1. Risiko Sumber Daya Manusia SDM
a. Perusahaan akan berada pada risiko yang berat jika manajemennya lemah,
misalnya: Memiliki manajer eksekutif yang kurang memiliki sense of leadership
dan pengetahuan yang luas danatau lemah dalam berpikir serta bertindak fokus, misalnya dalam bidang pemasaran dan keuangan, memiliki
manajer eksekutif yang sulit dikendalikan oleh dewan komisaris,memiliki direktur keuangan yang lemah dan ketidakmampuan manajemen untuk
menjawab perubahan lingkungan usaha yang cepat dan tepat.
b. Suksesi pergantian pimpinan
Perihal siapa-siapa saja yang duduk di dewan direksi juga mempunyai banyak masalah. Salah satunya adalah koncoisme.
c. Risiko pekerja intisenior Beberapa perusahaan sangat bergantung kepada para pekerja utama atau
senior serta anggota direksi. Jika para pekerja intisenior pindah ke perusahaan pesaing maka perusahaan berada pada suatu risiko yang besar.
Untuk menangani risiko ini, perusahaan dapat memberikan penghargaan mencakup insentif finansial gaji dan pembagian laba, tanggung jawab
manajerial, alih wewenang pengambilan keputusan serta keuntungan gaya hidup.
d. Menangani karyawan Perusahaan yang peduli pada para pekerjanya digambarkan dengan
keinginannya untuk mendengarkan dan mempelajari, serta melaksanakan perubahan-perubahan yang dapat meningkatkan kondisi tenaga kerja.
Dengan melibatkan tenaga kerja dalam pembuat keputusan akan menjadi suatu tanda dari perusahaan yang sukses.
e. Pencarian tenaga kerja yang efektif Proses rekrutmen kepada pencari kerja tanpa kualifikasi yang memadai akan
menambah risiko bagi kinerja perusahaan. Pengukuran IQ sama sekali tidak mengindentifikasi apakah calon pekerja itu akan bekerja dengan baik atau
ridak. Perusahaan dapat meminimalkan risiko dengan menyiapkan job specification
, membuat suatu personal specification, dan memantau CV dan referensi.
2. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja
a. Biaya kecelakaan
Biaya untuk kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan, apalagi perusahaan yang memproduksi barang-barang yang berbahaya pastilah
besar.
b. Mengatur kesehatan dan keselamatan c. Penetapan risiko kesehatan dan keselamatan kerja
d. Meminimalisasi risiko
1 Menghilangkan bahaya
2 Memperkecil proses yang tidak aman dengan cara mengganti atau
merubah proses dengan lebih aman misalnya menganti alat produksinya.
3 Mengontrol bahaya
4 Mengontrol secara teratur akan membantu mencegah terjadinya
kecelakaan, para pekerja menjadi sadar akan adanya bahaya. 5
Mengendalikan karyawan dan exposure 6
Melatih para pekerja dan membuat mereka yakin akan bahaya merupakan suatu prose terus menerus yang harus dilakukan perusahan.
Selain program pelatihan, tata letak barang-barang ada hendaknya diatur, misalnya tidak ditumpuk atau lainnya. Meminimalkan exposure
juga dapat dilakukan dengan cara, seperti penutup telinga, jari dan perlindungan kepala
7 Mesin-mesin yang berbahaya
8 Sistem tekanan
9 Bunyi dan getaran
10 Keselamatan dari aliran listrik
11 Bahan yang Berbahaya bagi Paru-paru atau Kulit
12 Merokok
13 Ruang yang sempit
14 Lifting dan Handling
15 Cedera oleh pekerjaan yang berulang
16 Terpeleset, Tersandung, dan Terjatuh
17 Luka-luka yang disebabkan oleh kendaraan
18 Menganalsisis kecelakaan
19 Faktor manusia
3. Risiko Kejahatan