menonaktifkan trombin. AT IV mengacu pada antithrombin yang diaktifkan selama dan segera setelah pembekuan darah. Kemudian setelah
mempertunjukkan berbagai macam aktivitas AT ini, fungsi sebenarnya adalah dari satu molekul AT III, yang namanya telah dipendekkan hanya
“antithrombin” ditetapkan pada “Meeting of the International Society on Thrombosis and Haemostasis” tahun 1993.
5,14
2.1.1. Fisiologi dan Biokimia Antithrombin
AT adalah serin protease inhibitor, antikoagulan alami yang menghambat thrombin IIa, faktor Xa dan juga menghambat faktor IXa,
XIa, XIIa, kallikrein dan plasmin. Konsentrasi AT pada plasma normal adalah 150
µgml dan waktu paruh plasma sekitar 2 - 3 hari.
4,5,16,17,18
Pengkodean gen AT terletak pada kromosom 1 q23-25 dan berbagai mutasi telah diidentifikasi pada individu dengan defisiensi AT dan
trombosis vena.
5,6
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Struktur Gen Antithrombin
5
Sumber :
Kottke-Marchant K
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Skema Sistem Hemostasis
4
Sumber :
Axelsson Frank
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Aktivitas Antithrombin
AT melindungi dari koagulasi darah yang terlalu banyak. Jika kadar AT rendah, darah seseorang akan memiliki kecenderungan untuk
koagulasi lebih mudah. Jika kadar AT terlalu tinggi, seseorang dapat secara teoritis memiliki kecenderungan pendarahan. Namun peningkatan
kadar AT tampaknya tidak menyebabkan perdarahan atau tidak memiliki signifikansi klinis.
5,18,19
Aktivitas endogen AT sangat dipotensiasi oleh keberadaan proteoglikan yang bersifat asam seperti heparin. Zat ini terikat dengan
tempat kationik spesifik pada AT dengan menginduksi perubahan bentuk dan meningkatkan pengikatannya pada trombin disamping substrat
lainnya.
6,20
Ada juga beberapa kondisi dimana AT seseorang menurun, tetapi kadarnya kembali normal setelah kondisi sembuh. Jika kadar AT diukur
pada saat terjadi koagulasi akut atau saat diberikan heparin, kadarnya akan menurun untuk sementara. Namun kadar AT biasanya kembali
normal setelah pasien pulih dalam beberapa hari - minggu atau ketika heparin dihentikan. Ini penting diketahui untuk menghindari diagnosis
yang salah defisiensi AT jika ditemukan kadar AT yang rendah.
21
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Kompleks trombin-antithrombin TAT dan pengaruhnya terhadap pemeriksaan kadar aktivitas Antithrombin AT
Jika terjadi aktivasi koagulasi maka akan terbentuk trombin dari protrombin dengan melepaskan fragmen protrombin 1 dan 2 F 1.2.
Trombin akan diikat oleh antithrombin sehingga terbentuk kompleks trombin-antithrombin TAT. Trombin juga akan mengubah fibrinogen
menjadi fibrin monomer dengan melepaskan fibrinopeptida A dan B FPA dan FPB. Fibrin monomer akan mengalami polimerisasi membentuk fibrin
polimer yang selanjutnya oleh pengaruh F XIII akan terjadi ikatan silang sehingga terbentuk croos-linked fibrin. Kemudian plasmin akan memecah
cross-linked fibrin menghasilkan D-dimer. Oleh karena itu parameter yang dapat dipakai sebagai petanda aktivasi koagulasi adalah F1.2, TAT, fibrin
monomer, FPA dan D-dimer.
19
Selanjutnya untuk mencari faktor risiko trombusfibrin formation salah satu pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan
aktivitas AT. AT berperan penting dalam pengaturan dan pencegahan pembentukan fibrin yang berlebihan dengan menghambat sirkulasi
trombin. Pada kadar AT yang diperiksa secara imunologi AT antigen
kadarnya normal, bisa saja pada pemeriksaan aktivitas AT AT fungsional menunjukkan aktivitas AT yang rendah. Maka yang terpenting untuk
pemeriksaan kadar AT adalah dengan pemeriksaan aktivitas AT.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Pengukuran Kadar Aktivitas Antithrombin