0,49026 49,03. Nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata berarti kesenjangan data rendah.
4.2.2 Analisis Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Berikut disajikan hasil uji normalitas pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Pada tabel
diatas, nilai kolmogorov smirnov sebesar 0,896 dengan signifikansi 0,398 dan nilai signifikansi diatas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinearitas
Berikut hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.3 dibawah ini.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .47958828
Most Extreme Differences Absolute
.125 Positive
.125 Negative
-.047 Kolmogorov-Smirnov Z
.896 Asymp. Sig. 2-tailed
.398 a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.3 Nilai Collinearity Statistics
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Zero-
order Partial Part Toler
ance VIF
1 Constant .516
.274 1.887
.065 Risiko Keuangan
.737 .547
.199 1.347
.184 .158 .191 .190 .917
1.090 Risiko Operasional
-.389 .409
-.140 -.951
.346 -.083 -.136 -.134 .917
1.090 a. Dependent Variable: NilaiPerusahaaan
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai tolerance Risiko Keuangan sebesar 0,917 dan risiko operasional sebesar 0,917, nilai tolerance tersebut lebih
besar dari 0,10 sehingga tidak terjadi multikolinearitas. Nilai VIF dari variabel risiko keuangan sebesar 1,090 dan risiko operasional sebesar 1,090, nilai VIF
tersebut lebih kecil dari 10 sehingga tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heterokedasitas
Berikut hasil uji heterokedasitas pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Grafik
Scatterplot
Terlihat pada gambar 4.1 bahwa titik-titik menyebar secara acak diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y. Hal ini disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedasitas. Hasil uji glejser dibawah ini.
Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant .212
.174 1.218
.229 Risiko Keuangan
.297 .347
.128 .854
.397 Risiko Operasional
.015 .260
.009 .058
.954 a. Dependent Variable: AbsRes
Pada tabel 4.4 nilai signifikansi risiko keuangan sebesar 0,397 dan risiko operasional 0,954 dan nilai tersebut diatas 0,05 maka disimpulkan tidak terjadi
heterokedasitas. Dengan kata lain variabel independen dalam penelitian ini memiliki sebaran varian yang sama.
4. Uji Autokorelasi
Berikut hasil uji autokorelasi pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .208
a
.043 .003
.48948 2.206
a. Predictors: Constant, Risiko Operasional, Risiko Keuangan b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Nilai DW
hitung
sebesar 2,206 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5, jumlah pengamatan 51, jumlah variabel
independen 2, maka nilai tabel Durbin Watson adalah dL= 1,4684 dan dU= 1,6309. Oleh karena nilai DW
hitung
2,206 lebih besar dari pada batas atas 1,6309 dan lebih kecil daripada 4-dU = 4-1,6309 =2,3691 atau:
Maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model penelitian ini.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Berikut hasil analisis regresi linear berganda pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .516
.274 1.887
.065 Risiko Keuangan X1
.737 .547
.199 1.347
.184 Risiko Operasional
X2 -.389
.409 -.140
-.951 .346
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Pada tabel 4.6 diatas, nilai konstanta 0,516. Nilai koefisien variabel risiko keuangan 0,737 dan koefisien variabel risiko operasional -0,389 sehingga
diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut. dU d 4- dU
1,6309 2,206 2,3691
Nilai perusahaan = 0,516 + 0,737 X1 – 0,389 X2
Persamaan regresi di atas memiliki arti sebagai berikut: 1.
Konstanta 0,516 Nilai constant menunjukkan 0,516 artinya jika variabel risiko keuangan
dan risiko operasional sama dengan 0 nol maka variabel nilai perusahaan 0,516.
2. Koefisien Risiko Keuangan 0,737
Nilai variabel risiko keuangan menunjukkan tanda positif sebesar 0,737 artinya kenaikan 1 rasio risiko keuangan akan meningkatkan nilai
variabel nilai perusahaan sebesar 0,737 . 3.
Koefisien Risiko Operasional -0,389 Nilai variabel risiko operasional menunjukkan tanda minus sebesar -0,389
artinya meningkatnya 1 rasio risiko operasional akan menurunkan nilai variabel nilai perusahaan sebesar -0,389 .
4.2.4 Analisis Uji Hipotesis Penelitian 1. Uji F Uji Signifikansi Simultan
Uji F digunakan untuk menguji Hipotesis 3 yaitu apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara
bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F tercantum pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.518 2
.259 1.080
.348
a
Residual 11.500
48 .240
Total 12.018
50 a. Predictors: Constant, Risiko Operasional, Risiko Keuangan
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Berdasarkan tabel 4.7, nilai signifikansi adalah 0,348 yang lebih besar dari 0,05 sehingga variabel-variabel independen dalam penelitian ini secara simultan
tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. F hitung = 1,080 F tabel = 3,19 sehingga H1 tidak dapat diterima yaitu variabel risiko keuangan dan risiko
operasional secara simultan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Uji t Uji Signifikansi Parsial
Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Hasil
uji t tercantum pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .516
.274 1.887
.065 Risiko Keuangan
.737 .547
.199 1.347
.184 Risiko Operasional
-.389 .409
-.140 -.951
.346 a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Pada tabel 4.8 dapat dilihat nilai signifikansi variabel risiko keuangan adalah 0,184 dan variabel risiko operasional adalah 0,346. Nilai signifikansi
tersebut diatas 0,05 maka H1 tidak dapat diterima. Nilai t tabel 2,0106 sedangkan t hitung 1,347 dan -0,951 sehingga t hitung t tabel maka H1 tidak dapat diterima.
3. Uji R