23 memperoleh pinjaman. Dalam kegiatan perbankan terdapat dua macam bunga
yang diberikan kepada nasabah, yaitu sebagai berikut:
1. Bunga simpanan.
Bunga simpanan merupakan bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan
harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Contohnya yaitu bunga tabungan, jasa giro, dan bunga deposito.
2. Bunga pinjaman.
Yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Contoh yaitu bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus
dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masingmasing
saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik
dan demikian pula sebaliknya.
2.5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
Menurut Kasmir 2008: 131, faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan dana
Apabila bank mengalami kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi
adalah dengan menaikkan suku bunga simpanan. Dengan naiknya suku bunga simpanan maka akan menarik nasabah untuk menyimpan dana nya di bank dan
Universitas Sumatera Utara
24 kebutuhan dana dapat terpenuhi. Namun apabila dana simpanan banyak sementara
permohonan pinjaman sedikit maka bank akan menurunkan bungan simpanan sehingga mengurangi minat nasabah untuk menyimpan dana nya, atau dengan
cara menurunkan bunga kredit sehingga dapat meningkatkan permohonan kredit. 2.
Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang
paling utama bagi pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16 pertahun, maka jika hendak
membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan diatas bunga pesaing, misalnya 16,5. Namun untuk bunga pinjaman harus berada dibawah
bunga pesaing. 3.
Kebijakan pemerintah Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal atau
minimal suku bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Dengan ketentuan batas minimal atau maksimal tidak boleh melebihi batas yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah. 4.
Target laba yang diinginkan Target laba yang diinginkan merupakan besarnya keuntungan jumlah laba yang
diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu pihak bank harus hatihati
dalam menentukan persentase laba atau keuntungan yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
25 5.
Jangka waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman maka akan semakin tinggi bunganya,
hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang dan demikian pula sebaliknya.
6. Hubungan baik
Pihak bank biasanya menggolongkan nasabahnya menjadi dua yaitu nasabah utama primer dan nasabah biasa sekunder. Penggolongan ini didasarkan pada
keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga
dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa. Tingkat suku bunga memiliki hubungan yang positif terhadap yield to maturity.
Hal ini karena jika suku bunga bank meningkat, maka investor akan lebih tetarik berinvestasi dalam bentuk deposito daripada membeli obligasi sehingga
permintaan terhadap obligasi akan menurun yang mengakibatkan menurunnya harga obligasi, menurunnya harga obligasi akan mendorong meningkatnya yield
to maturity untuk menarik investor berinvestasi pada obligasi. Jogiyanto, 2010:176 menyatakan bahwa hubungan antara tingkat suku bunga dengan harga
obligasi adalah negatif dan hubungan antara harga obligasi dengan Yield To Maturity adalah juga negatif. Apabila tingkat suku bunga meningkat maka akan
lebih menguntungkan berinvestasi pada deposito, sehingga harga obligasi di pasar akan mengalami penurunan yang akan mengakibatkan Yield To Maturity obligasi
mengalami kenaikan.
Universitas Sumatera Utara
26
2.6 Ukuran Perusahaan 2.6.1 Pengertian Ukuran Perusahaan