Tahapan Halusinasi Konsep Dasar Halusinasi

8

5. Tahapan Halusinasi

Tahapan, Karakteristik, dan Perilaku yang ditampilkan oleh klien yang mengalami gangguan halusinasi adalah sebagai berikut: TAHAP KARAKTERISTIK PERILAKU KLIEN Tahap I Memberi rasa nyaman tingkat ansietas sedang secara umum Halusinasi merupakan suatu kesenangan.  Mengalami ansietas, kesepian, rasa bersalah dan ketakutan.  Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan ansietas.  Pikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam kontrol kesadarn jika kecemasan di kontrol.  Tersenyum, tertawa sendiri.  Menggerakkan bibir tanpa suara.  Pergerakkan mata yang cepat.  Respon verbal yang lambat.  Diam dan berkonsentrasi. Tahap II Menyalahkan, tingkat kecemasan berat secara umum halusinasi menyebabkan rasa antipati.  Pengalaman sensori menakutkan  Mulai merasa kehilangan kontrol.  Merasa di lecehkan oleh pengalaman sensori tersebut.  Menarik diri dari orang lain.  Non Psikotik.  Peningkatan SSO,tanda-tanda ansietas peningkatan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah.  Rentang perhatian menyempit.  Konsentrasi dengan pengalaman sensori.  Kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita. Universitas Sumatera Utara 9 Tahap III Mengontrol tingkat kecemasan berat pengalaman sensori tidak dapat di tolak lagi.  Klien menyerah dan menerima pengalaman sensorinya.  Isi halusinasi menjadi antraktif.  Kesepian bila pengalaman sensori berakhir.  Psikotik.  Perintah halusinasi di taati.  Sulit berhubungan dengan orang lain.  Rentang perhatian hanya beberapa detikmenit.  Gejala sisa ansietas berat, berkeringat, tremor, tidak mampu mengikuti perintah. Tahap IV Menguasai tingkat kecemasan panik secara umum diatur dan di pengaruhi oleh waham.  Pengalaman sensori menjadi ancaman.  Halusinasi dapat berlangsung selama beberapa jam atau hari jika tidak diintervensi.  Psikotik.  Perilaku panik  Potensial tinggi untuk bunuh diri atau membunuh.  Tindakan kekerasan agitasi menarik diri atau ketakutan.  Tindakan mampu berespon terhadap perintah yang kompleks.  Tidak mampu berespons terhadap lebih dari satu orang. Universitas Sumatera Utara 10

6. Penatalaksanaan Medis Pada Halusinasi

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

9 98 138

Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 70 45

Asuhan Keperawatan Pada Tn. J Dengan Diagnosa Masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 48 53

Asuhan Keperawatan Pada Tn. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Personal Hygiene di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 26 41

Asuhan Keperawatan pada Tn.E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat Tidur Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 42 38

Asuhan Keperawatan pada Tn.E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat Tidur Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada Tn.E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat Tidur Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Tn.E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Istirahat Tidur Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 24

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 60

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Halusinasi 1. Definisi Halusinasi - Asuhan Keperawatan Pada Tn.M dengan Prioritas Masalah Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 26