20 Dalam Keown et al. 2011:237 dinyatakan, John Moody pertama kali membuat
peringkat obligasi pada tahun 1909. Sejak saat itu ada tiga agensi yakni Moody’s, Standard and Poor’s, dan Fitch Investor Service membuat peringkat
pada perusahaan obligasi. Peringkat obligasi mencakup penilaian atas risiko obligasi yang mungkin terjadi kemudian. Faktor historikal memainkan peran
penting dalam menentukan peringkat obligasi. Peringkat obligasi secara umum dipengaruhi oleh:
1. Proporsi modal terhadap hutang
2. Tingkat profitabilitas perusahaan
3. Tingkat kepastian dalam menghasilkan pendapatan
4. Besar kecilnya perusahaan
5. Sedikit penggunaan hutang subordinat
Peringkat obligasi juga akan mempengaruhi tingkat pengembalian obligasi yang diinginkan oleh investor. Semakin buruk peringkat suatu obligasi, maka akan
semakin tinggi tingkat pengembalian hasil yang dituntut atas suatu obligasi. Peringkat ini menjadi sangat penting artinya bagi para manajer keuangan karena
merupakan indikator atas risiko sebuah obligasi yang akhirnya memperngaruhi tingkat pengembalian yang harus dibayarkan atas dana pinjaman.
2.4.1 Kategori Peringkat Obligasi
Situs resmi PEFINDO www.pefindo.com menyatakan bahwa sebuah rating PEFINDO bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau
menahan surat hutang tertentu yang diterbitkan oleh perusahaan, karena tidak mengomentari harga pasar atau kesesuaian untuk investor tertentu. Peringkat
Universitas Sumatera Utara
21 obligasi didasarkan pada informasi saat ini yang dilengkapi oleh emiten atau
diperoleh oleh PEFINDO dari sumber lain yang dianggap dapat diandalkan. PEFINDO dapat mengubah, menangguhkan, atau menarik rating kredit akibat dari
perubahan materi dalam kapasitas melayani pengembalian utang. Rating obligasi PEFINDO dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:
Table 2.1 Peringkat Obligasi berdasar PEFINDO
Peringkat Keterangan
AAA
Efek Utang dengan peringkat idAAA merupakan Efek Utang yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia
lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
AA
Efek Utang dengan peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat
untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibandingkan ekuitas Indonesia lainnya.
A
Efek Utang dengan Peringkat idA memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat dibandingkan entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan
BBB
Efek Utang dengan peringkat idBBB didukung oleh kemampuan obligor yang memadai
relatif dibandingkan entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan,
namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.
BB
Efek Utang dengan peringkat idBB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang agak lemah relatif dibandingkan entitas Indonesia lainnya untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak
menentu dan merugikan.
B
Efek utang dengan peringkat idB menunjukkan parameter perlindungan yang sangat lemah
. Walaupun obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan keadaan
bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
Universitas Sumatera Utara
22
Lanjutan Tabel 2.1
Peringkat Keterangan
CCC Hutang dengan peringkat ini rentan terhadap non-payment, dan tergantung
pada bisnis yang menguntungkan dan kondisi keuangan bagi obligor untuk memenuhi hutang jangka panjangnya.
D Keamanan hutang pada peringkat ini dalam gagal bayar, atau gagal memenuhi
kewajiban, terjadi secara otomatis pada kewajiban nonpayment yang pertama kali. Pengecualian dibenarkan bila pembayaran bunga lewat dari tanggal jatuh
tempo yang dilakukan dalam masa tenggang.
Sumber: www.pefindo.com
Pada Tabel 2.1 terlihat peringkat obligasi yang mencerminkan kualitas dari obligasi yang diterbitkan perusahaan. Peringkat obligasi memiliki hubungan yang
negatif dengan yield to maturity. Perusahaan dengan peringkat obligasi yang tinggi umumnya menawarkan yield yang rendah sebaliknya perusahaan dengan
peringkat obligasi yang rendah akan memiliki yield to maturity yang tinggi untuk menarik minat investor membeli investasi.
Brigham dan Houston, 2010:375. Menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki peringkat obligasi yang rendah tentunya akan menawarkan obligasi dengan imbal
hasil yang tinggi untuk lebih menarik minat dari investor demikian sebaliknya, obligasi dengan peringkat tinggi akan menawarkan yield obligasi yang lebih
rendah.
2.5 Tingkat Suku Bunga 2.5.1 Pengertian Suku Bunga