Industry Sector Kebutuhan Energi Per Sektor

36 OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2015 8 4 42 43 42 40 42 29 29 30 29 28 16 16 428 493 646 894 1212 1612 2104 2678 3334 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 2013 2016 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 Ju ta S BM M il li o n BO E M. Tanah Kerosene M. Solar Diesel Oil M. Bakar Fuel Oil Batubara Coal Gas LPG Listrik Electricity Biodiesel Biomassa Biomass TOTAL Gambar 3.3 Proyeksi kebutuhan energi inal di sektor industri Figure 3.3 Projection of inal energy demand in industry sector Peranan batubara di sektor ini cukup tinggi karena hampir semua teknologi boiler di industri memerlukan batubara sebagai bahan bakar, oleh karena itu penggunaannya meningkat sebesar 5,7 per tahun atau mendekati lebih dari 300 juta ton di tahun 2050. Beberapa peralatan seperti pemotongan, conveyor dan mesin-mesin penggerak lainnya banyak memanfaatkan tenaga listrik dalam pengoperasiannya. Beberapa industri memanfaatkan minyak solar menjadi start up sistem dan sebagai backup dalam membangkitkan listrik, khususnya sebagai bahan bakar genset. The role of coal in this sector is quite high because almost all boiler technology in the industry is coal-ired. As a result, its demand will increase by 5.7 per year or more than 300 million tonnes in 2050. Some equipment such as cutting machines, conveyor and other propulsion engines utilize a lot of electricity to operate. Some industries utilize diesel oil as a system startup and as a backup in electricity generation.

3.2.2 Sektor Transportasi

Saat ini sektor transportasi didominasi oleh kendaraan darat yang jumlahnya terus meningkat. Kendaraan pribadi banyak digunakan di wilayah perkotaan sedangkan kendaraan barang berupa truk besar yang menunjang sektor industri, jumlahnya terus meningkat seiring dengan produksi industri yang terus berkembang. Demikian juga pergerakan bis antar wilayah berkembang cukup pesat.

3.2.2 Transportation Sector

The transportation sector is currently dominated by road vehicles whose numbers continue to rise. Private vehicles are widely used in urban areas. Number of large freight vehicles such as trucks which support the industrial sector also continues to increase along with the industrial production growth. Similarly, inter-regional bus activity is growing rapidly. As a result, the demand of gasoline and diesel oil 37 2015 INDONESIA ENERGY OUTLOOK 53 53 51 48 38 39 38 38 40 51 8 7 5 323 366 445 584 753 968 1227 1527 1867 400 800 1200 1600 2000 2013 2016 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 Jut a SB M M il li on BO E Bensin Gasoline M. Solar Diesel Oil Avtur M. Bakar Fuel Oil Listrik Electricity Gas Biodiesel TOTAL Sebagai akibatnya pemakaian premium dan minyak diesel terus meningkat dengan laju 3,9 dan 5,6 per tahun. Seiring dengan hal tersebut pertumbuhan biodiesel yang pemanfaatannya didukung oleh regulasi mandatori biofuel juga terus meningkat hingga 14,1 per tahun. Perkembangan biodiesel juga didukung oleh produsen- produsen kendaraan yang mulai mendesain kendaraannya yang didedikasikan berbahan bakar nabati. Agar pembangunan dapat merata di setiap pulau dan lokasi terpencil, transportasi udara dan laut juga terus dikembangkan. Hingga 2050 laju pertumbuhan avtur dan minyak bakar diperkirakan sekitar 4,4 dan 4,8. Penggunaan gas dan listrik sudah mulai dipertimbangkan dalam sektor ini, namun konstribusinya masih sangat kecil yaitu masing-masing sekitar 0,1. continues to increase at a rate of 3.9 and 5.6 per year respectively. Growth of biodiesel utilization is in line with the activity growth and will continue to increase up to 14.1 per year which supported by the biofuel mandatory regulations. The development of biodiesel is also supported by the vehicle manufacturers that have begun to design biofuel dedicated vehicles. In order to make an evenly distributed development on each island and remote location, advancement in air and sea transportation is maintained. Until 2050, growth rate of avtur and fuel oil are estimated at around 4.4 and 4.8 respectively. Gas and electricity has been considered in this sector, but their demand is still very small with contribution for each about 0.1. Gambar 3.4 Proyeksi kebutuhan energi inal di sektor transportasi Figure 3.4 Projection of inal energy demand in transportation sector