3. Caregiver mengetahui kondisi pasien pernah merawat pasien di rumah
minimal telah merawat selama 1 bulan sebelum penelitian. 4.
Bukan caregiver primer bagi pasien lain. 5.
Pasien dan partisipan tidak keberatan mengikuti proses pengambilan data, yang ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan persetujuan
penelitian oleh partisipan. 6.
Mampu menceritakan pengalamannya sehingga diperoleh informasi yang lebih kaya rich information.
3.4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan metode, alat dan prosedur pengumpulan data sebagai berikut:
3.4.1. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
wawancara secara mendalam in-depth interview yang dilakukan oleh peneliti sendiri dengan durasi 60-90 menit dan metode observasi. Metode wawancara
secara mendalam in-depth interview atau disebut juga sebagai wawancara tak terstruktur bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari
semua partisipan, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri tiap partisipan. Metode wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara
yang berisi butir-butir pertanyaan untuk diajukan kepada partisipan. Hal ini hanya untuk memudahkan peneliti dalam melakukan wawancara, menggali informasi,
keterangan, data, dan selanjutnya tergantung improvisasi dari peneliti sewaktu berada di lokasi penelitian Ghony Almanshur, 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner data
demografi, panduan wawancara, lembar observasi dan field note. Alat pengumpulan data utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan kata
lain peneliti sebagai instrumen penelitian. Peneliti melakukan studi fenomenologi dengan menggunakan dirinya sendiri untuk mengumpulkan data yang “kaya”
tentang pengalaman keluarga sebagai caregiver dan mengembangkan hubungan antara peneliti dan partisipan melalui wawancara intensif Polit Beck, 2012.
Peneliti menggunakan kuesioner data demografi partisipan yang mencakup inisial, usia partisipan, usia pasien, jenis kelamin partisipan, jenis
kelamin pasien, alamat, suku, agama, pendidikan hubungan partisipan dengan pasien, lama waktu merawat pasien stroke dan tingkat ketergantungan pasien.
Selain itu, peneliti juga menggunakan panduan wawancara dan lembar observasi pengalaman keluarga sebagai caregiver dalam merawat pasien stroke selama
proses pengumpulan data. Panduan wawancara tersebut berisi pertanyaan yang diajukan kepada
patisipan, dimana pertanyaan tersebut dibuat sendiri oleh peneliti. Panduan wawancara dibuat berdasarkan landasan teori yang relevan dengan masalah yang
akan digali dalam penelitian. Panduan wawancara dibuat mendalam, dimulai dengan pertanyaan terbuka, dan tidak bersifat kaku. Pertanyaan dapat berkembang
sesuai proses yang sedang berlangsung selama wawancara tanpa meninggalkan landasan teori yang telah ditetapkan. Panduan wawancara dibuat untuk
memudahkan peneliti supaya jalannya wawancara terarah dan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
tujuan penelitian. Selain itu panduan wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti terhadap pokok permasalahan yang dibahas Speziale Carpenter, 2003.
Hal-hal yang ditanyakan terkait pengalaman keluarga sebagai caregiver dalam merawat pasien stroke. Panduan wawancara tersebut telah dilakukan
content validity oleh 3 expert dalam perawatan pasien stroke yaitu Rosina
Tarigan, S.Kp, M.Kep, Sp. KMB, Yesi Ariani, S.Kp, M.Kep, dan Eliadi, S.Kep, Ns. Hasil Content Validity Index CVI untuk panduan wawancara adalah 0,94
nilai CVI 0,8, hal ini bermakna bahwa panduan wawancara memiliki isi yang valid.
Selain panduan wawancara, lembar observasi kegiatan yang dilakukan caregiver
selama merawat pasien stroke juga digunakan oleh peneliti untuk melihat perilaku serta aktivitas perawatan yang dilakukan caregiver dalam
merawat pasien stroke. Lembar observasi telah dilakukan content validity dengan expert
yang sama dengan panduan wawancara. Hasil CVI untuk lembar observasi didapatkan nilai 0,98. Jenis observasi yang akan dilakukan adalah participant
observation passive, dimana peneliti melakukan observasi dengan berada di
rumah partisipan, tetapi tidak ikut terlibat aktif dalam kegiatan partisipan. Observasi akan dilakukan oleh peneliti selama 2 waktu yaitu pada pagi dan siang
hari. Catatan lapangan field note juga digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data. Catatan lapangan field note merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dipikirkan dalam rangka pengumpulan
data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan
Universitas Sumatera Utara
berupa dokumentasi respon non verbal selama proses wawancara berlangsung Polit Beck, 2008. Hasil catatan lapangan pada peneltian ini berisi tanggal,
waktu, suasana tempat, deskripsi atau gambaran partisipan, serta respon non verbal partisipan selama proses wawancara. Hasil catatan lapangan tersebut
memperkuat temuan observasi sehingga memperkaya data yang diperoleh thick description
. Peneliti menggunakan alat perekam suara recorder untuk merekam percakapan selama wawancara. Kemudian hasil wawancara diketik dalam bentuk
transkrip. 3.4.3. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dimulai dari surat keterangan lulus uji etik ethical clearence dan ijin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara F.Kep-USU. Surat tersebut diserahkan kepada bagian penelitian dan pengembangan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Berdasarkan ijin dari rumah sakit
tempat penelitian, peneliti mengunjungi poliklinik neurologi, menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan dan meminta data pasien stroke yang kontrol di
poliklinik neurologi tersebut. Kemudian peneliti meminta saran kepada perawat di poliklinik neurologi untuk memilih partisipan yang cocok untuk penelitian ini.
Sebelum melakukan wawancara terhadap partisipan pertama, peneliti melakukan pilot study yang bertujuan sebagai latihan dalam melakukan teknik
wawancara. Pilot study dilakukan pada 1 partisipan. Setelah itu, hasil wawancara dari pilot study dibuat dalam bentuk transkrip. Selanjutnya dikonsultasikan
dengan pembimbing. Setelah mendapat persetujuan pembimbing, kemudian peneliti melanjutkan wawancara kepada partisipan berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Sebelum melakukan penelitian, dilakukan pendekatan prolonged engagement
kepada caregiver pasien stroke kurang lebih 2 minggu. Pendekatan prolonged engagement bertujuan untuk meningkatkan hubungan saling percaya
antara peneliti dan partisipan sekaligus tahap pengenalan situasi dan kondisi caregiver
dan pasien stroke. Pada tahap ini, peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud, tujuan dan pengumpulan data yang dilakukan terhadap
partisipan. Setelah itu, memberikan informed consent untuk mendapatkan persetujuan
menjadi partisipan dalam penelitian ini. Kemudian jika partisipan bersedia, dilanjutkan dengan membuat kontrak waktu dan tempat untuk wawancara. Semua
wawancara dilakukan dengan kondisi tenang, nyaman, dan menjaga privasi partisipan. Peneliti melakukan wawancara di rumah caregiver pasien stroke.
Meminta izin untuk merekam percakapan selama wawancara berlangsung. Wawancara dilakukan dengan metode indepth interview dengan durasi 60-90
menit. Pertanyaan yang diajukan selama wawancara berdasarkan panduan wawancara yang telah ada. Kemudian melanjutkan mengajukan berbagai
pertanyaan dengan menggunakan teknik probing. Teknik diam silent digunakan sebagai cara untuk memberikan
kesempatan kepada partisipan untuk mengingat kembali dan menceritakan pengalamannya. Peneliti juga berupaya untuk tidak mengarahkan jawaban
partisipan dan membiarkan pastisipan mengungkapkan pengalamannya secara bebas terhadap pertanyaan yang diajukan selama proses wawancara sehingga data
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh merupakan informasi alamiah yang sesuai dengan pengalaman partisipan.
Sebelum mengakhiri wawancara, peneliti menyimpulkan hasil wawancara yang bertujuan untuk mengklarifikasi segera hasil wawancara. Setelah wawancara
selesai peneliti menyatakan kesediaannya untuk membantu partisipan. Partisipan juga disarankan untuk menghubungi peneliti baik secara langsung ataupun
melalui telepon jika partisipan merasa perlu untuk menceritakan lebih lanjut tentang pengalamannya.
Apabila data hasil wawancara, hasil observasi, dan catatan lapangan yang ada sudah dilengkapi, maka dibuat transkrip hasil wawancara. Transkrip
wawancara divalidasi oleh partisipan untuk menambahkan, mengurangi serta meluruskan catatan dalam transkrip. Peneliti melakukan analisis terhadap data
yang didapat bersamaan dengan proses bimbingan dengan dosen, dan penelitian akan terus dilakukan sampai dirasa tidak ada lagi hal-hal yang ingin diketahui dari
partisipan. Pencarian informasi dari partisipan lain terus dilakukan sesuai dengan prosedur dan dihentikan setelah tercapai saturasi. Setelah semua partisipan
melakukan validasi hasil transkrip dan rekaman wawancara, untuk meyakinkan kesesuaian dengan fakta. Peneliti melakukan terminasi akhir dengan partisipan
dalam penelitian dan menyampaikan bahwa proses penelitian telah selesai.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional