Pengujian Densitas Karakteristik Sifat Fisis

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan terhadap sampel beton polimer berbahan limbah pulp dregs, pasir dan resin epoksi serta penambahan thinner maka diperoleh data hasil dan analisis. Data pengukuran tersebut terdiri dari sifat fisis beton polimer densitas, porositas dan penyerapan air, sifat mekanik beton polimer kuat impak dan kuat lentur serta analisis mikrostruktur SEM-EDX.Beton polimer yang telah dicetak di dalam cetakan yang telah ditentukan dan di press pada Hot Compressor pada suhu 90° selama 20 menit, maka di dapat ukuran beton polimer seperti gambar dibawah ini. Gambar 4.1 Ukuran sampel beton polimer

4.1 Karakteristik Sifat Fisis

4.1.1 Pengujian Densitas

Data hasil pengukuran terhadap massa sampel dan volume sampel untuk mencari densitas diolah menggunakan persamaan 2.1, maka diperoleh hasil pengukuran densitas seperti pada tabel 4.1 dan 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Pengujian DensitasDengan Resin Epoksi 25 gr Sampel Massa Kering gr Volume cm 3 Densitas grcm 3 A1 31,80 20 1,59 A2 33,61 19 1,76 A3 34,94 19 1,83 A4 34,79 20 1,83 A5 33,88 19 1,69 A6 34,18 19 1,79 Tabel 4.2 Pengujian Densitas Dengan Resin Epoksi 30 gr Sampel Massa Kering gr Volume cm 3 Densitas grcm 3 B1 35,17 19 1,85 B2 36,75 20 1,83 B3 36,35 19 1,91 B4 34,30 19 1,80 B5 35,01 19 1,84 B6 35,52 19 1,86 Densitas atau disebut juga dengan istilah rapat massa adalah perbandingan antara massa suatu zat dengan volumenya. Secara matematis, massa jenis zat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: � = �� � ………………………..…… 4.1 Dengan: � : massa jenis sampel grcm 3 Universitas Sumatera Utara mk : massa kering gr V : volume sampel cm 3 Gambar 4.2 Grafik hubunganantara densitas dengan komposisi sampel Dari data pengujian densitas yang diperoleh dari gambar grafik diatas bahwa densitas yang diperoleh dari sampel A yaitu 1,59-1,83 grcm 3 dan sampel B yaitu 1,80-1,91 grcm 3 . Densitas maksimum yang diperoleh adalah 1,91 grcm 3 pada sampel B3 komposisi 70:30 dengan penambahan resin epoksi 30 gr, dan densitas minimum yang diperoleh adalah 1,59 grcm 3 pada sampel A1 komposisi 80:20 dengan penambahan resin epoksi 25 gr. Grafik diatas menunjukkan bahwa penambahan limbah pulp dregs pada sampel A dari komposisi 80:20 – 65:35 gr mengakibatkanpeningkatan densitas bahan uji. Peningkatan densitas tersebut disebabkan oleh semakin bertambahnya limbah pulp dregs sebagai pengisi dan pengaruh dari resin epoksi sebagai perekat. Tetapi pada komposisi60:40 gr terjadi penurunan daya ikat resin karena semakin menurunnya komposisi pasir, kemudian pada komposisi 55:45 gr terjadi peningkatan kembali karena komposisi limbah pulp dregs yang semakin meningkat. Pada sampel B komposisi 75:25 gr terjadi peningkatan karena pengadukan yang dilakukan secara manual yang menyebabkan campuran kurang meratatidak homogen, kemudian pada komposisi 70:30 terjadi peningkatan kembali karena semakin bertambahnya limbah pulp dregs dan juga daya ikat resin yang kuat, kemudian pada komposisi 65:35 terjadi penurunan dan kembali meningkat pada komposisi 60:40 – 55:45 dikarenakan 0,5 1 1,5 2 2,5 80:20 75:25 70:30 65:35 60:40 55:45 D e n si ta s grc m 3 Komposisi Sampel gr resin epoksi 25gr resin epoksi 30gr Universitas Sumatera Utara campuran bahan yang kurang merata dan kembali meningkat karena bertambahnya limbah pulp dregs dan pengaruh daya ikat resin terhadap campuran bahan. Hasil ini menunjukkan bahwa densitas semakin meningkat dengan bertambahnya massa limbah pulp dregs dan dapat dilihat bahwa komposisi sampel dengan penambahan resin 30 gr memiliki nilai densitas yang lebih baik dibandingkan resin epoksi 25 gr. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya massa limbah pulp dregs maka nilai densitas semakin meningkat, sama halnya dengan resin epoksi yang berperan penting dalam campuran bahan beton polimer yaitu semakin bertambahnya massa resin epoksi maka nilai densitas semakin meningkat. Jika densitas dari seluruh sampel dibandingkan terhadap satuan SNI maka dapat dinyatakan bahwa semua sampel tersebut termasuk dalam kategori beton ringan .sebagaimana kriteria beton berdasar SNI 03-2847-2002 adalah sebagai berikut: 1. Beton ringan : berat satuan 1.900 kgm 3 = 1,9 grcm 3 2. Beton normal : berat satuan 2.200 kgm 3 – 2.500 kgm 3 = 2,2 grcm 3 – 2,5 grcm 3 3. Beton berat : berat satuan 2.500 kgm 3 = 2,5 grcm 3 http:lauwtjunnji.weebly.compengelompokan-beton.html

4.1.2 Pengujian Porositas