Permasalahan Umum Permasalahan Energi Saat Ini
18
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2015
• Mengingat pengembangan energi terbarukan
memiliki kendala yang cukup berat, antara lain potensi yang kecil dan tersebar, investasi yang tinggi
dan letak kebutuhan energi jauh dari lokasi potensi energi. Target pengembangan energi terbarukan
yang relatif tinggi akan memerlukan perhatian dalam pelaksanaan pembangunannya.
• Dalam program kelistrikan target pengembangan 35
GW dalam 5 tahun memerlukan perhatian, khususnya dalam perijinan, pembebasan lahan, investasi, serta
alih teknologi dalam rangka kemandirian energi.
• Peningkatan pembangkit listrik tenaga uap batubara
akan memerlukan jaminan dalam pembiayaan. Hal ini disebabkan lembaga inansial seperti World Bank
segan untuk memberikan bantuan pendanaan sejalan dengan kecenderungan dunia untuk mengurangi
penggunaan batubara yang dianggap sebagai pengotor lingkungan.
• Dalam kaitan pengembangan cadangan energi
nasional yang terdiri dari cadangan strategis, cadangan penyangga dan cadangan operasional,
maka saat ini Indonesia hanya memiliki cadangan operasional BBM yang hanya untuk 13 - 33 hari
premium, avtur, dan FO 13 hari, solar 15 hari, dan minyak tanah 33 hari tidak termasuk cadangan untuk
operasional kilang adalah sangat mengkuatirkan. Sementara itu gagasan untuk mengembangkan
cadangan operasional rata-rata 30 hari akan sulit direalisir dan harus direncanakan secara hati hati dan
konsisten karena meliputi perencanaan luas yang meliputi lokasi, volume penyimpanan, penyiapan
infrastruktur baik pelabuhan, tanki minyak dan BBM, kapal, pendanaan dan lainnya.
• Development of renewable energy has a fairly severe
constraints, i.e. the potency is small and scattered, high investment and the energy demand location is far from
energy potential location. The development target of renewable energy is high, thus it will need extra
attention in the implementation of its development.
• In the electricity program, development targets of 35
GW in the next 5 years require attention, particularly in the permitting, land acquisition, investment,
and technology transfer in the context of energy independence.
• Development of coal ired power generation will require
a guatartee for funding. Financial institutions such as the World Bank are reluctant to provide inancial loan
considering the world’s trend to reduce the use of coal which is considered as environment pollutant.
• Relating to the development of national energy
reserves that consist of strategic reserves, reserve bufer and operational reserves, Indonesia has only
13-33 days of operational reserves of oil fuel gasoline, avtur, and FO for 13 days, HSD 15 days, and kerosene
33 days excluding the crude oil reserves for reinery’s operations which is very worrying. Meanwhile, the
idea to develop a operation reserve at an average of 30 days will be diicult to be realized and should be
planned carefully and consistently because it includes extensive planning, including the location, the volume
of storage, preparation of infrastructure such as ports, crude oil and oil fuels tankers, ship, funding and others.