35
Keterangan: + Positif : mengandung golongan senyawa
− Negatif : tidak mengandung golongan senyawa Hasil Skrining yang dilakukan terhadap serbuk simplisia dan ekstrak
bunga pisang klutukmenunjukkan bahwa bunga pisang klutukmengandung senyawa metabolit sekunder yaitu glikosida, flavonoid, steroid dan tanin.
Senyawa antioksidan kuat dalam menetralkan radikal bebas adalah senyawa fenol. Flavonoida dan tannin termasuk dalam golongan senyawa fenol, sehingga dapat
dikatakan bahwa bunga pisang klutuk memiliki potensi antioksidan yang baik.
4.4 Hasil Pengujian Aktivitas Antioksidan
Hasil uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanolbunga pisang klutuk dengan metode pemerangkapan 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl DPPH secara
spektrofotometri visibel.
4.4.1 Hasil penentuan panjang gelombang serapan maksimum
Pengukuran serapan maksimum larutan DPPH 40 ppm dalam metanol dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visibel. Data hasil pengukuran dan
panjang gelombang maksimum dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1 Kurva serapan maksimum larutan DPPH 40 ppm dalam metanol
menggunakan spektrofotometer UV-Visibel
Universitas Sumatera Utara
36
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa larutan DPPH dalam metanol menghasilkan serapan maksimum pada panjang gelombang 516 nm.
Panjanggelombang 516 nm, termasuk dalam kisaran panjang gelombang sinar tampak 400-750 nm Rohman, 2007.
4.4.2. Hasil penentuan operating time larutan DPPH dalam metanol
Penentuan operating time bertujuan untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara
waktu pengukuran dengan absorbansi larutan. Hasil penentuan operating time diperoleh waktu kerja terbaik pada menit ke 65 setelah penambahan pelarut
etanol. Kurva absorbansi untuk operating time larutan DPPH dalam metanol dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 51.
4.4.3 Hasil analisis aktivitas antioksidan sampel uji
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol bunga pisang klutuk EEBPK diperoleh dari hasil pengukuran absorbansi DPPH pada menit ke-65 dengan
adanya penambahan larutan uji dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 200 ppm yang dibandingkan dengan kontrol DPPH tanpa penambahan
larutan uji. Pada hasil analisis aktivitas antioksidan dapat dilihat adanya penurunan nilai absorbansi DPPH yang diberi larutan uji ekstrak etanol bunga
pisang klutuk EEBPK dan vitamin C terhadap kontrol pada setiap kenaikan konsentrasi. Penurunan absorbansi DPPH dan persen pemerangkapan dengan
penambahan ekstrak etanol bunga pisang klutuk dan vitamin C dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berikut:
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 4.3 Penurunan absorbansi dan persen pemerangkapan DPPH oleh ekstrak etanol bunga pisang klutuk EEBPK
Larutan uji
Konsentra si
ppm Absorbansi
Pemerangkapan I
II III
I II
III Rata-
rata Ekstrak
Etanol Bunga
Pisang Klutuk
1,077 1,059
1,065 0,00
0,00 0,00
0,00 50
0,433 0,411
0,416 59,76
61,21 60,87
60,61 100
0,300 0,309
0,309 72,14
70,81 70,99
71,31 150
0,226 0,226
0,224 78,98
78,60 78,90
78,82 200
0,176 0,174
0,175 83,58
83,53 83,52
83,54
Tabel 4.4 Penurunan absorbansi dan persen pemerangkapan DPPH oleh vitamin C
Larutan uji
Konsentra si
ppm Absorbansi
Pemerangkapan I
II III
I II
III Rata-
rata Vitamin
C 0,991
0,983 0,975
0,00 0,00
0,00 0,00
2 0,580
0,580 0,579
41,45 41,02
40,64 41,03
4 0,297
0,298 0,297
69,97 69,70
69,54 69,73
6 0,033
0,033 0,033
96,63 96,63
96,59 96,61
8 0,017
0,018 0,018
98,19 98,14
98,12 98,15
Ekstrak etanol bunga pisang klutuk EEBPK menunjukkan nilai penurunan absorbansi DPPH yang lebih kecil dibandingkan vitamin C. Penurunan
nilai absorbansi menunjukkan aktivitas antioksidan yang semakin besar. Penurunan nilai ini terjadi karena larutan uji memerangkap DPPH dan
pemerangkapan terjadi karena adanya transfer elektron atom hidrogen antioksidan kepada DPPH. Interaksi ini akan menetralkan radikal bebas DPPH. Semua
elektron pada radikal bebas DPPH menjadi berpasangan ditandai dengan warna larutan yang berubah dari ungu tua menjadi kuning terang Molyneux, 2004.
Contoh perhitungan persen pemerangkapan dan nilai IC
50
dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 55-59.Hubungan antara konsentrasi dengan persen
pemerangkapan radikal bebas DPPH oleh Ekstrak etanol bunga pisang klutuk dan vitamin C dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan 4.3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
38
Gambar 4.2 Grafik hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol bunga pisang klutuk EEBPK
Gambar 4.3Grafik hasil uji aktivitas antioksidan vitamin C 4.4.4 Hasil analisis nilai IC
50
Nilai IC
50
diperoleh berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier yang diperoleh dengan cara memplot konsentrasi larutan uji dan persen pemerangkapan
DPPH sebagai parameter aktivitas antioksidan, dimana konsentrasi sampel ppm 10
20 30
40 50
60 70
80 90
50 100
150 200
250
P em
er an
gk ap
an
D PPH
Konsentrasi ppm
20 40
60 80
100 120
2 4
6 8
10
P em
er an
gk ap
an
D PPH
Konsentrasi ppm
Universitas Sumatera Utara
39
sebagai absis sumbu X dan nilai pemerangkapan sebagai ordinat sumbu Y. Nilai IC
50
konsentrasi sampel uji yang mampu memerangkap radikal bebas sebesar 50 digunakan sebagai parameter untuk menentukan aktivitas
antioksidan sampel uji Shirwaikar, dkk., 2006. Hasil persamaan regresi linier dan hasil analisis IC
50
yang diperoleh dari ekstrak etanol bunga pisang klutuk dan vitamin C dapat dilihat pada Tabel 4.5
berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil persamaan regresi linier dan hasil analisis IC
50
yang diperoleh dari ekstrak etanol bunga pisang klutuk dan vitamin C.
Larutan Uji Persamaan regresi
IC
50
ppm
Ekstrak etanol bunga pisang klutuk Y = 0,37276X + 21,616
76,14 Vitamin C
Y = 12,578X + 10,936 3,10
Menurut Fidrianny, dkk.,2014, kategori kekuatan aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC
50
dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Kategori nilai IC
50
sebagai antioksidan
No. Kategori
Konsentrasi ppm
1. Sangat kuat
50 2.
Kuat 50 – 100
3. Sedang
101 – 150 4.
Lemah 151 – 200
Hasil analisis nilai IC
50
pada tablel 4.6 menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga pisang klutuk memiliki aktivitas antioksidan yang baik yakni dalam
kategori kuat dengan nilai IC
50
76,14 ppm, sedangkan vitamin C dalam kategori sangat kuat dengan nilai IC
50
3,10 ppm. Nilai ekstrak etanol bunga pisang klutuk EEBPK tidak termasuk dalam rentang kategori yang sama dengan vitamin C. hal
ini karena vitamin C merupakan senyawa murni sedangkan ekstrak etanol bunga pisang klutuk masih berupa campuran beberapa senyawa.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN