mata klien yg suka melihat kesegala arah.
k. Memori
Klien memiliki daya ingat yang masih bagus.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum