14
2.4.1 Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan rumus molekul C
6
H
8
O
6
. Pemerian vitamin C adalah hablur atau serbuk berwarna putih atau agak kekuningan. Pengaruh cahaya lambat laun menyebabkan berwarna
gelap, dalam keadaan kering stabil di udara namun dalam larutan cepat teroksidasi Vitamin C mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, praktis tidak
larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen Depkes, RI., 1979. Rumus bangun vitamin C dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Rumus vitamin C
Vitamin C asam ascorbat merupakan suatu antioksidan penting yang larut dalam air. Vitamin C secara efektif menangkap radikal-radikal seperti
peroksil dan oksigen singlet, dan juga berperan dalam regenerasi vitamin E. Vitamin C dapat melindungi membran biologis dan LDL dari kerusakan oksidatif
Silalahi, 2006.Vitamin C mampu bereaksi dengan radikal bebas dan mengubahnya menjadi radikal ascorbil yang kurang reaktif, kemudian membentuk
asam monodehidroaskorbat atau asam dehidroaskorbat. Bentuk tereduksi ini dapat diubah kembali menjadi asam askorbat oleh enzim monodehidroaskorbat
reduktase dan dehidroaskorbat reduktase Packer, 2002.Vitamin C dapat mencegah timbulnya penyakit kanker, penyakit jantung, dan influenza. Pemberian
vitamin C dapat mengurangi kerusakan oksidatif pada tubuh Muchtadi, 2013.
Universitas Sumatera Utara
15
2.4.2 Flavonoid
Flavonoid adalah suatu senyawa polifenol. Polifenol sangat tersebar di alam, dan dilaporkan lebih dari 8000 struktur polifenol tanaman telah
diidentifikasi Muchtadi, 2013. Senyawa flavonoid mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, terdiri dari dua cincin benzene yang dihubungkan menjadi
satu oleh rantai linier yang terdiri dari 3 atom karbon, tersusun dalam konfigurasi. Menurut Robinson 1995 Rumus bangun turunan flavonoid dapat dilihat pada
Gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2 Rumus flavonoid
Umumnya senyawa flavonoid dalam tumbuhan terikat dengan gula yang disebut dengan glikosida sehingga untuk menganalisis flavonoid, lebih baik
ekstrak tumbuhan dihidrolisis terlebih dahulu untuk memecah ikatan gula dengan aglikon. Flavonoida berkhasiat sebagai antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi
Harborne, 1996. Senyawa flavonoid berperan sebagai penangkap radikal bebas karena
mengandung gugus hidroksil dan bersifat reduktor, dan dapat bertindak sebagai donor hidrogen terhadap radikal bebas. senyawa flavonoid seperti quarsetin,
morin, mirisetin, kaemferol, asam tanat, dan asam elegat merupakan antioksidan kuat yang dapat melindungi makanan dari kerusakan oksidatif. Silalahi, 2006.
Universitas Sumatera Utara
16
2.4.3 Vitamin E