dengan variabel tidak bebas dan satu atau lebih variabel bebas. Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka
model regresi yang digunakan adalah model regresi linier sederhana. Kemudian Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan adalah model regresi linier berganda multiple linear regression model. Kemudian untuk
mendapatkan model regresi linier sederhana maupun model regresi linier berganda dapat diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap parameter-
parameternya menggunakan metode tertentu. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi linier sederhana
maupun model regresi linier berganda adalah dengan metode kuadrat terkecil ordinary least squareOLS dan metode kemungkinan maksimum maximum
likelihood estimationMLE Kutner et.al, 2004. Bentuk umum model regresi linier berganda dengan p variabel bebas adalah
seperti pada persamaan 2.1 berikut Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004.
dengan: Yi adalah variable tidak bebas untuk pengamatan ke-I untuk i=
1,2,….,n. β
, β
0,
β
0,
β
0….
β adalah parameter
Xi 1, Xi2 ….Xi,p-1 adalah variable bebas
ε
i adalah sisa error untuk pengamatan ke-i yang diasumsikan berdistribusi normal yang saling bebas dan identik dengan rata-rata 0 nol dan varians
σ
2
2.9 Simple additive weighting SAW
Beberapa penelitian lain yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting SAW antara lain dilakukan oleh Syaukani dan
Guritno, membuat pemodelan sistem pendukung keputusan kelompok untuk mendiagnosis pasien pneumonia pada orang dewasa. Sistem ini dirancang
sebagai alat bantu tenaga medis dalam mendiagnosis pasien pneumonia. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok SPKK dikembangkan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
metode fuzzy Simple Additive Weighting. Pemberian nilai preferensi tiga orang pakar antara lain ahli paru-paru, ahli internis dan ahli farmasi menggunakan
bilangan fuzzy segitiga. Pada tahap agregasi preferensi digunakan fuzzy linguistic quantifier, tahap perangkingan menggunakan Simple Additive
Weighting dan proses inferensi menggunakan Forward Chaining. Sistem diuji dengan cara memasukkan gejala- gejala pneumonia tanpa melibatkan seorang
pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dapat mendiagnosis penyakit pneumonia Syaukani dan Gurtino, 2013. Konsep dasar metode
SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria Kusumadewi, 2006. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.Metode
membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.Metode SAW
mengenal adanya 2 dua atribut yaitu kriteria harapan hope dan kriteria kenyataan real.
Universitas Sumatera Utara
2.10 Penelitian terkait Critical Success Factor
Penelitian yang berhubungan dengan critical success factor dijelaskan dalam tabel 2.1 Tabel 2.1 Penelitian Critical Success Factor
No Nama Peneliti
Judul Penelitian Tujuan
Metode Penelitian Hasil Penelitian
01 Rohaniyati Salleh 2009
Critical Success
Factors Of Project Management
For Brunei Construction
Projects: Improving Project Performance
Untuk mengidentifikasi faktor
penentu keberhasilan yang paling
berpengaruh dalam
menghindari atau
mencegah faktor-faktor keterlambatan kritis. Hal
ini akan
dilakukan melalui
pemeriksaan hubungan antara faktor-
faktor penentu
keberhasilan dan faktor keterlambatan
dalam proyek-proyek
konstruksi.
a. Metode pengumpulan
data yang
digunakan kombinasi
dari pendekatan survey dan
studi kasus. b. Analisa
data menggunakan
software SPSS dan Delphi
Hasil penelitian menunjukan
identifikasi hubungan factor
penentu keberhasilan
dengan keberhasilan
kegiatan projek yang dilakukan
02 Prapawadee Na Ranong 2009
Critical Success Factors for effective
risk management procedures in
financial industries untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih
baik dari
prosedur manajemen risiko dan
menguji faktor-faktor
penentu keberhasilan
untuk prosedur
manajemen risiko yang efektif.
a. Mtode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode deduktif dan Kuantitatif dengan
kuesioner
b. Analisa data menggunakan SPSS
Hasil penelitian menunjukkan
pengkajian factor
keberhasilan untuk prosedur
manajemen bencana
Universitas Sumatera Utara
03 Haryanto Tanuwijaya
2013 Pengukuran Tingkat
Kematangan Sistem Informasi
Berdasarkan Critical Success
Factor Pada Instalasi Rawat Inap
RSU Surabaya Menghasilkan
tingkat kematangan
sistem informasi
yang telah
diterapkan sebagai
crtitical success factor Penelitian
ini menggunakan
metode deskriptif
kulitatif wawancara
kuesioner dengan
kriteria responsible,
consult, accountable dan inform
Keberhasilan pengukuran
tingkat kematangan
sistem informasi RSU
Surbaya
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN