commit to user
32 sesuai. Bahan yang ditumbuhkan secara aseptik dalam media buatan dapat berasal
dari daun, akar, kambium dan bagian-bagian lainnya Watherell, 1992. Kemajuan teknologi yang didasarkan pada teknik kultur jaringan sangat nyata
dampaknya dalam peningkatan kualitas dan produksi pada komoditas pertanian. Kultur jaringan mempunyai dua kegunaan utama. Pertama adalah untuk
perbanyakan cepat dalam jumlah banyak dan seragam sesuai induknya dan kedua untuk menghasilkan kultivar-kultivar baru yang unggul dalam perbaikan tanaman
Mattjik, 2005. Komposisi dalam media kultur, mengandung lima kelompok senyawa.
Diantaranya garam an-organik, sumber karbon biasanya berupa sukrosa atau glukosa, vitamin, pengatur pertumbuhan serta ditambah dengan pelengkap
organik. Pelengkap organik dapat digunakan hidrolisat protein, ekstrak ragi, ekstrak tetes, air kelapa dan lain-lain. Ekstrak yang digunakan, dapat membantu dalam
memasok senyawa untuk membantu perkembangan eksplan. Pengatur tumbuh ZPT dibutuhkan dalam membantu pembelahan sel Wetter dan Constabel, 1991.
Kultur jaringan tanaman adalah suatu upaya mengisolasi bagian-bagian tanaman protoplas, sel, jaringan, dan organ. Bagian tersebut kemudian dikulturkan
pada nutrisi buatan yang steril. Serta dibawah kondisi lingkungan yang terkendali, sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat beregenerasi menjadi tanaman
lengkap kembali Zulkarnain, 2009.
C. PUPUK ORGANIK
Pertumbuhan suatu tanaman di bawah kondisi yang kurang optimum menunjukkan adanya penurunan kemampuan tumbuh dan berproduksi pada
tanaman tertentu. Pada kondisi tersebut perlu ditambahkan masukan yang dapat mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman yaitu dengan pemberian pupuk alami.
Industri obat masih mensyaratkan penanaman tanaman obat menggunakan bahan alami saja, sehingga perlu diketahui pengaruh pemberian pupuk alami untuk
mendukung pertumbuhan, produksi biomassa dan kandungan bahan bioaktif tanaman dalam kondisi ternaungi Musyarofah, 2006.
commit to user
33 Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat
mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis
tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman
terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan
bunga dan bakal buah Rizqiani, 2007. Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau
konsentrasi yang diaplikasikan terhadap tanaman. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan
pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah Hanolo, 1997 cit. Rizqiani, 2007.
Semakin tinggi konsentrasi pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin
seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan konsentrasi
yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman. Pemilihan konsentrasi yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti dan
hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan Suwandi dan Nurtika, 1987 cit. Rizqiani, 2007.
Pupuk organik cair diolah dari bahan baku berupa kotoran ternak, kompos, limbah alam, hormon tumbuhan dan bahan-bahan alami lainnya yang diproses
secara alamiah. Pupuk organik cair berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan
kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang Indrakusuma, 2000 cit. Parman, 2007.
D. RUMPUT MUTIARA