4.1.3 Pengujian Penyerapan Air
Pengujian  penyerapan air  dimana  bertujuan untuk  menentukan  besarnya persentase air  yang diserap oleh sampel yang direndam dengan perendaman selama 24 jam pada suhu kamar.
Data  dari  hasil  pengukuran  terhadap  massa  sampel  kering  dan  massa  sampel  basah dapat  diketahui  hasil  penyerapan  air  dengan  menggunakan  persamaan  2.3maka  diperoleh
hasil pengukuran penyerapan air seperti pada tabel 4.5 dan 4.6.
Tabel 4.5 Pengujian Penyerapan Air Dengan Resin Epoksi 25 gr Sampel
Massa Kering gr
Massa Basah gr
Penyerapan Air
A1 31,80
34,45 8,33
A2 33,61
35,89 6,78
A3 34,94
37,21 6,5
A4 34,79
36,11 3,79
A5 33,88
35,81 5,7
A6 34,18
36,28 6,14
Tabel 4.6 Pengujian Penyerapan Air Dengan Resin Epoksi 30 gr Sampel
Massa Kering gr
Massa Basah gr
Penyerapan Air
B1 35,17
37,50 6,63
B2 36,65
38,85 6
B3 36,35
38,52 5,93
B4 34,30
36,27 5,74
B5 35,01
36,44 4,08
B6 35,52
37,26 4,9
Universitas Sumatera Utara
Secara matematis nilai penyerapan air didapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Penyerapan air =
−
� �
× 100
……………….... 4.3 Dengan:
M
b
: Massa sampel setelah direndam di dalam air gr M
k
: Massa kering gr
Gambar 4.4 Grafik hubungan penyerapan air dengan komposisi sampel Hubungan antara penyerapan air dengan massa limbah pulp dregs terlihat pada grafik
4.4.  Nilai  penyerapan  air  dari  beton  polimer  pada  sampel  A  yang  diperoleh  adalah  berkisar antara  3,79    -  8,33  .  Dan  nilai  penyerapan  air  pada  sampel  B  yang  diperoleh  adalah
berkisar antara 4,08  - 6,63 . Dari  grafik  dapat  dilihat  penyerapan  air  maksimum  sebesar  8,33    pada  komposisi
80:20 dengan penambahan resin epoksi 25 gr, dan penyerapan air minimum sebesar 3,79 pada komposisi 65:35 dengan penambahan resin epoksi 25 gr.
Dapat  dilihat  pada  sampel  A  komposisi  80:20 –  65:35  terjadi  penurunan
dikarenakan semakin bertambahnya limbah pulp dregs sebagai pengisi dan resin epoksi yang mengikat  dengan  baik  pada  saat  pencetakan.  Tetapi  pada  komposisi  60:40  -  55:45  terjadi
1 2
3 4
5 6
7 8
9
80:20 75:25 70:30 65:35 60:40 55:45 P
e n
yera p
a n
A ir
Komposisi Sampel gr
resin epoksi 25gr resin epoksi 30gr
Universitas Sumatera Utara
peningkatan  dikarenakan  pasir  yang  semakin  berkurang  dan  daya  ikat  resin  epoksi  yang berpengaruh pada komposisi campuran bahan.
Pada sampel B komposisi 80:20 – 60:40 terjadi penurunan dikarenakan limbah pulp
dregs  yang  juga  semakin  bertambah,  kemudian  terjadi  peningkatan  pada  komposisi  55:45 dikarenakan  bahan  yang  tidak  tercampur  dengan  merata  menyebabkan  resin  epoksi  kurang
mengikat dengan baik pada saat pencetakan..
4.2 Karakteristik Sifat Mekanik