Intensitas Emisi GRK Energy Development in Supporting Sustainable Development

81 2015 INDONESIA ENERGY OUTLOOK

6.6 Optimalisasi Mitigasi GRK

Optimization of GHG Mitigation Mitigasi GRK dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi eisien dan pemanfaatan energi terbarukan. Namun demikian, optimalisasi penggunaan energi terbarukan masih dapat dilakukan sepanjang keekonomiannya bersaing dengan energi fosil dan didukung oleh kebijakan yang sesuai. Seperti diuraikan sebelunya bahwa pemanfaatan energi terbarukan dalam BPPT-OEI 2015 relatif terbatas. Selama tahun 2013 s.d. 2050 pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkit listrik mencapai PLTP 18,0 GW, PLTA 36,33 GW, PLTS 5,01 GW, PLTB 3,00 GW, PLTSa 2,03 GW, PLTU biomassa 12,63 GW, PLT kelautan 0,13 GW, PLT biofuel 11,29 GW, dan PLTN 6,00 GW. Kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan dan permintaan pemanfaatan EBT hanya menghasilkan bauran EBT sebesar 12,69 terhadap total penyediaan energi pada tahun 2050, masih jauh dari sasaran KEN yang mencapai minimal 31 sepanjang keekonomiannya terpenuhi. Teknologi energi terbarukan seperti tenaga matahari dan angin menggunakan sumberdaya yang ‘gratis’ dan tidak menghasilkan emisi GRK, tetapi membutuhkan lahan yang signiikan dan tidak selalu tersedia bila diperlukan. Teknologi batubara dan nuklir menghasilkan listrik dalam jumlah yang besar dan tersedia setiap saat, tetapi menghasilkan emisi GRK yang banyak batubara dan memerlukan pembuangan limbah jangka panjang nuklir. Pengkajian relatif manfaatdampak dalam memilih bahan bakar pembangkit listrik ditunjukkan pada Tabel 6.1 EPRI, 2012. Dari pemanfaatan EBT tersebut, masih terbuka peluang untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik EBT, sehingga kita perlu ”belajar dari masa depan”. Seperti diketahui kesepakatan global tentang sasaran peningkatan suhu sebagai batas konsekuensi risiko “berbahaya” dari pemanasan global adalah sebesar 3,6°F sering disebut dalam negosiasi internasional dengan target 2°C. Namun saat ini dunia berada di jalur emisi GRK yang akan melebihi target tersebut. Seperti disepakati dunia, IPCC untuk pertama kalinya mendukung pandangan aktivis iklim dan ilmuwan yang telah memperingatkan bahwa negara tidak dapat membakar cadangan bahan bakar fosil karena akan mengakibatkan peningkatan suhu melebihi kesepakatan. GHG mitigation can be done through the use of eicient technologies and renewable energy utilization. However, optimizing the use of renewable energy is viable as long as its economical can compete with fossil energy and supported by valid policies. As noted earlier that the utilization of renewable energy in BPPT-OEI 2015 is relatively limited. During the period 2013-2050 utilizations of renewable energy for electricity generation reach geothermal p.p 18.0 GW, hydropower 36.33 GW, Solar p.p 5.01 GW, wind p.p 3.00 GW, landill gas p.p 2.03 GW, biomass p.p 12.63 GW, ocean p.p 0.13 GW, biofuel p.p 11.29 GW, and a nuclear p.p 6.00 GW. Renewable energy power generation capacity and the utilization of renewable energy only amounted to 12.69 of the total energy mix in 2050, which is still far from KEN target of minimum 31 as long as the economics are met. Renewable energy technologies such as solar and wind use ‘free’ resources and do not produce GHG emissions but require signiicant amout of land and not available all the time. Coal and nuclear technology are producing electricity in large quantities and available at any time, but they produce a lot of GHG coal and require long-term waste disposal nuclear. Realtive beneitimpact assessment for selecting power plants’ fuel is shown in Table 6.1 EPRI, 2012. There are still opportunities to increase the capacity of NRE power generation, so we need to “Learn From the Future”. The global agreement on target of temperature increase as known as “dangerous limit” of global warming is by 3.6° F often called in international negotiations with the target of 2° C. But right now the world is on track which GHG emissions will exceed that target. The IPCC, for the irst time, supports climate activists and scientists’ view that have warned countries for not burning their fossil fuel reserves as it would lead to an increase in temperature and exceeds the target.