Tata Kelola TI IT

teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait. 3 Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari- harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan danatau pengembangan korporat karena fungsi strategis. 4 Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. 5 Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.

2.2 Tata Kelola TI IT

Governance Universitas Sumatera Utara Menurut Sambamurthy and Zmud 1999, IT Governance dimaksudkan sebagai pola dari otoritaskebijakan terhadap aktivitas TI IT Process. Pola ini diantaranya adalah: membangun kebijakan dan pengelolaan IT Infrastructure, penggunaan TI oleh end-user secara efisien, efektif dan aman, serta proses IT Project Management yang efektif. Standar COBIT dari lembaga ISACA di Amerika Serikat mendefinisikan IT Gove rnance as a “structure of relationships and processes to direct and control the enterprise in order to achieve the entreprise’s goals by value while balancing risk versus return over IT and its processes ” IT Governance menurut Alvin A, Arens 2006 menyediakan suatu stuktur yang berhubungan dengan proses TI, sumberdaya TI dan informasi untuk strategi dan tujuan perusahaan. Cara mengintegrasikan IT Governance dan optimalisasi perusahaan yaitu melalui perencanaan dan pengorganisasian Plan and Organize, akuisisi dan implementasi Aquisition and Impelentation, penyampaian dan dukungan Delivery and Support, dan pengawasan Monitoring and Evaluate kinerja TI. IT Governance merupakan bagian terintegrasi bagi kesuksesan pengaturan perusahaan dengan jaminan efisiensi dan efektivitas perbaikan pengukuran dalam kaitan dengan proses perusahaan. IT Governance memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keunggulan penuh terhadap informasi, keuntungan yang maksimal, modal, peluang dan keunggulan kompetitif dalam bersaing. Pengaturan perusahaan enterprise governance dan sistem oleh entitas diarahkan dan dikendalikan, melalui kumpulan dan arahan IT Governance. Pada saat yang sama, TI dapat menyediakan masukan kritis, dan merupakan komponen penting bagi perencanaan strategis. Pada kenyataannya TI dapat mempengaruhi peluang strategis yang ditetapkan oleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara Pengaturan Perusaan IT Governance Kumpulan dan Arahan Gambar 2.1 Pengaruh IT Governance terhadap perusahaan Aktivitas perusahaan membutuhkan informasi dari aktivitas TI dengan maksud untuk mempertemukan tujuan bisnis. Jaminan kesuksesan organisasi diakibatkan oleh adanya saling ketergantungan antara perencanaan strategis dan aktivitas TI lainnya. Kegiatan perusahaan perlu informasi dari kegiatan TI agar dapat mengintegrasikan tujuan bisnis. Aktivitas Perusahaan Aktivitas TI Membutuhkan Informasi dari Gambar 2.2 Aktivitas perusahaan dan aktivitas TI Siklus pengaturan perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut : pengaturan perusahaan ditentukan oleh praktek terbaik yang secara umum dapat diterima untuk menjamin perusahaan mencapai tujuannya, melalui pengendalian tertentu. Dari tujuan-tujuan ini mengalir arahan organisasi, yang mengatur kegiatan atau aktivitas perusahaan dengan menggunakan sumberdaya perusahaan. Hasil kegiatan atau aktivitas perusahaan diukur dan dilaporkan, memberikan masukan bagi pengendalian, demikian seterusnya, kembali ke awal siklus. Universitas Sumatera Utara Aktivitas Perusahaan S umberdaya Tujuan Pengaturan Perusahaan Arahan Menggunakan Laporan Pengendalian Gambar 2.3 Siklus pengaturan perusahaan Siklus pengaturan TI dapat dijelaskan sebagai berikut : pengaturan TI, di tentukan oleh praktek terbaik yang menjamin informasi perusahaan dan teknologi terkait mendukung tujuan bisnisnya, sumberdaya digunakan dengan tanggung jawab dan resiko diatur secara memadai. Praktek tersebut membentuk dasar arahan kegiatan TI yang dapat dikelompokan kedalam PO, AI, DS dan M, dengan tujuan untuk pengaturan memperoleh keamanan, keandalan dan pemenuhan dan mendapat keuntungan meningkatkan efektivitas, dan efisiensi. Laporan dikeluarkan melalui hasil kegiatan atau aktivitas TI, yang diukur dari praktek dan pengendalian yang bervariasi, demikian seterusnya, kembali ke awal siklus. o TI disesuaikan dengan bisnis, keuntungan maksimal dan peluang - peluang binsis o Sumber daya digunakan dengan bertanggung jawab o Resiko di atur secara memadai Pengaturan TI Arahan Laporan Pengendalian Tujuan PLAN DO CHECK CO RRECT Aktivitas TI Perencanaan dan organisasi Akuisisi dan Implementasi Peny am paian dan Dukungan Pengawasan Pengaturan Resiko Memperoleh Keuntungan  Keamanan  Dapat dipercaya  Pemenuhan Meningkatkan efektivitas Menurunkan biaya atau efisiensi Gambar 2.4 Siklus pengaturan TI Universitas Sumatera Utara Agar menjamin manajemen mencapai tujuan bisnisnya, maka harus mengatur dan mengarahkan kegiatan TI dalam mencapai keseimbangan yang efektif antara mengatur resiko dan mendapatkan keuntungan. Untuk melaksanakannya, manajemen perlu mengidentifikasikan kegiatan terpenting. Selain itu, perlu juga kemampuan mengevaluasi tingkat kesiapan organisasi terhadap praktek terbaik dan standar internasional. Nolan 1979 dalam Li, Rogers dan Chang 1994 membagi tahapan perkembangan teknologi informasi ke dalam enam tahapan yaitu: tahap permulaan, penalaran, pengendalian, integrasi, administrasi data dan tahap kematangan. Keenam tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.5 Gambar 2.5 Enam Tingkat Perkembangan Teknologi Informasi Tahap Permulaan, Penalaran, dan Pengendalian merupakan prior stage, dimana faktor yang dianggap penting terletak pada dukungan dana dan kemampuan teknik dari personel teknologi informasi. Tahap berikutnya yaitu tahap Integrasi, Administrasi Data, dan Kematangan merupakan posterior stage, dimana faktor yang penting terletak pada independensi divisi teknologi informasi, komite pelaksana dan keterlibatan pengguna teknologi informasi.

2.3 Tingkat Kematangan