Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Uji Asumsi Klasik Tingkat Suku Bunga X Peringkat Obligasi X

45 Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode Saham Kode Obligasi Jatuh Tempo 1 PT. Adira Dinamika Multifinance, Tbk ADMF ADMF01CCN1 16-Des-16 2 PT. Aneka Tambang Persero, Tbk ANTM ANTM01ACN1 14-Des-18 ANTM01BCN1 14-Des-21 3 PT. Arpeni Pratama Ocean Line, Tbk APOL APOL02A 30-Jun-21 PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk BBTN BBTN14 11-Jun-20 BBTN15 28-Jun-21 5 PT. BPD Jawa Barat Banten, Tbk BJBR BJBR07C 09-Feb-18 6 PT. Bank Mandiri Persero, Tbk BMRI BMRI01 11-Des-16 7 PT. Bank CIMB Niaga, Tbk BNGA BNGA01SB 08-Jul-17 BNGA02SB 23-Des-20 BNGA01B 23-Des-16 8 PT. Bank International Indonesia, Tbk BNII BNII01BCN1 06-Des-16 BNII01SB 19-Mei-18 BNII01SBCN1 06-Des-18 9 PT. Bank Permata, Tbk BNLI BNLI02SB 28-Jun-18 10 PT. Smartfren Telecom, Tbk FREN FREN01 15-Jun-17 11 PT. Indosat, Tbk ISAT ISAT05B 29-Mei-17 ISAT07B 08-Des-16 12 PT. Jasa Marga Persero, Tbk JSMR JMPD13R 21-Jun-17 13 PT. Bank OCBC NISP, Tbk NISP NISP03SB 30-Jun-17 14 PT. Bank Pan Indonesia, Tbk PNBN PNBN04SB 09-Nop-17 15 PT. Telekomunikasi Indonesia Persero, Tbk TLKM TLKM02B 06-Jul-20 Sumber: www.idx.co.id

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Data ini bisa diperoleh dari media internet, jurnal dan buku-buku referensi.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi pustaka yaitu pengumpulan data melalui informasi dari tulisan ilmiah, jurnal, artikel ataupun internet yang memiliki relevansi dengan objek penelitian yang nantinya data Universitas Sumatera Utara 46 tersebut digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan terhadap apa yang ada di lapangan.

3.8 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari model analisis data yang digunakan. Uji asumsi klasik adalah pernyataan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda Situmorang dan Lufti, 2014 : 114. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Uji Normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik Jarque-Bera, dan QQ Plot, Uji Heteroskedastisitas delakukan dengan pendekatan Uji Glejser, Uji Multikolonearitas dengan pendekatan nilai Variance Inflation Factor VIF serta Uji Autokorelasi dengan pendekatan nilai Durbin Watson DW

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif statistik dan analisis regresi linear berganda data panel.

3.9.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.

3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda Data Panel

Untuk menguji hipotesis tentang pengaruh variabel independen Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt to Equity Ratio Universitas Sumatera Utara 47 terhadap Yield to Maturity, penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda data panel. Di dalam ekonometrika, data panel adalah hasil gabungan dari data deret waktu time series dan data silang cross section dengan model sebagai berikut: Yit = α + b 1 X 1 it + b 2 X 2 it + b 3 X 3 it + b 4 X 4 it + eit di mana: Y = Yield to Maturity YTM a = Konstanta i = 1, 2, …, N simbol perusahaan dan t = 1, 2, …, T simbol tahun N = banyaknya perusahaan t = banyaknya tahun b 1 , b 2 , b 3 ,b 4 = koefisien regresi parsial untuk X 1 , X 2 , X 3 , dan X 4, X 1 = Tingkat Suku Bunga X 2 = Peringkat Obligasi X 3 = Ukuran Perusahaan X 4 = Debt to Equity Ratio DER e = disturbance error faktor penggangguresidual Karena merupakan hasil gabungan dari data deret waktu dan data silang maka panel data ini memiliki beberapa keunggulan menurut Gujarati 2006 : 637, yaitu: 1. Mampu mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section murni atau data time series murni. 2. Mampu mengontrol heterogenitas individu atau unit cross section. 3. Memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antar peubah serta meningkatkan derajat kebebasan sehingga data menjadi lebih efisien. Universitas Sumatera Utara 48 4. Data panel lebih baik digunakan untuk studi dynamics of adjusment karena terkait dengan observasi pada cross section yang sama secara berulang. 5. Mampu menguji dan mengembangkan model perilaku yang lebih kompleks. Estimasi model dengan menggunakan data panel dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode kuadrat terkecil pooled least square, metode efek tetap fixed effect, dan metode efek random random effect. 3.10 Metode Analisis Data Panel 3.10.1 Pooled Least Square Common Effect Model Metode kuadrat terkecil yaitu mengestimasi data panel dengan Metode Pooled least square PLS. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dalam pengolahan data panel yaitu dengan menggabungkan seluruh data time series dan data silang. Dengan N sebagai jumlah unit cross section individu dan T adalah jumlah periode waktunya. Dengan mengansumsi komponen error dalam pengolahan kuadrat terkecil biasa, kita dapat melakukan proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit cross section.

3.10.2 Metode Efek Tetap Fixed Effect Model

Kesulitan terbesar dalam pendekatan metode kuadrat terkecil adalah adanya asumsi intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan, baik antar daerah maupun antar waktu yang kurang sesuai dengan tujuan penggunaan data panel. Untuk mengatasi hal ini dapat digunakan pendekatan model efek tetap fixed effect yaitu dengan menambahkan model dummy pada data panel, sehingga model efek tetap disebut juga dengan Least Square Dummy Variable. Metode efek tetap memper-hitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi masalah Universitas Sumatera Utara 49 omitted variables, yang mungkin membawa perubahan pada intercept time series atau cross-section . Pada metode efek tetap estimasi dapat dilakukan dengan tanpa pembobot no weighted atau Least Square Dummy LSDV dan dengan pembobot crosssection weight atau General Least Square GLS. Tujuan dilakukan pembobotan ini adalah untuk mengurangi heterogenitas antar unit cross section Gujarati 2006 : 639.

3.10.3 Metode Efek Acak Random Effect Model

Pendekatan Metode efek acak memperbaiki efisiensi proses least square dengan memperhitungkan error dan cross-section dan time series. Model efek acak adalah variasi dari estimasi generalized least square GLS. Model efek acak disebut juga sebagai error component model karena dalam model ini, parameter yang berbeda antar individu maupun antar waktu dimasukkan ke dalam error. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah error secara individual tidak saling berkorelasi, begitu pula dengan error kombinasinya. Penggunaan model efek acak dapat menghemat derajat kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti pada model fixed effect. Hal ini berimplikasi kepada parameter hasil estimasi akan menjadi efisien. Semakin efisien maka model yang akan didapat semakin baik. Dengan demikian adanya gangguan asumsi klasik dalam model ini telah terdistribusi secara normal sehingga tidak diperlukan lagi treatmen terhadap model bagi pelanggaran asumsi klasik yaitu asumsi adanya autokorelasi, multikoliniearitas dan heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 50

3.10.4 Pemilihan Model Data Panel

Model mana yang akan dipilih dari 3 pendekatan model yang ada maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu agar diperoleh pendekatan model yang paling sesuai terhadap hasil penelitian ini. Pengujian statistik yang digunakan dalam data panel yaitu: 1. Uji Chow Chow test Uji Chow merupakan pengujian statistik yang digunakan untuk memilih apakah lebih baik menggunakan model kuadrat terkecil Pooled Least Square Common Effect Model atau model efek tetap Fixed Effect. Uji Chow digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan model efek tetap Fixed Effect lebih baik dari teknik regresi data panel tanpa variabel dummy dengan melihat residual sum of squares RSS. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis berikut : H : Model Kuadrat Terkecil Ha: Model Efek Tetap Dasar penolakan terhadap hipotesis nol adalah dengan menggunakan F statistik atau Uji Chow yang dirumuskan dalam bentuk persamaan berikut ini: F = di mana: RSS1 = residual sum square hasil pendugaan model Efek Tetap RSS2 = residual sum square hasil pendugaan model PLS N = jumlah data cross section T = jumlah data time series K = jumlah variabel bebas Universitas Sumatera Utara 51 Jika nilai chow statistics F-stat hasil pengujian lebih besar dari F-tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H sehingga model yang digunakan adalah Model Efek Tetap dan sebaliknya. 2. Uji Hausman Uji Hausman adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan dalam memilih apakah menggunakan model efek tetap Fixed Effect atau menggunakan model efek random Random Effect. Jika nilai probabilitas lebih k ecil dari nilai α = 5 maka Ho ditolak dan model yang dipilih adalah Fixed Effect dan sebaliknya.

3.11 Pengujian Hipotesis

Setelah mendapatkan paramater estimasi yang dianggap sesuai maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap parameter estimasi tersebut. Pengujian dilakukan untuk menentukan baik tidaknya sebuah model yang telah dipilih.

3.11.1 Uji Serempak Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah: a. H :b 1 = b 2 = b 3= b 4 =0, artinya secara serempak Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Universitas Sumatera Utara 52 b. H a : minimal satu b i ≠ 0, artinya secara serempak Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05 maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel . Dimana kriterianya, yaitu: a. H diterima jika F hitung F tabel pad a α = 5 b. H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

3.11.2 Uji Parsial Uji t

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2005: 84. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut.

a. Tingkat Suku Bunga X

1 H : b 1 = 0, artinya Tingkat Suku Bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. H a : b 1 ≠ 0, artinya Tingkat Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Universitas Sumatera Utara 53

b. Peringkat Obligasi X

2 H : b 2 = 0, artinya Peringkat Obligasi berpengaruh tidak signifikan terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. H a : b 2 ≠ 0, artinya Peringkat Obligasi berpengaruh signifikan terhadap Yield to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

c. Ukuran Perusahaan X

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERINGKAT OBLIGASI , MATURITY, LIKUIDITAS DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 105

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 10

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 2

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 9

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 31

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 3

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan, dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Yield To Maturity Obligasi Koorporasi di Bursa Efek Indoneisa Periode 2011-2014

0 0 8

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, DEBT TO EQUITY RATIO, PERINGKAT OBLIGASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI (Obligasi Korporasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Hermawan Ariffudin, Nur Anissa dan Metta Kusumaningtyas her

0 0 13

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, DEBT TO EQUITY RATIO DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI KORPORASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 13

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, DEBT TO EQUITY RATIO DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI KORPORASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 2 13