lain menunjukkan bahwa caregiver menghasilkan produksi antibodi yang rendah, tingginya gangguan tidur dan kurang adekuatnya diet.
Sebagian besar caregiver adalah wanita. Menurut Montgomery, Rowse, dan Kosloski 2007, wanita diketahui memiliki waktu istirahat dan latihan yang
kurang dibandingkan pria. Sehingga terjadi perubahan kardiovaskuler seperti tekanan darah meningkat. Kurangnya waktu untuk merawat diri sendiri karena
permintaan rawatan yang berkesinambungan dapat berdampak negatif pada kesehatan caregiver.
2.3. Landasan Teori Keperawatan Theory of Caregiving Dynamics
Theory of Caregiving Dynamics merupakan bagian dari pengembangan
middle range theory dalam keperawatan. Teori ini diciptakan oleh Loretta A.
Williams pada tahun 2003 dengan konsep nama “ Informal Caregiving Dynamic”. Kata informal menimbulkan kesalahpahaman dalam mengartikannya, sehingga
konsep nama teori tersebut diganti menjadi theory of caregiving dynamics. Proses caregiving
dalam hal ini mengacu terhadap perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga, teman, dan tetangga Williams, 2003.
Theory of Caregiving Dynamics dipilih sebagai model konseptual dalam
penelitian ini karena teori ini sangat cocok dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengeskplorasi pengalaman keluarga informal caregiving dalam merawat pasien
stroke di rumah. Informal caregiving adalah seseorang yang memberikan bantuan tanpa bayaran kepada seseorang yang memiliki masalah kesehatan. Selanjutnya,
yang dimaksud informal caregiving biasanya anggota keluarga, teman, atau tetangga Schoenfelder, Swanson, Specht, Maas, Johnson, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Informal caregiving sering melakukan beberapa tugas yang melibatkan
tuntutan secara fisik, emosional, sosial, atau finansial Biegel, Sales, Schulz, 1991 dan menyebabkan perubahan dalam status kesehatan caregiver. Sebuah
tugas penting bagi perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk membantu informal caregiver
untuk meningkatkan peran caregiver bagi dirinya sendiri dan keluarga yang dirawat. Untuk mewujudkan peran perawat tersebut, diperlukan
pemahaman tentang konsep dynamics of caregiving.
2.3.1. Konsep Teori Konsep mayor teori dinamika caregiving adalah komitmen, manajemen
ekspektasi, dan negosiasi peran. Self care perawatan diri, pengetahuan baru, dan dukungan adalah konsep yang saling terkait, masing-masing terhubung dengan
konsep mayor. Dinamika caregiving adalah suatu proses interaksi dari komitmen, manajemen ekspektasi, dan negosiasi peran yang didukung oleh perawatan diri,
pengetahuan baru, dan dukungan yang menggerakkan hubungan caregiving yang erat sepanjang perjalanan penyakit Smith Liehr, 2014.
A. Komitmen
Komitmen yaitu caregiver bertanggung jawab dalam menginspirasi perubahan hidup dan membuat pasien menjadi prioritas. Komitmen merupakan
panggilan jiwa bagi seorang caregiver untuk selalu ada memberikan dukungan meskipun mereka tidak memiliki pengalaman yang sama, akan tetapi mempunyai
hubungan kasih sayang dengan pasien. Komitmen menjadi seorang caregiver merupakan komitmen jangka panjang. Apalagi menjadi caregiver pasien dengan
penyakit kronis, hal ini bukanlah komitmen jangka pendek. Menurut Williams
Universitas Sumatera Utara
2007, terdapat empat dimensi komitmen, yaitu: 1 enduring responsibility bertanggung jawab, 2 making the patient a priority menjadikan pasien
prioritas, 3 supportive presence selalu ada memberikan dukungan, dan 4 self- affirming loving connection
keyakinan adanya hubungan kasih sayang. Enduring responsibility
adalah tekad caregiver untuk memberikan perawatan meskipun sulit dan dalam waktu yang lama. Enduring responsibility
berdasarkan kewajiban, hubungan timabal balik, atau cinta yang telah dijalin jauh sebelum sakit dan terus berlanjut sampai sembuh Williams, 2007. Making the
patient a priority adalah menempatkan kebutuhan merawat pasien diatas
kebutuhan dan keinginan lainnya karena kesejahteraan pasien adalah tujuan yang paling penting Williams, 2007. Supportive presence adalah memberikan pasien
kenyamanan, dorongan, dan sikap yang positif ketika caregiver tidak melakukan hal lain selain untuk membantu pasien. Perasaan caregiver yang kuat dalam
memahami secara penuh apa yang dirasakan pasien, kebutuhan emosional pasien, keinginan pasien secara akurat diidentifikasi dan dipenuhi Williams, 2007. Self-
affirming loving connection adalah suatu perasaan yang saling terbuka antara
caregiver dan pasien sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasien adalah kepuasan
tersendiri bagi caregiver Williams, 2007. Self Care perawatan diri adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan komitmen.
Self-Care Perawatan Diri
Perawatan diri yaitu bertindak untuk menjaga kesehatan dengan mengembangkan kebiasaan hidup sehat sambil mengeluarkan perasaan dan
frustrasi dalam proses caregiving serta menjauh dari caregiving demand ketika
Universitas Sumatera Utara
diperlukan. Terdapat empat dimensi dari self-care, yaitu dukungan lingkungan fisik, menanamkan kebiasaan hidup sehat, mengungkapkan perasaan, dan
menjauh darinya Williams, 2007. Dukungan lingkungan fisik terdiri dari tempat tinggal, makanan, dan
fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi caregiver dan pasien. Menanamkan kebiasaan hidup sehat yaitu melakukan tindakan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan selama proses pemberian perawatan. Caregiver dan pasien saling mendukung untuk meningkatkan
kesehatan seperti makan teratur dan olahraga. Mengeluarkan perasaan yaitu menemukan suatu cara untuk mengungkapkan perasaan dan frustasi selama proses
pemberian perawatan. Caregiver bisa komunikasi dengan intens dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaannya atau dengan menulis dan metode lain
untuk mengekspresikan perasaannya. Menjauh darinya diartikan bahwa caregiver ingin menjauh dari situasi tuntutan penyakit, pengobatan, dan proses pemberian
perawatan. Akan tetapi, secara hati nurani, caregiver merasa bersalah untuk meninggalkan pasien Williams, 2007.
B. Expectation Mangement Manajemen Ekspektasi
Mengatur ekspektasi pada pasien, merupakan suatu kondisi yang diharapkan dimasa mendatang untuk kembali kepada kondisi normal. Pandangan
ke masa depan, akan dihadapkan pada ketakutan akan masa depan apakah bisa kembali kepada kondisi normal atau tidak. Kenyataan dan ekspektasi merupakan
bagian yang perlu dibangun oleh caregiver untuk memperbaiki kualitas hubungan caregiving
antara pasien dengan caregiver. Ada 5 dimensi dari manajemen
Universitas Sumatera Utara
ekspektasi, yaitu: 1 envisioning tomorrow membayangkan besok, 2 getting back to normal
kembali ke keadaan normal, 3 taking one day at time menyediakan satu hari pada suatu waktu, 4 gauging behaviour mengukur
perilaku, dan 5 reconciling treatment twist and turns. Envisioning tomorrow
yaitu berbaur dengan masa depan yang ambigu dengan harapan dan ketakutan. Gambaran masa depan berada pada rentang
tertentu dan spesifik serta sangat samar dan umum. Membayangkan masa depan yang penuh harapan, memiliki caregiver dengan tujuan berjuang untuk bertahan
dalam kesulitan bahkan membayangkan masa depan yang penuh ketakutan memungkinkan caregiver mengalami kerugian dan mempersiapkan diri kecewa di
masa depan Williams, 2007. Getting back to normal adalah melihat seberkas cahaya kecil harapan dan mengantisipasi kembalinya ke keadaan akibat tuntutan
penyakit atau pengobatan Williams, 2007. Taking one day at time yaitu berfokus pada saat ini sebagai sarana berurusan dengan masa depan yang tidak
dapat dibayangkan. Sebagai perspektif dan prioritas berubah dengan orientasi saat ini, upaya dapat dilakukan untuk memperlambat dan membuat yang terbaik saat
ini menuju masa depan yang pasti. Caregiver kadang-kadang menghindari masa depan karena mereka takut apa yang akan terjadi, tetapi di lain waktu mereka
menikmati aspek-aspek positif pada saat ini Williams, 2007. Gauging behaviour yaitu menjelaskan, memprediksi, atau bereaksi terhadap tindakan atau pernyataan
pasien berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pasien. Ekspektasi yang dikembangkan dari gauging behaviour memungkinkan caregiver dapat bereaksi
positif terhadap perilaku sulit pasien Williams, 2007. Reconciling treatment
Universitas Sumatera Utara
twist and turns yaitu perbandingan sebenarnya agar diantisipasi respon pasien
untuk mengkonfirmasi, menjelaskan, dan bahkan menerima kenyataan respon pasien yang sebenarnya Williams, 2007.
Caregiver dan pasien secara natural membawa ekspektasi ke dalam situasi
perawatan. Ekspekstasi adalah antisipasi atau menantikan sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Ekspektasi mempertimbangkan kemungkinan terjadi,
tertentu, wajar, beralasan, kebutuhan, atau terikat oleh tugas dan kewajiban Merriam-Webster online, 2013. New Insight adalah sebuah konsep yang
berhubungan dengan manajemen ekspektasi. New Insight
Pengetahuan atau Pandangan Baru New insight
yaitu merubah kesadaran berdasarkan pengalaman pertumbuhan manusia, percaya bahwa ada kekuatan besar yang mengontrol
situasi, dan mengakui respon yang positif. Ada tiga dimensi dari new insight yaitu pengalaman manusia bertumbuh, percaya dengan kekuasaan yang besar, dan
mengakui respon yang positif. New insight secara khusus membantu dalam proses perjalanan penyakit terus maju dan caregiver berjuang agar manajemen ekspektasi
berjalan sukses Williams, 2007.
C. Role Negotiation Negosiasi Peran
Negosiasi peran akan terjadi saat kondisi pasien mulai pulih dan saat pasien menghadapi perawatan kompleks yang memerlukan pembagian tanggung
jawab. Hal ini diperlukan caregiver untuk menentukan tindakan yang memerlukan perhatian pasien. Apabila peran diterima, maka akan terdapat kekuatan hubungan
caregiving. Negosiasi peran terjadi sebagai tindakan yang ditentukan caregiver
Universitas Sumatera Utara
dengan memperhatikan pendapat pasien dan jembatan komunikasi antara pasien dengan pelayanan kesehatan. Ada lima dimensi negosiasi peran yaitu: 1
pushing dorongan, 2 getting a handle on it mendapatkan pegangan, 3 sharing
responsibilities berbagi tanggung jawab, 4 attending to patient voice mengikuti
keinginan pasien, dan 5 vigilant bridging kewaspadaan Williams, 2007. Komitmen antara caregiver dengan pasien dalam hubungan perawatan
memulai serangkaian negosiasi untuk mendefinisikan peran dalam interaksi perawatan Shyu, 2000. Dengan negosiasi, hubungan caregiver dengan pasien
menjadi dinamika yang menyeluruh, dimana peran caregiver dan pasien mengalir secara timbal balik yang konstan dalam menciptakan keseimbangan yang paling
bisa diterima oleh caregiver dan pasien Schumacher, 1996. Ketika hasil negosiasi dapat diterima baik oleh caregiver maupun pasien, maka akan menjadi
kekuatan hubungan caregiving Schumacher, 1996. Role Support adalah sebuah konsep yang tekait dengan negosiasi peran.
Role Support Dukungan Peran
Role s yaitu mengatahui bahwa orang lain peduli dalam memberikan
perawatan yang kompeten, menemukan dukungan lain untuk bertanggung jawab, dan menerima informasi yang membantu. Selain itu juga dapat memberikan
bantuan dalam hal finansial atau caregiver dapat mencari cara-cara kreatif dalam memenuhi kebutuhan finansial. Ada lima dimensi dari role support yaitu:
encountering competent kompeten menghadapi, compassionate care perawatan
penuh kasih, finding support for other responsibilities mencari dukungan lain
Universitas Sumatera Utara
yang dpaat bertanggung jawab, and receiving helpful information menerima informasi yang membantu Williams, 2007.
2.3.2. Hubungan antar Konsep dalam Dinamika Caregiving
Caregiving dynamics merupakan proses interaksi dari komitmen,
manajemen ekspektasi, dan negosiasi peran yang didukung oleh konsep self-care, new insight,
dan role support. Semua komponen tersebut saling terkait dan berputar sejalan dengan hubungan caregiving sepanjang perjalanan penyakit
Gambar 2.2 .
Illness Trajectory
Past Present Future
caregiving caregiving caregiving relationship relationship relationship
Gbr. 2.2. Caregiving Dynamics
Sumber: Williams, 2007 Lingkaran dalam modelgambar tersebut mewakili keterkaitan antara
caregiver dan pasien di masa lalu, sekarang, dan masa depan. Hubungan
caregiver dan pasien saat ini adalah yang paling menonjol, tetapi
berkesinambungan terhubung dengan masa lalu dan masa depan. Komitmen,
Commitment Self Care
Expectations Management New Insight
Role Negotiation Role Support
Universitas Sumatera Utara
manajemen ekspektasi, dan negosiasi peran menghubungkan caregiver dan pasien dan menggerakkan hubungan sepanjang waktu, menyediakan energi untuk
aktifitas caregiving, sebagai perubahan hidup dalam proses caregiving. Lintasan penyakit melapisi hubungan informal caregiving bergerak maju dari waktu ke
waktu secara paralel dengan mempengaruhi
2.4. Konsep Studi Fenomenologis Phenomenological studies