tersebut diatas 0,05 maka H1 tidak dapat diterima. Nilai t tabel 2,0106 sedangkan t hitung 1,347 dan -0,951 sehingga t hitung t tabel maka H1 tidak dapat diterima.
3. Uji R
2
Koefisien Determinasi
Untuk melihat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen dapat dilihat memalui uji R
2
. Pada tabel 4.9 nilai R
square adalah 0.043, maka 4,3 faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yang
dapat dijelaskan oleh risiko keuangan dan risiko operasional sisanya 95,7 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
Tabel 4.9 Nilai Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.208
a
.043 .003
.48948 a. Predictors: Constant, Risiko Operasional, Risiko Keuangan
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh pengungkapan manajemen risiko diproksikan dengan risiko
keuangan terhadap nilai perusahaan transportasi
Hasil uji t menunjukkan bahwa risiko keuangan 0,184 0,05 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan teori,
pengungkapan risiko keuangan sangat penting karena sebagai tolak ukur bagi investor untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut membayar
kewajibannya kepada pihak ekternal dan dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi shareholder mengenai manajemen risiko.
Perusahaan transportasi khususnya transportasi udara dan laut menggunakan mata uang asing US dalam transaksinya, sehingga perusahaan mengungkapkan
risiko valuta asing. Perusahaan transportasi juga mengungkapkan risiko suku bunga, kredit, dan likuiditas. Beberapa perusahaan transportasi seperti PT Buana
Listya Tama Tbk, PT Garuda Indonesia Persero Tbk, PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk, PT Samudera Indonesia Tbk, dan PT Trans Power Marine Tbk
mengungkapkan risiko kenaikan bahan bakar sebagai salah satu pengungkapan risiko penting yang dapat mengakibatkan inflasi dan terganggunya operasi
perusahaan. Berdasarkan penelitian, bahwa perusahaan transportasi sudah menerapkan manajemen risiko sebagai salah satu tata kelola perusahaan yang
baik. Tetapi pengungkapan manajemen risiko khususnya risiko keuangan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sama mendukung penelitian yang dilakukan Widodo, Rohman, dan Yudawijaya 2013, yang menyatakan bahwa risiko keuangan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Bukti yang memperkuat hasil penelitian bahwa pengungkapan risiko keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan tambang adalah PT Petrosa Tbk mengungkapkan risiko keuangan yang tinggi memiliki ROA yang tinggi dan PT Benakat Petroleum Energi Tbk
yang mengungkapkan item risiko keuangan yang tinggi hanya memiliki rasio ROA yang rendah. Walaupun perusahaan tambang tersebut mengungkapkan
risiko keuangan yang tinggi tetapi tidak sejalan dengan rasio ROA yang tinggi
2. Pengaruh pengungkapan manajemen risiko diproksikan dengan risiko