Pengujian Kuat Lentur Karakteristik Sifat Mekanik

sebesar 2,055 kJm 2 .Sedangkan pada sampel B nilai kuat impak minimumnya terdapat pada komposisi 80:20 yaitu sebesar 1,992 kJm 2 . Pada sampel A dari komposisi 80:20 – 65:35, setiap penambahan limbah pulp dregs menyebabkan peningkatan pada nilai kuat impak. Hal ini karena komposisi resin yang terdapat rongga antar komponen dengan penambahan limbah pulp dregs ke dalam benda uji mengakibatkan terisinya rongga tersebut sehingga meningkatkan nilai kuat impak pada sampel. Tetapi pada komposisi 60:40 – 55:45 terjadi penurunan dikarenakan daya ikat resin yang melemah karena komposisi pasir yang semakin berkurang. Pada sampel B dari komposisi 80:20 – 70:30 terjadi peningkatan nilai kuat impak, sama halnya seperti sampel A setiap penambahan limbah pulp dregs menyebabkan peningkatan pada nilai kuat impak, tetapi pada komposisi 65:35 – 55:45 terjadi penurunan disebabkan oleh penurunan komposisi pasir yang kurang menutupi rongga antar komponen. Komposisi yang tepat untuk beton polimer yang baik yaitu pada nilai kuat impak tertinggi, dalam hal ini secara keseluruhan nilai kuat impak tertinggi terdapat pada sampel B dengan komposisi 70:30.Dapat kita lihat bahwa nilai kuat impak pada resin epoksi 30 gr lebih baik dari pada resin epoksi 25 gr karena daya ikat resin epoksi 30 gr lebih baik pada saat pencetakan. Pengaruh proporsi bahan penyusun dan kehomogenan dari campuran bahan juga menjadi alasan hasil uji kuat impak pada beton polimer yang dihasilkan.

4.2.2 Pengujian Kuat Lentur

Pengujian kuat lentur UFS dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan polimer terhadap pembebanan.Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan suatu bahan. Kuat lentur beton dapat diperoleh dengan rumus: F lt = 3 � 2 � 2 …………………….….. 2.5 Dengan: F lt : Kuat Lentur Nm -2 P : Gaya Penekan N L : Jarak dua penumpu m b : lebar sampel m d : tebal sampel uji m Universitas Sumatera Utara Besarnya nilai kuat lentur terhadap komposisi campuran pasir, limbah pulp dregs dan resin epoksi ditunjukkan pada tabel 4.9 dan 4.10 dibawah ini. Tabel 4.9Pengujian Kuat Lentur Dengan Resin Epoksi 25 gr Sampel Lebar b m Tebal d m Beban UFS MPa kgf P N A1 0,02 0,01 40,435 396,26 13,37 A2 0,019 0,01 40,452 396,42 14,08 A3 0,019 0,01 60,455 592,459 21,04 A4 0,02 0,01 43,789 429,13 14,48 A5 0,019 0,01 37,913 371,54 13,20 A6 0,019 0,01 37,044 362,64 12,88 Tabel 4.10 Pengujian Kuat Lentur Dengan Resin Epoksi 30 gr Sampel Lebar b m Tebal d m Beban UFS MPa kgf P N B1 0,019 0,01 38,848 380,71 13,52 B2 0,02 0,01 44,371 434,83 14,67 B3 0,019 0,01 55,531 554,203 26,72 B4 0,019 0,01 77,047 755,06 26,82 B5 0,019 0,01 50,458 494,48 17,56 B6 0,019 0,01 35,109 344,06 12,22 Universitas Sumatera Utara Dari data pengujian kuat lentur diatas diperoleh nilai kuat lentur maksimum 26,82 MPa pada komposisi 65:35 gr dengan penambahan resin epoksi 30 gr yang di tunjukkan pada sampel B4. Sedangkan nilai kuat lentur minimum yaitu terdapat pada sampel B6 yaitu 12,22 Gambar 4.6 Grafik hubungan antara kuat lentur dengan komposisi sampel Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai kuat lentur maksimum dari sampel A dengan komposisi 65:35 yaitu sebesar 14,48 MPa. Sedangkan pada sampel B nilai kuat lentur maksimumnya 26,82 MPa terdapat pada komposisi 65:35 yaitu sebesar 2,744 kJm 2 . Untuk nilai kuat lentur minimum pada sampel A terdapat pada komposisi 55:45yaitu sebesar 12,88 MPa. Sedangkan pada sampel B nilai kuat lentur minimumnya terdapat pada komposisi 55:45yaitu sebesar 12,22 MPa. Dengan data diatas dapat dinyatakan bahwa pada sampel A dari komposisi 80:20 – 70:30 terjadi peningkatan karena bertambahnya limbah pulp dregs sebagai pengisi dalam campuran, tetapi dari komposisi 65:35 – 55:45 terjadi penurunan karena komposisi pasir yang semakin berkurang mengakibatkan daya ikat resin yang semakin melemah. Pada sampel B dari komposisi 80:20 – 65:35 terjadi peningkatan nilai kuat lentur.Kemudian dari komposisi 60:40 – 55-45 terjadi penurunan karena melemahnya daya ikat resin. Dalam hal ini secara keseluruhan nilai kuat lentur tertinggi terdapat pada sampel B dengan komposisi 65:35 dengan penambahan resin epoksi 30 gr yaitu 26,82 MPa. Dengan kata lain untuk uji kuat lentur dapat dikatakan lebih baik dengan penambahan resin epoksi 30 gr karena daya ikat yang lebih baik dibandingkan dengan resin epoksi 25 gr. 5 10 15 20 25 30 80:20 75:25 70:30 65:35 60:40 55:45 Ku a t Le n tu r M P a Komposisi Sampel gr resin epoksi 25gr resin epoksi 30gr Universitas Sumatera Utara

4.3 Analisis Mikrostruktur