Tobin’s Q atau Q ratio atau Q Teori adalah rasio atau teori yang pada tahun 1969 diperkenalkan pertama kali oleh James Tobin. James Tobin adalah seorang
ekonom Amerika yang sukses mendapatkan nobel dalam bidang ekonomi dengan hipotesisnya, nilai pasar dari suatu perusahaan seharusnya sama dengan biaya
ganti aset perusahaan tersebut sehingga terciptalah keadaan yang ekuilibrium. Rumus Tobin’s Q yaitu penjumlahan dari ME dan DEBT dibagi dengan TA
dimana ME bisa dicari dengan mengkalikan jumlah saham biasa perusahaan yang beredar di akhir tahun dengan harga penutupan saham closing price di akhir
tahun, DEBT dihitung dengan cara Total Utang + Persediaan – Aset Lancar dan TA merupakan nilai buku total aset perusahaan. Rumus tersebut dituliskan
sebagai berikut:
Tobins Q=ME+DEBTTA
Rumus di atas telah disesuaikan dengan kondisi transaksi keuangan perusahaan- perusahaan yang ada di Indonesia. Tobin’s q 1 Menggambarkan bahwa saham
dalam kondisi undervalued. Manajemen telah gagal dalam mengelola aset perusahaan. Potensi pertumbuhan investasi rendah. Tobin’s q = 1
Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi average. Manajemen stagnan dalam mengelola aset. Potensi pertumbuhan investasi tidak berkembang. Tobin’s
q 1 Menggambarkan bahwa saham dalam kondisi overvalued. Manajemen berhasil dalam mengelola aset perusahaan. Potensi pertumbuhan investasi tinggi.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan dari hasil penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat penting dan dapat dijadikan
sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini.
Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan masalah manajemen risiko. Oleh karena itu, peneliti melakukan langkah
kajian terhadap beberapa hasil penelitian berupa tesis dan jurnal-jurnal akuntansi. Penelitian tentang manajemen risiko diantaranya penelitian Sanjaya dan
Linawati 2015, Sekerci 2014, Bertinetti, Cavezzali, dan Gardenal 2013, Widodo, Rohman dan Yudawijaya 2013 dan Hoyt, Moore and Liebenberg
2008. Sanjaya dan Linawati 2015 menyajikan penelitian mengenai penerapan
Enterprise Risk Management dan variabel kontrol terhadap nilai perusahaan
disektor Keuangan. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan ERM
dan variabel kontrol secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan dan tidak berpengaruh signifikan ERM terhadap nilai perusahaan sedangkan variabel
kontrol berpengaruh signidkan terhadap nilai perusahaan Referensi Tesis dari Sekerci 2014 dengan judul Does Enterprise Risk
Management Create Value for firms?: Evidence from Nordic Countries. Nordic
countries adalah negara wilayah eropa timur dan atlantik utara seperti Denmark,
Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia. Penelitian ini menyelidiki pengaruh penerapan ERM terhadap nilai perusahaan. Hasilnya tidak menemukan hubungan
signifikan antara ERM dengan nilai perusahaan. Survey yang dilakukan sekerci bahwa shareholders tidak melakukan banyak untuk penerapan ERM dan manfaat
ERM dapat menutupi biaya tinggi, tetapi tidak membawa keuntungan untuk perusahaan.
Rujukan penelitian yang ke tiga yaitu jurnal dari Bertinetti, Cavezzali, dan Gardenal 2013 dengan judul Pengaruh penerapan Enterprise Risk Management
terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan Eropa. Jurnal ini menggunakan Tobin’s Q sebagai variabel dependen dan variabel independen adalah Enterprise
Risk Management. Variabel kontrol penelitian ini termasuk size, leverage, sales
growth, ROA, dividends, dan BETA. Hasil penelitian ini bahwa penerapan ERM
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel kontrol size, leverage, ROA
dan BETA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan sales growth
dan dividends tidak berpengaruh terhadap Tobin’s Q. Widodo, Rohman dan Yudawijaya 2013 dengan judul penelitian
Pengaruh Pengungkapan Manajemen Risiko Terhadap Nilai Perusahaan Bukti empiris dari Pasar Modal Indonesia. Variabel dependen adalah nilai perusahaan
diproksikan dengan Return On Asset ROA dan variabel independen adalah risiko keuangan, risiko operasional, dan risiko pemberdayaan. Objek penelitian adalah
menguji pengungkapan manajemen risiko terhadap nilai perusahaan. Pengujian dilakukan dengan regresi berganda dan hasilnya bahwa sebanyak 49 dari 60
perusahaan telah mengungkapkan manajemen risiko, pengungkapan yang paling banyak adalah risiko keuangan dan operasional dan secara parsial risiko
pemberdayaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan risiko keuangan dan operasional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian terdahulu berikutnya yang dilakukan oleh Hoyt, Moore and. Liebenberg 2008 dengan judul The value of Enterprice Risk Management :
Evidence from the U.S. Insurance Industry . Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa ERM berpengaruh terhadap size, dan institutional ownership dan hubungan negatif dengan reinsurance use dan leverage. Penelitian ini juga
menilai pengaruh ERM terhadap Tobin’s Q, proksi standar untuk nilai perusahaan. Dengan demikian, ditemukan bahwa ERM berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Untuk memudahkan pemahaman, penelitian terdahulu dituangkan dalam
tabel 2.1 yang disusun berdasarkan tahun terkini hingga terdahulu. Berikut disajikan tabel 2.1 tentang ringkasan penelitian terdahulu.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Indikator Teknik
Analisis Hasil Penelitian
1 Sanjaya dan
Linawati 2015 Pengaruh Penerapan
Enterprise Risk Management
dan Variabel kontrol
Terhadap Nilai Perusahaan di Sektor
Keuangan Variabel
Dependen: Nilai
Perusahaan Variabel
Independen: Pengungkapan
ERM Variabel
Kontrol Ukuran
Perusahaan
dan Leverage Nilai perusahaan
diukur dengan menggunakan
Tobin’s Q ERM diukur
dengan pencarian frase “Enterprise
Risk Management”
Ukuran perusahaan diukur
dengan jumlah aset, leverage
diukur dengan leverage ratio
Teknik pengujian:Uji
asumsi klasik, yang terdiri dari
uji normalitas, uji
multikolineritas, uji
heteroskedasitas dan uji
autokorelasi Teknik analisis
data : regresi linear berganda
OLS a. Terdapat pengaruh
signifikan ERM dan variabel kontrol secara
bersama-sama terhadap nilai perusahaan di
sektor keuangan b. Tidak berpengaruh
signifikan ERM terhadap nilai
perusahaan sedangkan variabel kontrol
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan di sektor keuangan
2. Sekerci 2014
Does Enterprise risk Management create
value for firms?: Evidence from Nordic
Countries Variable
Dependent: Firm Value
Variable Independent:
ERM Firm values used
Tobin’s Q ERM is dummy
variable Two Stage
Least Square 2SLS
Regression The main finding of the
paper is that value creation of ERM is not
supported after controlling for other
determinants of firm value and endogeneity
bias. The findings are highly consistent over
different specifications.
3 Bertinetti,
Cavezzali and Gardenal 2013
The effect of the enterprise risk
management implementation on the
firm value of European companies
Variable Dependen:
The Firm Value Variable
Independen: ERM adoption
The firm value used Tobin’s Q
ERM is set equal to 1 in
correspondence of the first evidence
of ERM adoption Tobins’s Q
Ratio A fix effect
panel regression This paper find a
positive statistically significant relation
between the ERM adoption and firm
value. As for the probability that a firm
engages in ERM protocol, we find size,
the company beta dan profitability ROA are
statically significant determinants.
4. Widodo,Rohman
dan Yudawijaya 2013
PENGARUH PENGUNGKAPAN
MANAJEMEN RISIKO TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN Bukti Empiris dari
Pasar Modal Indonesia Variabel
Dependen: Nilai
perusahaan diproksikan
dengan profitabilitas
perusahaan Variabel
Independen: a. Risiko
Keuangan b. Risiko
Operasional c. Risiko
Pemberdayaan Profitabiliatas
diukur dengan menggunakan
Return on Asset ROA
Risiko keuangan, risiko operasional,
risiko pemberdayaan
diukur manual analisis dengan
cara beri nilai 1 apabila risiko
diungkapkan, nilai 0 jika risiko tidak
diungkapkan Pengujian
Regresi berganda
a. Berdasarkan jumlah populasi sebesar 60
perusahaan tambang di Indonesia sebanyak 49
perusahaan telah mengungkapkan
manajemen risiko b. Bentuk
pengungkapan yang paling banyak adalah
risiko keuangan dan risiko operasional
c. Risiko pemberdayaan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan tambang.
Sedangkan risiko keuangan dan risiko
operasional tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan
5. Hoyt, Moore
and. Liebenberg 2008
The value of Enterprise Risk Management :
Evidence from the U.S. Insurance Industry
Variable Dependent:
ERM Variable
Independent: Firm Value
ERM is a dummy variable equal to
one for firm the engage in ERM.
Firm value used Tobin’s Q ratio
Regression Analysis
This paper find a positive relation
between firm value and the use of ERM. ERM
premium is statically and economically
significant and approximately 17
percent of firm value.
Sumber :Hasil ringkasan peneliti
2.3 Kerangka konseptual dan Hipotesis Penelitian